Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Implementasi Alat Pengusir Burung pada Tanaman Padi Berbasis Panel Surya Amri, Fauzan; Fitriyanto, Indra; Fatwasauri, Icha
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v4i2.3335

Abstract

Indramayu Regency is one of the national rice producers. In increasing the productivity of rice plants, there are many obstacles faced. One of the causes of decreased rice productivity is bird rice pests. Based on the results of the service team's interviews with Jambe Village residents, they experienced crop failure due to bird pests. The aim of this community service is to make a bird repellent device in rice fields based on solar panels. It is hoped that this can overcome the problems in Jambe Village. This activity will start from April to August 2023. The method used is by utilizing sunlight to turn on the equipment. The bird repellent device uses an ultrasonic sensor with a frequency between 25-100 Hz. The ultrasonic sensor will later be turned on using a solar panel which receives power from the sun and then stored in a battery as power storage. From the results of the service, the tool managed to work well and was able to repel rice birds.
PERBANDINGAN LEBAR PENAMPANG UNTUK ALAT UKUR KEKERINGAN GABAH MENGGUNAKAN JEMBATAN WHEATSTONE BERBASIS ARDUINO UNO Bobi Khoerun; Apriyanto, Haris; Suryapringga, Zulmi Harsoni; Rohman, Naufal Fadhlu; Karsid, Karsid; Fatwasauri, Icha
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 8 No. 2 (2023): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v8i2.633

Abstract

Gabah yang terlambat dikeringkan akan berdampak buruk terhadap kualitas beras. Hal ini disebabkan gabah yang dipanen dengan kadar udara tinggi dan kondisi lembab mengalami respirasi yang cepat. Akibatnya gabah membusuk, berjamur, berkecambah atau mengalami reaksi pencoklatan enzimatis sehingga nasi berwarna kuning/kuning kecoklatan. Kandungan udara maksimum yang dimiliki oleh gabah kering adalah antara 12-14%. Oleh karena itu, dibutuhkan alat ukur kadar air gabah sehingga kekeringan gabah dapat dipantau.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan lebar penampang pada alat ukur tingkat kekeringan gabah menggunakan jembatan wheatstone berbasis Arduino Uno. Penelitian ini melibatkan perbandingan lebar penampang yang berbeda pada alat ukur yang sama, dengan menganalisis pengaruhnya terhadap akurasi pengukuran tingkat kekeringan gabah. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana lebar penampang mempengaruhi akurasi pengukuran dan membantu dalam pengembangan alat ukur yang lebih presisi untuk menilai tingkat kekeringan gabah. Lebar penampang yang diteliti yaitu ukuran 1,5cm, 2,5cm, 3cm, dan 4cm. Berdasarkan hasil perhitungan dan percobaan, penampang dengan lebar 4cm menunjukkan keakuratan yang sesuai. Penampang ini menghasilkan nilai error kadar air sebesar 0,3% hingga 0,6% dan rata-rata error tegangan antara 0,052 VAC hingga 0,694 VAC menggunakan resistor 2,2MΩ. Hasil ini menunjukkan bahwa alat ukur dengan penampang 4cm mampu memberikan hasil yang mendekati nilai yang sebenarnya. Oleh karena itu, penampang dengan lebar 4 cm dapat dianggap sebagai pilihan yang baik untuk pengembangan alat ukur tingkat kekeringan gabah menggunakan jembatan wheatstone berbasis arduino uno.
Pelatihan Penggunaan Laboratorium Virtual Phet Simulation di Prodi Teknik Pendingin dan Tata Udara Fatwasauri, Icha; Hariyanti, Tri; Maknunah, Jauharotul
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i6.380

Abstract

Mata kuliah Fisika merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara Politeknik Negeri Indramayu. Permasalahan yang dihadapi oleh dosen pengampu yaitu lemahnya daya tangkap mahasiswa dalam hal konsep fisika. Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan ialah penggunaan laboratorium virtual dalam mata kuliah fisika. Pelatihan telah dilakukan kepada 30 mahasiswa semester 1 yang mengambil mata kuliah fisika. Dari hasil pelatihan terlihat mahasiswa dapat melakukannya dengan baik. Hal ini dikarenakan penjelasan konsep fisika yang bukan hanya sekedar ceramah akan tetapi terdapat animasi yang membuat mahasiswa mudah menangkap pelajaran.
ANALISIS SISTEM PENDINGINAN THERMOELECTRIC DENGAN TAMBAHAN ICEPACK UNTUK COOLBOX DELIVERY DARAH Fatwasauri, Icha; Bunga Ayu Ramadhania; Ach irfan Nuril Fahmi; Lathoiful Arzaq
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i1.50

