Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENI GRAFIS (DESAIN KEMASAN PRODUK) HASIL OLAHAN BAHAN ALAM (KEARIFAN LOKAL) MASYARAKAT DESA BEGAGANLIMO, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN MOJOKERTO Tantra Sakre; Ismurdyahwati
HELPER Vol 36 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/helper.vol36.no2.a2825

Abstract

Program kerja Nawacita yang digaungkan Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dalam pidato pelantikannya pada tahun 2014 lalu memasukkan pembangunan dan pengembangan desa dan daerah terluar Indonesia sebagai salah satu sasaran utama program kerjanya (Halimah, 2017). Sejurus dengan itu, berangkat dari prinsip Trisakti oleh Bung Karno, beliau kembangkan pula cita-cita Bapak Pendiri Bangsa itu untuk mengembalikan kepribadian bangsa dalam kebudayaan (Soleman & Noer, 2017). Desain grafis sebagai cabang dari batang kesenian pada pohon kebudayaan, bertansformasi dari sekedar wahana berekspresi seniman atau desainer menjadi sebuah alternatif jawaban bagi berbagai problematika pemasaran dan ekonomi. Desain kemasan yang baik dapat menaikkan nilai jual pada sebuah produk dalam persaingan pasar (Cenadi, 2004). Tujuan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah yang dijumpai di Desa Begaganlimo yaitu rendahnya pendapatan warga, rendahnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pembuatan seni grafis (desain kemasan produk). Pelatihan ini dapat digunakan sebagai alternatif ketika menunggu hasil panen serta pemberian nilai tambah bagi produk lokal dengan hadirnya desain kemasan yang lebih menarik.
STIMULASI SENI DALAM MERANGSANG LIMA ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GEDRIK SAKRE, TANTRA
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol16.no29.a2597

Abstract

Pendidikan anak usia dini yang sering kali disebut masa keemasan atau golden age (usia emas) pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya di usia emas inilah stimulasi sesuai kelompok usia diperlukan untuk melakukan pengembangan secara menyeluruh dari berbagai macam aspek, termasuk salah satunya adalah aspek seni. Salah satu kegiatan yang dapat merangsang perkembangan anak usia dini adalah kegiatan bermain. Tujuan bermain pada anak maupun orang dewasa bukan hanya untuk kesenangan individu belaka. Melalui sebuah permainan seorang anak dapat belajar banyak hal, karena dengan bermain anak-anak merasa senang dan mampu berkonsentrasi lebih lama sehingga kemampuan mengingat mereka menjadi lebih baik (Delima et al., 2015). Alat permainan edukatif yang akan dipilih adalah permainan tradisional Gedrik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis permainan tradisional Gedrik yang menjadi media stimulasi seni dalam merangsang lima aspek perkembangan anak usia dini. Kata Kunci: Stimulasi Seni, Permainan Tradisional, Gedrik
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENI GRAFIS (DESAIN KEMASAN PRODUK) HASIL OLAHAN BAHAN ALAM (KEARIFAN LOKAL) MASYARAKAT DESA BEGAGANLIMO, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN MOJOKERTO Tantra Sakre; Ismurdyahwati
HELPER Vol 36 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/helper.vol36.no2.a2825

Abstract

Program kerja Nawacita yang digaungkan Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dalam pidato pelantikannya pada tahun 2014 lalu memasukkan pembangunan dan pengembangan desa dan daerah terluar Indonesia sebagai salah satu sasaran utama program kerjanya (Halimah, 2017). Sejurus dengan itu, berangkat dari prinsip Trisakti oleh Bung Karno, beliau kembangkan pula cita-cita Bapak Pendiri Bangsa itu untuk mengembalikan kepribadian bangsa dalam kebudayaan (Soleman & Noer, 2017). Desain grafis sebagai cabang dari batang kesenian pada pohon kebudayaan, bertansformasi dari sekedar wahana berekspresi seniman atau desainer menjadi sebuah alternatif jawaban bagi berbagai problematika pemasaran dan ekonomi. Desain kemasan yang baik dapat menaikkan nilai jual pada sebuah produk dalam persaingan pasar (Cenadi, 2004). Tujuan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah yang dijumpai di Desa Begaganlimo yaitu rendahnya pendapatan warga, rendahnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pembuatan seni grafis (desain kemasan produk). Pelatihan ini dapat digunakan sebagai alternatif ketika menunggu hasil panen serta pemberian nilai tambah bagi produk lokal dengan hadirnya desain kemasan yang lebih menarik.
STIMULASI SENI DALAM MERANGSANG LIMA ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GEDRIK TANTRA SAKRE
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol16.no29.a2597

