Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Persepsi Orangtua dengan Kontrol Penggunaan Telepon Pintar pada Remaja di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota Suryani, Ririn; Wisroni, Wisroni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.181 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i1.1160

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja. Kurangnya kontrol orang tua dari segi pembatasan waktu, tuntutan orang tua dan sikap tegas orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja. Hal ini dipengaruhi oleh kurang baiknya persepsi orang tua terhadap dampak telepon pintar bagi remaja. Penggunaan telepon pintar yang kurang terkontrol oleh orang tua akan menimbulkan berbagai dampak bagi remaja itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, dengan tujuan melihat hubungan antara persepsi orang tua variabel (X) dengan kontrol penggunaan telepon pintar pada remaja variabel (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua (Ibu) yang memiliki anak remaja usia 12-18 tahun di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota yang berjumlah 40 orang. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling, diambil 80% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner atau angket yang kemudian dianalisis menggunakan rumus presentase dan product momen. Hasil penelitian menunjukkan pertama,persepsi orang tua terhadap dampak telepon pintar ditemukan kurang baik atau kurang tepat dilihat dari segi pemahaman, tanggapan dan sikap orang tua. Kedua, kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja ditemukan kurang atau rendahnya kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja, dilihat dari segi pembatasan waktu, tuntutan orang tua, dan sikap tegas orang tua. Ketiga, terdapat hubungan signifikan antara Persepsi Orang Tua dengan Kontrol Penggunaan Telepon Pintar pada Remaja di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota. Semakin kurang baik persepsi orang tua maka semakin renadah kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja dan begitu juga sebaliknya.
Hubungan Persepsi Orangtua dengan Kontrol Penggunaan Telepon Pintar pada Remaja di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota Suryani, Ririn; Wisroni, Wisroni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i1.1160

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja. Kurangnya kontrol orang tua dari segi pembatasan waktu, tuntutan orang tua dan sikap tegas orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja. Hal ini dipengaruhi oleh kurang baiknya persepsi orang tua terhadap dampak telepon pintar bagi remaja. Penggunaan telepon pintar yang kurang terkontrol oleh orang tua akan menimbulkan berbagai dampak bagi remaja itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, dengan tujuan melihat hubungan antara persepsi orang tua variabel (X) dengan kontrol penggunaan telepon pintar pada remaja variabel (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua (Ibu) yang memiliki anak remaja usia 12-18 tahun di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota yang berjumlah 40 orang. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling, diambil 80% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner atau angket yang kemudian dianalisis menggunakan rumus presentase dan product momen. Hasil penelitian menunjukkan pertama,persepsi orang tua terhadap dampak telepon pintar ditemukan kurang baik atau kurang tepat dilihat dari segi pemahaman, tanggapan dan sikap orang tua. Kedua, kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja ditemukan kurang atau rendahnya kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja, dilihat dari segi pembatasan waktu, tuntutan orang tua, dan sikap tegas orang tua. Ketiga, terdapat hubungan signifikan antara Persepsi Orang Tua dengan Kontrol Penggunaan Telepon Pintar pada Remaja di Jorong Tanjung Munti Kabupaten Lima Puluh Kota. Semakin kurang baik persepsi orang tua maka semakin renadah kontrol orang tua terhadap penggunaan telepon pintar pada remaja dan begitu juga sebaliknya.
Pelatihan Teknik Cabut Warna pada Totebag sebagai Pengembangan Kompetensi Siswa di SMK Negeri 3 Pekalongan Haris, Muhammad Naoval; Lestari, Rizki; Murty, Daru Anggara; Maghfiroh, Maghfiroh; Sasongko, Aditya Dimas Wahyu; Widadi, Zahir; Ramadhani, Farchan Mushaf Al; Nuris, M. Adha; Agama, Dimas Pandu Setia; Suryani, Ririn; Adhifa, Saghira Nurul; Basyaib, Fainuzha Farhan
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v4i2.165

Abstract

Latar Belakang: Sektor tekstil memainkan peranan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia, terutama di wilayah Pekalongan. Pada industri yang terus berkembang, keahlian dalam teknik pewarnaan dan desain tekstil menjadi elemen kunci dalam meningkatkan inovasi produk serta daya saing. Tujuan: Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan industri tekstil lokal dengan memperkenalkan teknik pewarnaan inovatif kepada generasi muda. Metode Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan empat tahapan yaitu investigasi, persiapan, tindakan dan refleksi berupa pre-test dan post-test. Hasil: Setelah proses pelatihan, peserta memahami perbedaan proses pencelupan dan pencapan, penggunaan zat warna reaktif, dan proses pelaksanaan teknik cabut warna pada bahan tekstil seperti totebag. Hal itu dibuktikan dengan analisis pre-test dan post-test. Kesimpulan: Pelatihan ini tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan teknis siswa, namun juga memperkuat kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja dan potensi berwirausaha di sektor industri tekstil kreatif.
Eksplorasi Dinamika Kreatif Estetika Visual Pada Karya Marengo Batik Melalui Pendekatan Nirmana Dalam Upaya Mitigasi Krisis Identitas Sasongko, Aditya Dimas Wahyu; Lestari, Rizki; Murty, Daru Anggara; Maghfiroh, Maghfiroh; A, Saghira Nurul; Suryani, Ririn; Farhan, Fainuza; Maghfiroh, Lailatul; T.A., Najua Izzamilhaq
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jsuluh.v8i2.8955

Abstract

Krisis identitas merupakan fenomena yang sering dihadapi individu dalam masyarakat modern, di mana perubahan sosial dan budaya dapat menyebabkan pergeseran makna diri. Salah satu pendekatan untuk mengatasi hal ini adalah melalui seni, di mana proses kreatif menjadi sarana ekspresi dan refleksi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran nirmana sebagai teori praktis dalam dinamika kreatif yang terdapat pada karya marenggo batik yang dinilai mewakili karakter generasi muda dalam berkarya dan memiliki nilai estetika untuk mitigasi krisis identitas. Nirmana, yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti "bentuk" atau "struktur", menjadi teori ekspresif dalam menciptakan karya seni yang mampu menggali dan memperkuat jati diri. Dalam konteks ini, estetika visual berfungsi sebagai media komunikasi yang mampu mengungkapkan makna dan nilai-nilai dalam menghadapi kebingungan identitas. Proses kreatif melalui nirmana tidak hanya menciptakan karya visual, tetapi juga membantu individu untuk menyusun ulang dan menemukan kembali identitasnya dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini mengkaji bagaimana nirmana dapat mengoptimalkan proses kreatif dalam penciptaan karya seni khususnya pada bidang batik yang berpotensi memberikan solusi terhadap krisis identitas pada generasi muda