Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Keluhan Penyakit Kulit Zahtamal, Zahtamal; Restila, Ridha; Restuastuti, Tuti; Anggraini, Yuni Eka; Yusdiana, Yusdiana
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.1.9-17

Abstract

Latar belakang: Masalah sanitasi lingkungan antara lain ketersediaan air bersih, kondisi fisik rumah, keberadaan vektor dan binatang pembawa penyakit masih menjadi pemicu tingginya penyakit kulit di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sanitasi lingkungan terhadap keluhan penyakit kulit di masyarakat.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain  cross sectional. Variabel dependen adalah keluhan penyakit kulit, sedangkan variabel independen antara lain sumber air bersih dan air minum, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kondisi rumah (tata ruang, sekat pada dapur, dinding rumah, ventilasi ruang keluarga dan kamar tidur, lubang udara pada dapur, dan kepadatan hunian kamar tidur), tanda keberadaan binatang dan vektor pembawa penyakit (tikus, kecoa, nyamuk, serangga). Pengumpulan data variabel independen dilakukan dengan wawancara dan observasi, sedangkan variabel dependen dilakukan melalui variabel dependen (keluhan penyakit kulit) dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan hasil diagnosis oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.  Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat di desa Ranah. Jumlah sampel menggunakan rumus estimasi proporsi didapatkan jumlah sampel 245 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Data dianalisis dengan chi-square dan regresi logistik berganda.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 36,73% (95% CI: 30,69% - 42,76%) responden mengalami keluhan penyakit kulit. Analisis bivariat didapatkan hanya ventilasi tidak memenuhi syarat yang berhubungan signifikan terhadap masalah kesehatan kulit (p value 0,001). Sementara sumber air bersih dan air minum, jamban,SPAL), jenis lantai rumah, kondisi rumah lainnya dan keberadaan binatang dan vektor pembawa penyakit tidak berhubungan signifikan terhadap keluhan penyakit kulit (p value>0,05).  Analisis multivariat diperoleh hasil faktor risiko yang paling berhubungan adalah ventilasi ruang keluarga (p value 0,0001, adjusted OR 6,34), kemudian SPAL (pvalue 0,02 adjusted OR 2,51), dan keberadaan vektor pembawa penyakit (serangga) (p value 0,007 adjusted OR 2,44)Simpulan: Penelitian ini membuktikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhahap keluhan penyakit kulit  adalah ventilasi, sumber air minum, SPAL,  dan keberadaan serangga. ABSTRACT Title: Relationship of Environmental sanitation with Complaints of Skin DiseaseBackground: Environmental sanitation problems include the availability of clean water, the physical condition of the house, the presence of vectors and disease-carrying animals that still trigger high levels of skin disease in the community. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental sanitation and complaints of skin diseases in the community.Method: This study used a quantitative approach with a sectional corss study design. Data collection for the independent variables was carried out by interview and observation, while the dependent variable was carried out through clinical interviews. The environmental aspects studied were sources of clean and drinking water, latrines, sewerage (SPAL), house conditions (layout, kitchen partition, walls of permanent houses, house and bedroom ventilation, air holes in the kitchen, and room density), and signs of the presence of animals and disease-carrying vectors (rats, cockroaches, mosquitoes, insects, and flies). The number of samples was 245 people taken by purposive sampling. Data were analyzed by chi-square and multiple logistic regression.Result: The results of this study showed that 36.73% (95% CI: 30.69% - 42.76%) of respondents had complaints of skin disease. Bivariate analysis found that only ventilation had a significant effect on skin health problems (Pvalue 0.001). Meanwhile, clean and drinking water sources, latrines, sewerage), types of house floors, other house conditions and the presence of animals and disease-carrying vectors did not have a significant relationship with skin problems (p value> 0.05). Multivatiate analysis showed that the most influential risk factors were house ventilation (p value 0.0001, adjusted OR 6.34), then SPAL (p value 0.02 adjusted OR 2.51), and the presence of disease-carrying vectors (insects) (p. value 0.007 adjusted OR 2.44)Conclusion: Environmental factors that affect symptoms of skin disease in the community are air ventilation, SPAL, and the presence of insects. The sanitation factor was not significantly related.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI PENYULUHAN MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI SECARA ONLINE PADA SISWI MTS MUHAMMADIYAH PENYASAWAN KABUPATEN KAMPAR Yusdiana Yusdiana; Tuti Restuastuti
MINDA BAHARU Vol 4, No 2 (2020): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v4i2.2804