Abstract

Pendidikan anak usia dini yang sering kali disebut masa keemasan atau golden age (usia emas) pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya di usia emas inilah stimulasi sesuai kelompok usia diperlukan untuk melakukan pengembangan secara menyeluruh dari berbagai macam aspek, termasuk salah satunya adalah aspek seni. Salah satu kegiatan yang dapat merangsang perkembangan anak usia dini adalah kegiatan bermain. Tujuan bermain pada anak maupun orang dewasa bukan hanya untuk kesenangan individu belaka. Melalui sebuah permainan seorang anak dapat belajar banyak hal, karena dengan bermain anak-anak merasa senang dan mampu berkonsentrasi lebih lama sehingga kemampuan mengingat mereka menjadi lebih baik (Delima et al., 2015). Alat permainan edukatif yang akan dipilih adalah permainan tradisional Gedrik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis permainan tradisional Gedrik yang menjadi media stimulasi seni dalam merangsang lima aspek perkembangan anak usia dini. Kata Kunci: Stimulasi Seni, Permainan Tradisional, Gedrik
The Painting "Jamuan Kerinduan" by Nurali, a Regional Artist Who also Enlivens Contemporary Art in Indonesia Risa Septyana; Tantra Sakre
IMAGIONARY Vol 1 No 1 (2022): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.448 KB) | DOI: 10.51353/jim.v1i1.677

Abstract

This writing is motivated by the art world today, that contemporary art is an art movement that gives freedom to art connoisseurs and art creators in creating works and assessing beautiful art. Independence which gives freedom to work, both in terms of: concept of work, ideas, visual/visual forms, techniques, character of visual language, freedom of expression, and other freedoms. The purpose of this paper is to find out the results of the analysis of visual forms in contemporary paintings. Where the discussion is focused on the artist Nurali and examines one of his paintings entitled "Jamuan Kerinduan". The results obtained in writing are to examine the visual analysis of the painting using art science and the principles of contemporary art. The conclusion is the result of an analysis by using art science on the principles of contemporary art, the painting "Jamuan Kerinduan" by Nurali and that work, entered into contemporary art which has the freedom to work, both freedom in images/visuals, techniques, concept and so on. Has distinctive features and characteristics according to the concept of its creator. The depiction of marginal creatures/figures, the hallmark of Nurali's depiction is the depiction of humans, which becomes the concept of the work that comes from an understanding of the surrounding environment.
Pelatihan Batik Tulis Dengan Media Pewarna Naptol Garam Bagi Siswa Panti Asuhan Yayasan Muslim Surabaya Tantra Sakre; Sepbianti Rangga Patriani; Herman Sugianto
Kanigara Vol 1 No 1 (2021): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v1i1.3275

Abstract

Anak yatim piatu yang tinggal di Yayasan Muslim Surabaya merupakan kumpulan dari beberapa anak dengan berbagai macam umur dan tingkatan Pendidikan, baik yang duduk di tingkat sekolah dasar, seokolah menengah, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Anak-anak yatim yang tinggal di Yayasan Muslim Surabaya selain mendapat Pendidikan mereka juga mendapatkan berbagai jenis pelatihan, namun pelatihan batik belum pernah dilaksanakan. Berangkat dari permasalah tersebut diadakanlah pelatihan membatik dengan media naptol garam kepada anak-anak yang tinggal di Yayasan Muslim Surabaya. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan dalam 3 tahapan, antara lain: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, subjek dari kegiatan ini sebanyak 15 anak yatim Yayasan Muslim Surabaya. Dari hasil kegiatan pelatihan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dan pelaksanaan peserta pelatihan dalam membatik dari proses desain, mencanting, mewarnai, pelorotan dan finising.
Pendampingan Pembuatan Mural Sebagai Upaya Perbaikan Kawasan Kampung Gedung Tarukan Surabaya Sepbianti Rangga Patriani; Tantra Sakre; Herman Sugianto; Ika Ismurdiyahwati; Suparman; Hariadie
Kanigara Vol 1 No 2 (2021): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v1i2.4181

