p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Rekayasa Energi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ALAT UKUR TINGKAT KEKERINGAN GABAH MENGGUNAKAN JEMBATAN WHEATSTONE BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN METODE KOMPARASI TEGANGAN DAN KEKERINGAN Khoerun, Bobi; Apriyanto, Haris; Karsid; Fatwasauri, Icha; Fadhlu Rohman, Naufal; Harsoni Suryapringga, Zulmi; Budiman Pepbriari, Rizky
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i1.51

Abstract

Pada budidaya tanaman padi untuk menghasilkan beras kualitas terbaik maka gabah harus dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering buatan. Gabah yang terlambat dikeringkan akan menurunkan kualitas beras. Hal ini dikarenakan karena kadar air dan kelembaban yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat mengukur tingkat kekeringan gabah. Penelitian ini membuat alat ukur tingkat kekeringan gabah menggunakan prinsip jembatan wheatstone. Tujuannya adalah merancang alat ukur kekeringan gabah menggunakan jembatan wheastone berbasis arduino dan membandingkan hasilnya dengan alat ukur moisture meter. Rangkaian ini berisikan 3 resistor ukuran serupa, 1 potensiometer dan pipa PVC yang diisi dengan gabah yang di dalamnya diberi penampang sebagai sensor. Kemudian dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan dari function generator sebesar 3,5 VAC. Kemudian kedua Vout dari rangkaian jembatan wheatstone akan dimasukkan pada port A0 dan GND pada arduino untuk mengolah program yang didasari dari fungsi persamaan eksponen yang dibuat pada matlab untuk menampilkan kekeringan pada layar LCD. Untuk hasil perbedaan persentase antara alat ukur kekeringan menggunakan jembatan wheatstone dengan moisture meter, dimana gabah kering 12% dari alat ukur kekeringan dengan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter adalah 12,5%. Untuk gabah kering 14,6% pada alat kekeringan menggunakan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter 14,7%. Kekeringan gabah paling basah sebesar 29,2% menggunakan rangkaian jembatan wheatstone, sedangkan moisture meter sebesar 30%.
ANALISIS STUDI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI KALOR PADA INKUBATOR BAYI PORTABEL Yudhy Kurniawan; Wardika; Karsid; Agustina, Dea
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i2.69

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan lampu pijar sebagai media Pemanas Inkubator Bayi Portabel. Alasan dari penelitian ini adalah karena penempatan lampu pijar hanya di satu sisi saja oleh karena itu, tujuannya untuk mengetahui berapa lama persebaran suhu secara merata dan untuk mengetahui jumlah kalor pada setiap titik T1, T2, T3, T4, dan T5. Dalam hal ini untuk masing-masing titik pada ruang Inkubator Bayi dinotasikan T1, T2, T3, T4, dan T5. Metode penelitian ini mencakup studiĀ  literatur, persiapan alat dan bahan, pengujian sistem, dan pengolahan data. Pengujian dilakukan selama dua jam, suhu dipantau dan dicatat tiap lima menit sekali. Hasilnya sebaran suhu dalam inkubator sudah mulai merata mencapai suhu optimal selama 55 menit, dan nilai kalor radiasi yang didapat dari masing titik adalah T1 = 11,27W, T2=8,97W, T3=8,32W, T4= 11,59, T5=13,21W. Suhu lampu dan suhu lingkungan sekitar dapat berpengaruh terhadap persebaran kalor dalam Inkubator Bayi Portabel, semakin besar nilai selisih suhu sumber lampu dengan suhu ruang maka nilai kalor yang dihasilkan semakin besar juga.