Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANIFESTASI OKULAR PADA COVID-19 Septiana, Indah; Pramayastri, Vina
Syifa'Medika Vol 12, No 1 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v12i1.2981

Abstract

Pada awal tahun 2020 dunia dibuat gempar oleh wabah pneumonia dari Wuhan yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV2) atau disebut COVID-19, dan dengan cepat menjadi pandemik di seluruh dunia. COVID-19 ditransmisikan melalui membran mukosa dan menginvasi sel penjamu melalui sel reseptor Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE-2) yang juga terdapat di konjungtiva, kornea dan cairan akuos. Meski manifestasi okular bukan merupakan gejala utama dari COVID-19 namun World Health Organization (WHO) melaporkan pasien COVID-19 dengan kongesti konjungtiva. Beberapa jurnal juga melaporkan manifestasi okular, seperti konjungtivitis pada pasien COVID-19 dengan atau tanpa nilai positif pada pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) spesimen mata.
Pola Sidik Jari dan Besaran Sudut Axial Triradius Digital (ATD) pada Pengguna Narkotika Jenis Shabu-Shabu di Kota Palembang Mundijo, Trisnawati; Pramayastri, Vina; Febiyolan, Febiyolan
MAGNA MEDICA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.9 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.7.2.2020.57-62

Abstract

Fingerprint Pattern and Digital Axial Triradius (ATD) Angle on Shabu-Shabu Narcotics Users in Palembang CityBackground: Dermatoglyphics is a science to determine a pattern both from fingerprints, triradius, tendrils, and the Axial Triradius Digital (ATD) angle. Nowadays, it is can be used in ethnhobiology, forensic or to determine the pattern the disease or disorder. Research on dermatoglyphics is still needs study. Today, research on fingerprint patterns, especially in drug cases is still very limited.Objective: To find out what is the dominance of the fingerprint pattern and ATD angle in people with drug cases.Method: The research was conducted in the National Narcotics Agency (BNN) of South Sumatra and the Cahaya Putra Rehabilitation Foundation in Palembang, South Sumatra. Samples were carried out by total sampling from the two places was 30 peoples, all of whom were drug users of the type of methamphetamine. Fingerprint pattern data were collected using the U.Are.U Digital Personal tool. Fingerprint reader attaches the fingerprints of the ten fingers, while the ATD angle calculation is done by smearing lipstick on both palms of the sample and pasting them on the observation sheet. The data obtained were analyzed.Result: The fingerprint patterns were at most with a whorl pattern of 99 fingers (41.25%). Whereas for the ATD angle, the highest results were obtained at angles> 50o from both hands as many as 14 people (58.3%).Conclusion: The most dermatoglyphic characteristics of drug users are whorl patterns with an ATD angle> 50o.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CUCI HIDUNG PADA MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Mirawati, Nunung; Pramayastri, Vina; Hidayat, Taufik
Medical Scientific Journal (MESINA) Vol 1, No 1 (2020): Medical Scientific Journal (MESINA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/msj.v1i0.2614

Abstract

Cuci hidung atau nasal irrigation merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan untuk membersihkan rongga hidung dengan cara membantu mengeluarkan partikel yang memicu inflamasi, menurunkan jumlah mediator inflamasi sehingga dapat mengurangi inflamasi pada mukosa hidung. Cuci hidung secara rutin merupakan suatu metode yang mudah untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan pada saluran pernapasan, terutama pada hidung. Namun pengetahuan masyarakat tentang cuci hidung masih rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang cuci hidung di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional  dengan desain deskriptif analitik. Populasi penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Sampel yang diapatkan yaitu 367 responden, data didapatkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil yang didapatkan yaitu karakteristik responden terbanyak adalah perempuan sebesar 75,5%, usia terbanyak responden yaitu usia 19 tahun sebesar 24,8%, angkatan terbanyak yaitu 2019 sebesar 27,5%. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang cuci hidung didapatkan tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebesar 43,9 %, pengetahuan cukup sebesar 21,8% dan tingkat pengetahuan kurang sebesar 34,3%.Sumber informasi terbanyak didapatkan melalui media elektronik sebesar 35,1%, dosen dan mata kuliah 33,2%, pelayanan kesehatan 9,3%, teman 4,4%, media cetak 0,5%, keluarga 1,6% dan lain-lain 15,5%. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yaitu baik. Kata kunci: Cuci Hidung, Tingkat Pengetahuan, Mahasiswa