Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review Artikel: Apoptosis Pada Kanker Payudara Fristiohady, Adryan; Agustina, Ikra
Media Farmasi XXX Vol 16, No 2 (2020): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v16i2.1561

Abstract

Breast cancer is a type of cancer that forms in the cells of the breast, which is common in women. According to the American Cancer Society, about 41,760 women and 500 men died in 2019. The Data from the World Health Organization (2020) shows that breast cancer is the most cases in Indonesia, with a total of 58,256 out of 384,809 cases, and its prevention is one of the most important function of apoptosis. This review aims to provide an insight into apoptosis, stages, and genes that play the role and mechanisms in breast cancer. The method used is a literature study, both from primary and secondary literature and the searches was carried out using online-based library search tool such as NCBI-PubMed, Google Scholar, and Elsevier. The data obtained was classified according to the framework, while the data on the relationship between apoptosis and breast cancer and the journal writing were carried out using the given format. Inadequate apoptosis is one of the mechanisms underlying tumor development. There are two signaling pathways in apoptosis such as extrinsic and intrinsic pathway. Furthermore, caspase plays a role on the extrinsic pathway, and members of the Bcl-2 family plays a role on the intrinsic pathway. Bcl2 are antiapoptotic and pro-apoptotic molecule. Bcl-2 anti-apoptotic are able to work with pro-proliferative signal to support breast cancer initiation and development. Furthermore, Bcl-2 pro-apoptosis support the apoptosis process, therefore it is able to remove excess or damaged cells.Key words: Apoptosis, breast cancer, Bcl-2, Caspase.Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Menurut American Cancer Society, sekitar 41.760 wanita dan 500 pria diperkirakan meninggal akibat kanker payudara pada 2019. Data World Health Organization (2020) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara yakni 58.256 dari total 384.809 kasus kanker. Pencegahan kanker adalah salah satu fungsi utama apoptosis. Review jurnal ini bertujuan untuk menyediakan pandangan yang berkaitan dengan apoptosis, tahapan, gen yang berperan  serta mekanismenya pada kanker payudara. Metode yang digunakan yaitu metode studi pustaka, baik yang berasal dari pustaka primer maupun sekunder. Penelusuran pustaka dilakukan menggunakan instrument pencarian pustaka berbasis online seperti NCBI-PubMed, Google Scholar, dan Elsevier. Data yang diperoleh kemudian disusun sesuai kerangka, data hubungan apoptosis dengan kanker payudara dan penulisan review jurnal dilakukan sesuai format yang diberikan. Ketidakcukupan apoptosis menjadi salah satu mekanisme yang mendasari perkembangan tumor. Terdapat dua jalur pensinyalan pada apoptosis; jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik. Caspase berperan pada jalur ekstrinsik, dan anggota keluarga Bcl-2 berperan pada jalur intrinsik. Bcl2 dapat berupa molekul antiapoptosis dan pro-apoptosis. Bcl-2 anti-apoptosis dapat bekerja sama dengan sinyal pro-proliferatif untuk mendukung inisiasi dan perkembangan kanker payudara. Bcl-2 pro-apoptosis dapat mendukung proses apoptosis sehingga dapat menghilangkan sel-sel berlebih atau sel-sel yang rusak.Kata kunci : Apoptosis, Kanker payudara, Bcl-2, Caspase.
Review: Potensi Metabolit Sekunder dari Phaleria macrocarpa dan Fungi Endofitnya sebagai Antikanker Agustina, Ikra; Siskadewi Lay, Caterina; Astuti, Puji
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86037

Abstract

Phaleria macrocarpa merupakan tanaman obat Indonesia yang telah digunakan secara empiris untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker. Beberapa metabolit aktif dari Phaleria macrocarpa yang diketahui memiliki aktivitas antikanker diantaranya phalerin, asam galat, fevicordin, dan kaempferol-3-O-β-D-glukosida. Kanker adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah global dengan prevalensi dan angka kematian yang tinggi. Terapi pada penderita kanker masih mengalami beberapa keterbatasan seperti aspek biaya yang tinggi, banyaknya efek samping obat sintesis pada kemoterapi, dan adanya resistensi obat kemoterapi. Sumber bahan baku pengobatan kanker di Indonesia juga kebanyakan masih bergantung pada impor. Pencarian senyawa aktif dari bahan alam sangat diperlukan untuk pengembangan bahan baku obat antikanker. Namun, seringkali metabolit aktif yang berasal dari tumbuhan memiliki kelimpahan yang rendah. Penggunaan mikroba endofit dapat menjadi salah satu stategi untuk produksi senyawa metabolit aktif tanpa memerlukan bahan baku dalam jumlah besar. Mikroba endofit dapat bersimbiosis dalam inangnya dan menghasilkan metabolit sekunder yang kemungkinan mirip dengan tanaman inangnya. Artikel ini bertujuan mengkaji metabolit sekunder dari Phaleria macrocarpa dan potensi penggunaan mikroba endofitnya sebagai sumber senyawa antikanker yang berasal dari alam. Metode yang digunakan berupa studi pustaka melalui penelusuran berbagai studi, artikel ilmiah dan penelitian dari database elektronik (Elsevier, Google Scholar, PubMed, Science Direct dan Springer Link). Artikel ini diharapkan menjadi sumber informasi untuk acuan para peneliti di masa mendatang dalam pengembangan riset obat antikanker yang berasal dari alam.
Correlating Color and The Chemical Profiles of Sterculia quadrifida Barks for Herbal Raw Materials Quality Hertiani, Triana; Siswandi, Siswandi; Pratiwi, Agrita Eka; Pamungkas, Aryaningtyas Widya; Rumondang, Amanda; Rodiata, Tsania Andaya; Pratiwi, Sekar Ayu; Lay, Caterina Siskadewi; Agustina, Ikra
Majalah Obat Tradisional Vol 30, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.95624

Abstract

The traditional use of faloak (Sterculia quadrifida R. Br.) stem bark as an effective treatment for various diseases has led to its widespread cultivation and collection. Therefore, this study aims to determine the correlation between the intensity and color variation of faloak stem bark with its antioxidant activity and phytochemical content using chemometrics analysis. The study procedures were carried out by collecting samples from different locations in East Nusa Tenggara, Indonesia. Stem bark intensity and color variations were then associated with chemical profiles of extract produced. Chemical profiles analyzed were Total Phenolic Content (TPC), Total Flavonoid Content (TFC), and antioxidant activity as measured using the DPPH, b-carotene bleaching, and CUPRAC methods. Subsequently, the data were subjected to multivariate statistical analyses utilizing Principal Component Analysis (PCA) and Cluster Analysis (CA). The results showed that color variations on faloak stem bark had no significant impact on cluster formation. CA and PCA showed grouping according to gray value representing color intensity. Meanwhile, PCA revealed significant correlations between gray value of faloak stem bark extract and TPC, antioxidant activity, and extract yield, with TFC having no association. Based on these results, color detection system could be developed to facilitate S. quadrafida bark collection as herbal medicine raw materials in the field.