Abstract

Darah yang ditransfusikan disimpan di bank penyimpanan darah. Darah yang keluar dari bank penyimpanan darah hanya bertahan kurang dari 4 jam ketika dibawa menggunakan box berisi es batu. Sehingga diperlukan alat yang dapat mendinginkan serta menjaga suhu sistem yang lebih dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Pembuatan kotak pendingin berbasis termoelectrik untuk penyimpanan darah manusia menggunakan konveksi paksa oleh kipas dc, heatsink dan icepack. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat sistem pendingin pada coolbox untuk penyimpanan darah lengkap whole blood dengan thermoelectric (TEC)1-12706 yang dapat menjaga suhu darah tetap pada temperatur standar penyimpanan yaitu 2 – 6 °C dan transportasi 2 – 10 °C. Metode pengujian yang dilakukan yaitu metode pengujian pendingin menggunakan thermoelectric tanpa icepack dengan pengujian menggunakan thermoelectric dengan icepack, dalam kurung waktu 60 menit. Beban yang digunakan yaitu 1 kantong darah 250 ml. Dari hasil pengujian menggunakan thermoelectric tanpa icepack didapatkan hasil capaian suhu terendah sebesar 29 °C sedangkan pada pengujian menggunakan thermoelectric dengan icepack didapatkan hasil capaian suhu terendah sebesar 8 °C, pengujian menggunakan thermoelectric tanpa icepack didapatkan hasil capaian suhu terendah sebesar 29,1 °C, dan pengujian menggunakan icepack tanpa thermoelectric didapatkan hasil capaian suhu terendah sebesar 8,6 °C. Hasil COP 0,30 dan untuk hasil effisiensi 30%.
ALAT UKUR TINGKAT KEKERINGAN GABAH MENGGUNAKAN JEMBATAN WHEATSTONE BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN METODE KOMPARASI TEGANGAN DAN KEKERINGAN Khoerun, Bobi; Apriyanto, Haris; Karsid; Fatwasauri, Icha; Fadhlu Rohman, Naufal; Harsoni Suryapringga, Zulmi; Budiman Pepbriari, Rizky
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i1.51

Abstract

Pada budidaya tanaman padi untuk menghasilkan beras kualitas terbaik maka gabah harus dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering buatan. Gabah yang terlambat dikeringkan akan menurunkan kualitas beras. Hal ini dikarenakan karena kadar air dan kelembaban yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat mengukur tingkat kekeringan gabah. Penelitian ini membuat alat ukur tingkat kekeringan gabah menggunakan prinsip jembatan wheatstone. Tujuannya adalah merancang alat ukur kekeringan gabah menggunakan jembatan wheastone berbasis arduino dan membandingkan hasilnya dengan alat ukur moisture meter. Rangkaian ini berisikan 3 resistor ukuran serupa, 1 potensiometer dan pipa PVC yang diisi dengan gabah yang di dalamnya diberi penampang sebagai sensor. Kemudian dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan dari function generator sebesar 3,5 VAC. Kemudian kedua Vout dari rangkaian jembatan wheatstone akan dimasukkan pada port A0 dan GND pada arduino untuk mengolah program yang didasari dari fungsi persamaan eksponen yang dibuat pada matlab untuk menampilkan kekeringan pada layar LCD. Untuk hasil perbedaan persentase antara alat ukur kekeringan menggunakan jembatan wheatstone dengan moisture meter, dimana gabah kering 12% dari alat ukur kekeringan dengan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter adalah 12,5%. Untuk gabah kering 14,6% pada alat kekeringan menggunakan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter 14,7%. Kekeringan gabah paling basah sebesar 29,2% menggunakan rangkaian jembatan wheatstone, sedangkan moisture meter sebesar 30%.
Implementasi Sistem Aerator Menggunakan Kincir Berbasis Panel Surya Pada Empang Udang Fatwasauri, Icha; Fitriyanto, Indra; Maknunah, Jauharotul; Pahlevi, Rezky; Fazri, Dimas Maulana
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4534

Abstract

Desa Pangkalan di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah dengan potensi besar dalam budidaya udang. Namun, seperti banyak daerah lain, petambak udang di Desa Pangkalan menghadapi tantangan terkait keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan akan sistem aerasi yang berkelanjutan untuk memastikan kualitas air yang baik dalam empang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang di Desa Pangkalan, Indramayu, melalui implementasi sistem aerator berbasis panel surya. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air dengan cara yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan. Banyak petambak di desa ini menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas air yang optimal dan mengurangi biaya operasional akibat penggunaan sistem aerasi konvensional. Metode pengabdian ini yaitu memperkenalkan teknologi kincir aerator yang digerakkan oleh energi surya, yang dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam empang. Pelatihan dan pendampingan diberikan kepada petambak mengenai instalasi, pemeliharaan, dan manfaat penggunaan panel surya. Hasil pengabdian menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam air meningkat hingga 15% dibandingkan kondisi awal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi sistem aerator berbasis panel surya merupakan solusi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas air pada empang udang, sekaligus mendukung praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Desain 3 Dimension Baby Incubator Using SketchUp Application Based On Indonesia National Standars Fatwasauri, Icha; Zaini, Anshari Ahmad
Indonesian Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol. 6 No. 3 (2024): August
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijeeemi.v6i3.6

