Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DEKADENSI MORAL DI KAMPUNG SAMBUNG AYAM DESA PABUARAN KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN Arifin, Zaenal; Abdul Kudus, Wahid
SEMAR : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/semar.v1i02.279

Abstract

The purpose of this research is to describe moral decadence in the chicken-fed village in the Pabuaran community, Pabuaran sub-district, Serang district, Banten province. The approach used is qualitative with the type of case study research. The research location is located in Indonesia. The results of the study show that: moral decadence in Kampung Connect Ayam is often carried out by men, aged 20-50 years and working, educated Players range from elementary to high school/vocational school, player betting intensity in one or two months, 4-12 times and cock games. Players Can use their own fighting cocks or bet on other people’s cocks. Second, how to play cockfighting gambling consists of several stages, namely preparation, implementation and completion. The preparatory stage consists of players or chicken owners looking for or determining enemies and determining locations. The next step is execution, at this execution stage the cocks fight each other for 90 minutes, consisting of 6 circles. In the final phase, the cock loses or wins And the distribution of the betting funds. The chicken that is usually played in cockfights is the male Bangkok chicken. Third, the gambler who connects the chicken usually carries out the action with friends and neighbors, meanwhile the money from the bet is used to have fun, get drunk and fulfill their daily needs.
EKSISTENSI TOKOH AGAMA MEMPERTAHANKAN TRADISI KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA BOJONGMANIK GIRANG LEBAK BANTEN Dwi Prastiyo, Igo; Abdul Kudus, Wahid
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 8 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i8.2024.3184-3194

Abstract

Tradisi serangkaian praktik kegiatan yang dilakukan secara berulang dalam lingkup suatu kelompok masyarakat selama periode waktu yang panjang mencakup norma, keyakinan, nilai, dan cara yang diwariskan secara turun temurun. Tradisi mencakup beragam kehidupan beragama, berbudaya, berpolitik dan berinteraksi sosial sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas suatu kelompok maupun komunitas. Tradisi tidak selamanya masyarakat ikuti, melainkan hanya mayoritas kelompok yang melakukannya. Masalah Bid’ah atau mengada-ngada setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW diidentitaskan menjadi hambatan bagi tradisi yang dilaksanakan kelompok masyarakat tertentu. Berdasarkan hasil penelitian kesinambungan tradisi keagamaan nampaknya sangat bergantung pada upaya bersama dari semua kalangan masyarakat. Utamanya Tokoh Agama dengan sumber pengetahuan agama dan kharismanya mempunyai peran penting dalam membimbing dan mengarahkan masyarakat untuk menjalankan praktik tradisi keagamaan. Otentitas realitas pentingnya keterlibatan generasi selanjutnya untuk mendapatkan pendidikan agama yang memadai dan pemahaman yang mendalam tentang tradisi yang ada, serta menerima bimbingan dari para Tokoh Agama melalui kolaborasi antara generasi terdahulu dan sekarang, sehingga tradisi keagamaan semakin dinamis dan dapat dipertahankan untuk senantiasa berkembang di dalam kehidupan masyarakat secara berkelanjutan.
PERAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MENUMBUHKAN TOLERANSI SOSIAL ANTAR SISWA SMA 46 DAAR EL GUSTI TANGERANG Maulana, Ilham; Abdul Kudus, Wahid; Kuntari, Septi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 10 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i10.2025.3861-3865

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pembelajaran Sosiologi dalam menumbuhkan toleransi sosial di kalangan siswa SMA 46 Daar El Gusti Tangerang. Latar belakang masalah dilandasi oleh pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat yang multikultural dan peran pendidikan formal, khususnya mata pelajaran Sosiologi, sebagai sarana untuk membentuk karakter siswa yang toleran dan menghargai keberagaman. Dengan memahami bagaimana Sosiologi berperan dalam proses ini, diharapkan dapat ditemukan strategi pembelajaran yang efektif untuk memperkuat nilai toleransi di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru Sosiologi dan beberapa siswa, observasi partisipatif di lingkungan sekolah, serta analisis dokumen pembelajaran. Validitas data melalui triangulasi sumber, metode, dan teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa pembelajaran Sosiologi memiliki peran signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan praktik toleransi sosial di kalangan siswa. Melalui relevansi materi, diskusi kelompok, dan studi kasus, siswa mampu memahami sosiologi berkaitan dengan keberagaman dan konflik, yang pada akhirnya memotivasi mereka untuk lebih menghargai perbedaan. Temuan ini menegaskan bahwa Sosiologi tidak hanya menjadi mata pelajaran teoritis, tetapi juga alat praktis untuk membentuk karakter siswa yang inklusif dan responsif terhadap tantangan sosial.