Abstract

Permasalahan kesehatan gigi dan mulut adalah masalah yang paling sering terjadi pada remaja usia sekolah yang diakibatkan karena rendahnya tingkat pengetahuan. Salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan adalah dengan melakukan penyuluhan menggunakan metode video animasi secara online yang menarik dan mudah difahami oleh para remaja usia sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini melibatkan partisipasi dari 30 orang siswi kelas IX MTs Muhammadiyah Penyasawan Kabupaten Kampar. Hasil kegiatan ini memperlihatkan respon yang positif dan antusiasme yang tinggi dari para siswi dalam mengikuti kegiatan. Hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswi terkait kesehatan gigi dan mulut sebesar 11,43% pasca kegiatan pengabdian dilaksanakan.
Pengelolaan kesehatan kulit masyarakat pada masa pandemi Covid-19 di Desa Ranah Kecamatan Kampar Zahtamal Zahtamal; Tuti Restuastuti; Ridha Restila; Yuni Eka. A; Yusdiana Yusdiana
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.246-254

Abstract

Based on data from the Kampar Health Center, it is known that the high number of skin disease cases suffered by the community, especially during the Covid-19 pandemic in 2020. The purpose of this activity is to empower the community, especially in managing skin health during the Covid-19 pandemic. The method of empowerment: mapping the types of skin diseases in the community during the Covid-19 pandemic, increasing public awareness and understanding of skin disease management and prevention efforts, providing treatment for skin disease sufferers, and strengthening community resources in improving behaviour for prevention and management skin disease. This activity has been carried out by always paying attention to health protocols during the Covid-19 pandemic. The results that have been obtained include increasing public understanding of the importance of maintaining cleanliness and skin health during the Covid-19 period, increasing public awareness and motivation to continue to consult with health workers in health care facilities in dealing with their skin diseases. This activity has also provided benefits to various parties, including the Kampar Health Center, health cadres, regional leaders and community leaders to continue to coordinate and increase public awareness of the importance of skin health.
Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene Anak di Panti Asuhan Baiturrahmah Kampar Elva Susanty; Yusdiana Yusdiana
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.223

Abstract

Personal hygiene is an effort to maintain personal hygiene and health. Knowledge about personal hygiene needs to be known by children from an early age so that children avoid diseases such as worms, dental caries, and others. Increased knowledge will improve personal hygiene behavior in a better behavior. This community service activity aimed to increase children's knowledge about personal hygiene, improve personal hygiene behavior, and to find out the description of dental and oral health in children at the Baiturrahmah Orphanage, Kampar Regency. The method used in this community service activity was education, dental and oral health check up. This community service activities began with pretest, education, post test, and dental and oral health check up. The results of this service activity showed an increase in knowledge about personal hygiene, especially about dental and oral health, as well as hand washing WHO 6 steps by 18.01%, there were 59.26% of children suffering from dental and oral diseases such as superficial caries, chronic pulpitis, pulp gangrene, pulp polyps, crowding, and impacted teeth. It is necessary to carry out routine dental and oral health check up on children at the Baiturrahmah Orphanage and familiarize children with good personal hygiene behavior.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu balita ke Posyandu Desa Melayu Besar Kabupaten Rokan Hilir Yusdiana Yusdiana; Armoni Suci Dewi; Fathiya Azka Putri; Ria Permata Sari
Jurnal Ilmu Kedokteran Vol 17, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26891/JIK.v17i1.2023.24-31

Abstract

Integrated Healthcare Center (Posyandu) provides access to the community for basic health access, especially for children under five. Indonesian Ministry of Health targeting children under five visit coverage at Posyandu by 90%. Children under five visit coverage to Posyandu at Tanah Putih Tj. Melawan public health center in 2019 only 37.2% of children under five visit coverage at Posyandu Melayu Besar by 42.8%. It is far from the expected target. The objective of this study is to determine factors influencing mother visitation to posyandu Melayu Besar, Rokan Hilir district. Fifty five mothers who have children between 1 – 5 years old were included in this study with accidental sampling. This observational study using a cross-sectional design. This study was conducted from August-October 2022. Collecting data using questionnaire and registration book for posyandu for visitation data. We analyze with univariate for distribution frequencies and bivariate using chi-square for relations. Most of the mothers who bring their children to posyandu are not working and high school graduates, with distance from home to posyandu not being a significant variable. Knowledge level about posyandu mostly in the “good” category by 60%. Number of children under five visit in the “routine” category by 61.8%. There is a correlation with mother visitation. Chi-Square (X2) analysis earned p-value = 0,004 compare to α = 5% mean p < 0,05. In conclusion, there is a correlation between the mother’s knowledge with number of children under five visitation to posyandu.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN PENCEGAHAN BAU MULUT DI PANTI ASUHAN AULIA AL-IKHLAS KABUPATEN KAMPAR Susanty, Elva; Yusdiana, Yusdiana
Bahasa Indonesia Vol 20 No 01 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.201.9