Abstract

Kawasan kampung Gedung tarukan merupakan salah satu wilayah yang berada di timur kota Surabaya yang tergolong asri dan indah, hal ini dapat dijumpai dengan banyaknya penghijauan yang dilakukan disetiap Kawasan kampung. Selain penghijauan, banyak juga kawasan di kampung Tarukan masih terlihat kurang bersih, salah satunya adalah tembok atau dinding rumah yang berhadapan dengan jalan pintu masuk Kawasan kampung masih terlihat kurang indah dan rapi. Untuk memberikan kesan keindahan yang lebih, maka perlukiranya ditambahkan unsur estetik yang ditampilkan dalam bentuk visual yaitu mural. Berangkat dari permasalah tersebut maka prodi Pendidikan seni rupa melakukan pendampingan pembuatan mural di dinding Gedung pintu masuk Kawasan kampung Gedung Tarukan. Pelaksanaan pendampingan mural ini dilakukan dalam 3 tahapan, antara lain: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, subjek dari kegiatan ini sebanyak 17 mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa. Dari hasil kegiatan pendampingan mural tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan skil dan pemahaman dari peserta yang mengikuti proses pembuatan mural. Selain itu hasil dari pendampingan mural ini memberikan perbaikan Kawasan kampung Gedung Tarukan Surabaya.
Proses Pembuatan Gerabah Seni Dengan Teknik Pilin Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Keramik Bakaran Rendah Di Desa Kedungsari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri Herman Sugianto; Sepbianti Rangga Patriani; Tantra Sakre; Ika Ismurdiyahwati; Suparman; Hariadie
Kanigara Vol 2 No 1 (2022): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedungsari village is one of the areas in the west of the city of Kediri, the majority of the population is working as farmers. Apart from being farmers, there are some people who work as pottery craftsmen where the resulting production tends to meet daily necessities such as boys, jugs and others. The touch of art on the work produced has not yet been applied to their products, so the work produced is more likely to be the same as other pottery craftsmen. The wealth of land as a basic material in the manufacture of grabah products in Kedungsari village is quite large and abundant to be considered and developed further as an effort to increase the income of the local community. Olek, therefore, it is necessary to hold socialization and training to produce good works of art pottery. The implementation of this assistance is carried out in 3 stages, including: planning, implementation and evaluation, the subject of this activity is 10 students majoring in Fine Arts Education and youth youth organizations in Kedungsari Village. From the results of this mentoring activity, it can be concluded that there was an increase in the skills and understanding of the participants who took part in the process of making art pottery. In addition, the results of this assistance provide improvements to the resulting product.
PELATIHAN PENINGKATAN RASA NASIONALISME SISWA KELAS 4 DAN 5 MELALUI KEGIATAN MENGARANG PUISI SAGALA, LASMA HATI BORU; FARADILLA, FADIYAH; RAMADHAN, AFIFAH ARLIA; AMALIAPUTRI, AYUDYA WAHYU; SAKRE, TANTRA
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v3i2.2573

Abstract

Education has an important role in the continuity of the teaching and learning process. The teacher's role in instilling a sense of nationalism in students can be realized through Indonesian language subjects, poetry composing activities. Composing poetry is part of the writing lessons taught in schools, both at primary and secondary levels. Students consider the poetry material contained in learning Indonesian Language and Literature to be difficult to learn, starting from analyzing poetry, interpreting poetry, reading poetry, to writing poetry. Based on the observation data obtained when learning poetry writing skills at SDN Krembung 1, there is still a need for guidance and development in practicing skills in expressing ideas into poetry. The expected objectives of this program are: (1) increasing students' knowledge in writing poetry; (2) increase students' motivation in writing poetry; and (3) improve students' skills in writing poetry. ABSTRAKPendidikan memiliki peran penting dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Peran guru dalam menanamkan rasa nasionalisme siswa dapat diwujudkan melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia kegiatan mengarang puisi. Mengarang puisi merupakan bagian dari pembelajaran menulis yang diajarkan di sekolah, baik pada tingkat dasar ataupun menengah. Siswa menganggap materi puisi yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sulit untuk dipelajari, mulai dari menganalisa puisi, memaknai puisi, membaca puisi, hingga menulis puisi. Berdasarkan perolehan data observasi saat pembelajaran keterampilan menulis puisi di SDN Krembung 1 masih memerlukan pembinaan dan pengembangan dalam melatih kecakapan menuangkan ide ke dalam bentuk puisi. Tujuan yang diharapkan dari program ini yaitu: (1) meningkatkan pengetahuan siswa dalam menulis puisi; (2) meningkatkan motivasi siswa dalam menulis puisi; dan (3) meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karya puisi.
Learning Applied Fine Arts Materials Used by High School Students Kurniawati, Novi; Sakre, Tantra
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 16 No 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.6256

Abstract

This study aims to determine the stages of learning applied fine arts from used materials in grade XII-1 students of Kemala Bhayangkari 3 Porong High School. It is a qualitative descriptive research whose subjects are teachers and students of grade XII. Data collection techniques are carried out using observation, documentation, and interviews. The data analysis technique used is qualitative descriptive analysis. Based on the results of the research that has been carried out, it can be concluded that learning applied art from used towel materials goes through several stages, namely the learning planning stage, the learning implementation stage, and the learning assessment stage. Applied art can be used for human needs because it can be processed and made into crafts with use and beauty value. Applying art learning from used materials motivates students to develop creativity and learning skills. In the assessment, the weight of students' grades increased by 30% from the very low initial assessment in producing work, creativity, and innovation. The suggestions given include optimizing art infrastructure facilities in schools for hands-on practice. Learning should be focused on functional applied arts projects, and collaboration should be encouraged between students in groups.