Hamdi, Asep Saepul
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH HUKUM FIQIH DALAM EKONOMI SYARIAH Hamdi, Asep Saepul; Junaedi, Ade
YUSTISI Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v9i2.8339

Abstract

Kaidah-kaidah hukum fiqih lahir berdasarkan Al-Qur'an, Al Hadist, dan Ijma, kaidah-kaidah hukum fiqih lahir dengan tujuan untuk menetapkan hukum Islam yang terus tumbuh bersamaan dengan perkembangan jaman terutama pada kegiatan-kegiatan  perekonomian yang meliputi lembaga keuangan syariah, manajemen syariah dan lain sebagainya sehingga dengan demikian kaidah-kaidah Fiqih merupakan hasil  ijtihad para pemikir dan ulama. Adanya kaidah-kaidah hukum fiqih memudahkan masyarakat mengenal dan mengenali hukum-hukum Islam kontemporer khusunya persoalan-persoalan ekonomi yang sangat banyak tidak mempunyai nash sharí®h (dalil tentu) dalam Al-Qur'an ataupun Al Hadist.  Begitu juga memudahkan masyarkat mempelajari serta memperdalam tentang kaidah-kaidah fiqih yang berkaitan dengan perekembangan dan perekonomian syariah.Kata Kunci: Syariah, Ekonomi, Kaidah, Fiqih
PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG GIZI ANAK DENGAN TINGKAT TUMBUH KEMBANG ANAK Hamdi, Asep Saepul
HEARTY Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.321 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v2i1.162

Abstract

Tumbuh kembang sebenarnya adalah proses yang berbeda namun keduanya tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, bersifat kuantitatif, dapat diukur menggunakan satuan panjang, berat dan ukuran kepala. Sementara perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi sel menjadi yang lebih kompleks. Tumbuh kembang sangatlah dipengaruhi oleh faktor genetik (dari anak itu sendiri) dan faktor lingkungan (dari orang tua, dll) Tiga tahun pertama kehidupan anak, merupakan masa yang sangat penting karena terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan (kecerdasan, ketrampilan motorik, mental, sosial, emosional) yang sangat pesat. Di usia inilah yang disebut “Golden Age”. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memberikan nutrisi yang terbaik bagi anak sejak awal kehidupannya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Dari perhitungan yang dilakukan terhadap jawaban responden, dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel persepsi ibu yang mempunyai anak balita tentang giji dengan variabel tumbuh kembang anak , yang diindikasikan oleh beberapa hal sebagai berikut :Nilai r hitung sebesar 0,8191 dengan n = 50 jika dikonsultasikan pada taraf signifikasi 0,05 (5%), maka diperoleh harga rtabel sebesar 0,297 (terlampir), dimana rhitung (0,8191) > rtabel (0,297), berarti menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara Persepsi Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi Anak (variabel X) dengan Tingkat Tumbuh Kembang Anak (variabel Y). Dengan demikian H0 ditolak H1 diterimaNilai thitung sebesar 9,89 dan jika di konsultasikan pada taraf 1 = 0,05 dengan dk/df = n – 2 = 50– 2 = 48, maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2,01, dimana thitung (9,89) > ttabel (2,01). Berarti menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara Persepsi Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi Anak (variabel X) dengan Tingkat Tumbuh Kembang Anak (variabel Y). Tabel nilai “t” terlampir.Harga koefisien determinasi (KD) sebesar 67,09% berarti besarnya hubungan Persepsi Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi Anak terhadap Tingkat Tumbuh Kembang Anak dalam penelitian ini tergolong hubungan yang kuat Sedangkan sisanya 32,91% merupakan hubungan dari faktor-faktor lain seperti hubungan keadaan keluarga, kesempatan berkerja dan lain-lain.
MANAJEMEN PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN BERBASIS PENTAHELIX Hamdi, Asep Saepul; Suwanto, Edi
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/aisyah.v3i1.39

Abstract

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam dan pemberdayaan sosial. Namun, di era Society 5.0, banyak pesantren menghadapi tantangan dalam pengelolaan kelembagaan yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus pada beberapa pondok pesantren yang telah menerapkan kemitraan multi-aktor. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pentahelix—yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, pemerintah, masyarakat, dan media—dapat meningkatkan kapasitas manajerial, pengembangan kewirausahaan santri, dan keterlibatan komunitas. Kolaborasi ini juga memperluas akses pesantren terhadap program dan kebijakan pemerintah. Meskipun terdapat manfaat nyata, hambatan seperti keterbatasan SDM profesional, resistensi budaya terhadap perubahan, dan ketimpangan akses menjadi tantangan yang perlu diatasi. Diperlukan pendekatan manajerial yang adaptif dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan nilai-nilai tradisi pesantren untuk mengoptimalkan sinergi pentahelix secara berkelanjutan.