Abstract

Healthy and strong children can be formed from the consumption of a balanced nutritious meal. Unbalanced nutritional intake will cause problems for the growth and development of children. Healthy children are also characterized by healthy teeth and mouth. Bad breath (halitosis) can cause health problems and can affect children's self-confidence. This community service activity was carried out at the Aulia Al-Ikhlas Orphanage, Kampar Regency, Pekanbaru. This activity was held on August 7, 2022. This activity was attended by 19 children aged 7-17 years old from the Aulia Al-Ikhlas Orphanage. This community service activity was carried out in three stages: education about balanced nutrition meal and bad breath prevention, demonstration of how to brush your teeth, and anthropometric examination. The results of community service activities seen from the pretest and posttest scores showed that there was an increase in knowledge about balanced nutrition and prevention of bad-smelling breath by 76,48%. The results of the anthropometric examination revealed that children with normal nutritional status were 78.96%, 10.52% with overweight, and obese. Through this community service activity, it is hoped that children will have a variety of food with a balanced nutritional pattern and maintain of dental and oral health. Abstrak Anak yang sehat dan kuat dapat terbentuk dari konsumsi pangan yang bergizi seimbang. Asupan gizi yang tidak seimbang akan menimbulkan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang sehat juga ditandai dengan kesehatan gigi dan mulut. Bau mulut (halitosis) dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat mempengaruhi rasa percaya diri anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Panti Asuhan Aulia Al-Ikhlas Kabupaten Kampar, Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan pada 7 Agustus 2022. Kegiatan ini dihadiri 19 orang anak Panti Asuhan Aulia Al-Ikhlas berusia 7-17 tahun. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu edukasi tentang gizi seimbang dan pencegahan bau mulut, demonstrasi cara sikat gigi, dan pemeriksaan antropometri. Hasil kegiatan pengabdian yang dilihat dari nilai pretest dan post-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pencegahan bau mulut sebesar 76,48%. Hasil pemeriksaan antropometri diketahui bahwa anak dengan status gizi baik 78,96%, 10,52% status gizi lebih dan obesitas. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan anak-anak makan makanan yang beragam dengan pola gizi seimbang dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI PADA SISWI KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH PENYASAWAN KAMPAR ., Yusdiana; Restuastuti, Tuti
HEARTY Vol 9 No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i1.4570

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu bagian fundamental dari kesehatan manusia secara menyeluruh. Karies gigi adalah masalah kesehatan gigi yang paling sering terjadi pada remaja usia sekolah akibat rendahnya tingkat pengetahuan. Karies gigi adalah penyakit infeksi dengan proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi. Karies bersifat kronis sehingga sebagian besar penderita berpotensi mengalami gangguan seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan status kesehatan gigi pada siswi MTs Muhammadiyah Penyasawan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Populasi penelitian adalah seluruh siswi MTs Muhammadiyah Penyasawan dengan sampel sebanyak 30 siswi kelas VIII rentang usia 12-16 tahun yang diperoleh berdasarkan persamaan Makuch dan Rescke (2011). Metode penelitian menggunakan metode survey berdasarkan Cross sectional dengan pendekatan analisis regresi linier sederhana, dimana tingkat pengetahuan sebagai variabel bebas (X) dan status kesehatan gigi sebagai variabel terikat (Y). Penilaian tingkat pengetahuan dilakukan dengan scoring jawaban kuisioner, sedangkan penilaian status kesehatan gigi dilakukan observasi dengan indeks DMF-T. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p=0,000) dari tingkat pengetahuan terhadap status kesehatan gigi dengan tingkat keeratan hubungan R2 = 0,542. Hal ini berarti bahwa 54,2% tingkat pengetahuan memiliki hubungan positif yang linier dengan status kesehatan gigi siswi.