Sit, Masganti
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDIDIKAN AKHLAK MULIA DAN PENDIDIKAN KARAKTER: PERSEPSI GURU PAI SEKOLAH MENENGAH ATAS TANJUNG PURA Hafiz, Muhammad; Sit, Masganti; Daulay, Nurussakinah
Research and Development Journal of Education Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v10i1.23291

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan para pendidik PAI tentang pendidikan karakter dan pengajaran akhlak mulia, serta mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pandangan tersebut. Mengenai penelitian kualitatif semacam ini. Memanfaatkan metode untuk mengumpulkan informasi seperti survei, wawancara, dan penelitian tercatat. Data disajikan melalui analisis interaktif berdasarkan model Huberman dan Miles. Berdasarkan temuan penelitian, para pendidik PAI di Kec. Sekolah Menengah Atas Tanjung Pura meyakini bahwa pendidikan akhlak mulia merupakan upaya nyata untuk meningkatkan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT dengan cara mengajarkan prinsip-prinsip akhlak yang unggul. Dari cara siswa belajar membaca Alquran, beristighfar, dan mengikuti kegiatan kemanusiaan seperti gotong royong dan infaq dan sedekah, serta rukun iman, ihsan, syukur, ketaatan, dan husnuzzan, terlihat jelas bahwa guru menanamkan akhlak. nilai-nilai seperti ini pada siswanya. Pendidikan karakter, menurut para pendidik PAI, adalah suatu program yang bertujuan untuk mengajarkan siswa untuk menghargai dan menghormati orang lain, serta menerima tanggung jawab atas pilihan dan perilakunya sendiri, melalui penggunaan teknik pelatihan yang ditunjukkan melalui perkataan, sikap, dan perilaku. perbuatan. Pendidikan akhlak mulia dan pendidikan budi pekerti menurut sudut pandang para pengajar PAI adalah sama dan berbeda karena menggunakan pendekatan yang berbeda. Metode-metode seperti pendekatan pembiasaan, keteladanan, bimbingan, serta penghargaan dan hukuman juga dapat dibandingkan. Secara umum pendidikan karakter dan pendidikan akhlak mulia cukup sebanding.
Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalistik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bercocok Tanam Amanda, Putri Rizky; Sit, Masganti
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v11i1.19801

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk memahami bagaimana aktivitas bercocok tanam bisa mengembangkan kecerdasan naturalistik pada anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan di TK Madinah School, dengan sampel penelitian berupa 12 anak usia 5-6 tahun. Metode yang dimanfaatkan ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan untuk dua siklus, dengan fokus pada pengembangan kecerdasan naturalistik melalui kegiatan bercocok tanam. Teknik penghimpunan data yang dimanfaatkan meliputi observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data dianalisis memanfaatkan teknik analisis deskriptif kualitatif serta kuantitatif melalui rumus persentase dalam mengukur perkembangan anak. Hasil penelitian menyatakan atas kegiatan bercocok tanam bisa secara signifikan mengoptimalkan kecerdasan naturalistik anak, dengan peningkatan yang positif pada aspek-aspek seperti ketertarikan terhadap alam, eksplorasi bahan alam, kepedulian terhadap lingkungan, serta pengetahuan tentang alam. Meskipun terdapat sedikit penurunan pada beberapa indikator pada siklus terakhir, temuan ini mendukung gagasan bahwa keterlibatan anak dalam kegiatan berbasis alam dapat merangsang kreativitas dan minat mereka terhadap lingkungan. Penelitian tersebut memberikan kontribusi untuk mengembangkan metode pembelajaran yang berfokus pada pemahaman alam dan ekologi di anak usia dini.
Optimalisasi Kemampuan Pemecahan Masalah Dengan Kegiatan Coding Pada Anak Usia 5-6 Tahun Sa’dia, Amanda Halimatus; Sit, Masganti
Jurnal Raudhah Vol 13, No 1 (2025): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/raudhah.v13i1.4598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini, yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang tepat. Fokus utama penelitian adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tersebut melalui kegiatan coding tanpa komputer, dengan pendekatan berbasis bentuk dan warna sebagai kode. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart, yang dilaksanakan di TK Sun Jaya. Subjek penelitian terdiri dari 13 anak kelompok B, yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Instrumen yang digunakan mencakup tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase ketercapaian dan refleksi setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dari 41% pada pra-siklus menjadi 86% pada siklus I, dan 91% pada siklus II, yang membuktikan efektivitas aktivitas coding dalam meningkatkan keterampilan tersebut.
Optimalisasi Kemampuan Pemecahan Masalah Dengan Kegiatan Coding Pada Anak Usia 5-6 Tahun Sa’dia, Amanda Halimatus; Sit, Masganti
Jurnal Raudhah Vol 13, No 1 (2025): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/raudhah.v13i1.4598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini, yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang tepat. Fokus utama penelitian adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tersebut melalui kegiatan coding tanpa komputer, dengan pendekatan berbasis bentuk dan warna sebagai kode. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart, yang dilaksanakan di TK Sun Jaya. Subjek penelitian terdiri dari 13 anak kelompok B, yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Instrumen yang digunakan mencakup tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase ketercapaian dan refleksi setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dari 41% pada pra-siklus menjadi 86% pada siklus I, dan 91% pada siklus II, yang membuktikan efektivitas aktivitas coding dalam meningkatkan keterampilan tersebut.