Abstract

Premature birth is one of the causes of perinatal death. Premature babies have a higher risk of death because babies find it difficult to adapt to life outside the womb due to immature organ systems of the baby's body. Medical devices used to maintain babies born prematurely are called incubators. In making incubators, usually before being made, you must try making a prototype first. In addition, it must also be simulated so that the results of the incubator are up to standard. Various studies related to simulators have been conducted, such as using matlab. This takes a relatively long time to learn. So the author designed the 3-dimensional design of the incubator is a cutting. Sketchup is easier to learn for beginners, this software is also free. The research method that researchers use is research and development. Researchers carry out several stages, namely literature study, initial design, 3-dimensional design, validation, and discussion. From the results of the design that has been made and given a questionnaire to material experts, a value of 67% or said to be feasible. Validation is also carried out by direct measurement and the results are not much different
MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN AIR BLAST FREEZER MENGGUNAKAN ESP32 BERBASIS APLIKASI ANDROID Nugraha, Yogi; Fitriyanto, Indra; Fatwasauri, Icha; Khoerun, Bobi
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i2.67

Abstract

Sistem pendingin Air Blast Freezer digunakan dalam bidang pangan sebagai alat pengawetan produk untuk menjaga kualitas produk agar tahan lama dengan cara membekukan produk dalam waktu singkat. Memonitoring suhu dan kelembapan pada kabin air blast freezer harus dilakukan untuk memastikan kualitas produk terjaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem monitoring suhu dan kelembapan dari jarak jauh menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terintegrasi dengan aplikasi android untuk menampilkan data suhu dan kelembapan. ESP32 dipilih karena kemampuannya yang bisa terkoneksi dengan Wi-Fi. Sistem ini menggunakan sensor DHT22 untuk membaca data suhu dan kelembapan, lalu dihubungkan dengan ESP32 yang terkoneksi jaringan internet untuk menerima dan mengirim data. Data dari sensor dikirim secara real-time ke firebase dan aplikasi android yang dibuat khusus untuk menampilkan data yang dibaca oleh sensor DHT22. Dengan adanya sistem monitoring suhu dan kelembapan berbasis aplikasi android ini dapat mempermudah pekerjaan manusia untuk memonitoring dari jarak jauh. Pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem monitoring ini berjalan sesuai rancangan, namun memerlukan konektivitas internet yang stabil untuk menampilkan data secara akurat dan real-time. Pada hasil pengambilan data, sistem monitoring suhu dan kelembapan berbasis aplikasi android menampilkan nilai suhu yang sama dengan thermostat digital dan pada kelembapannya hanya berbeda 1% dengan hygro thermometer.
Perancangan dan Pengujian Sistem Pendingin untuk Pengolahan Cokelat Pasca-Tempering Suhanto, Rhesti Nurlina; Fatwasauri, Icha; Dharmawan Hadi, Bagus; Septyansyah
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol. 9 No. 1 (2025): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology (MJMST)
Publisher : E-Journal Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v9i1.21509

Abstract

The post-tempering cooling process in chocolate production is critical for achieving the desired quality attributes, including gloss, texture, and the stability of cocoa butter crystals. An essential aspect of the food processing industry is the demand for reliable cooling systems to maintain product quality, particularly in chocolate processing. This research focuses on designing and evaluating a cooling system based on an air cooled mini chiller integrated with an Air Handling Unit (AHU). The system gradually lowers the temperature of chocolate from 50°C to 27°C. The process involves creating a system based on cooling load calculations and thermal efficiency analysis, assembling it with a thermally insulated cabin, and conducting experimental testing to evaluate its performance. The testing environment was maintained at 31°C with relative humidity between 70% and 80%, without the use of a dehumidification system. The result indicates that the system can reduce the product temperature to 27°C in 38 minutes, with an efficiency of 63%. This represents an improvement compared to initial design efficiency, which was only 52%. Moreover, the cooling system operates effectively and stably, making it suitable for application in small-scale chocolate processing industries with a production capacity of 1–5 kg per cycle. This innovative solution is effective, stable, energy-efficient, and tailored for small scale chocolate production, and also offers future advancements in automated cooling technologies.
Implementasi Sistem Aerator Menggunakan Kincir Berbasis Panel Surya Pada Empang Udang Fatwasauri, Icha; Fitriyanto, Indra; Maknunah, Jauharotul; Pahlevi, Rezky; Fazri, Dimas Maulana
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4534

Abstract

Desa Pangkalan di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah dengan potensi besar dalam budidaya udang. Namun, seperti banyak daerah lain, petambak udang di Desa Pangkalan menghadapi tantangan terkait keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan akan sistem aerasi yang berkelanjutan untuk memastikan kualitas air yang baik dalam empang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang di Desa Pangkalan, Indramayu, melalui implementasi sistem aerator berbasis panel surya. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air dengan cara yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan. Banyak petambak di desa ini menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas air yang optimal dan mengurangi biaya operasional akibat penggunaan sistem aerasi konvensional. Metode pengabdian ini yaitu memperkenalkan teknologi kincir aerator yang digerakkan oleh energi surya, yang dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam empang. Pelatihan dan pendampingan diberikan kepada petambak mengenai instalasi, pemeliharaan, dan manfaat penggunaan panel surya. Hasil pengabdian menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam air meningkat hingga 15% dibandingkan kondisi awal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi sistem aerator berbasis panel surya merupakan solusi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas air pada empang udang, sekaligus mendukung praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.