Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TEKNIK PELAKSANAAN PEMUGARAN (RUMAH DI JALAN BATANGAN NOMOR 33 SURAKARTA) Priyomarsono, Naniek Widayati; Tjahjadi, Eduard; Maulidani, Rahmat; Isnaini, Fitri
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v8i2.33960

Abstract

Pasar Kliwon sebagai satu-satunya Kawasan permukiman Arab yang berada di Surakarta, merupakan Kawasan yang spesifik. Hal ini dapat ditinjau dari kesejarahannya maupun tata letak Kawasan terhadap kompleks karaton Kasunanan Surakarta. Hal ini dilakukan raja karena pada satu sisi raja membutuhkan bangsa arab tersebut untuk mengembangkan agama Islam, tetapi pada sisi yang lain mereka khawatir kalau lama kelamaan mereka memberontak sebagaimana bangsa Tionghoa ketika tahun 1740. Untuk itu permukiman mereka dipilihkan yang berdekatan dengan karaton supaya gampang untuk mengawasinya. Untuk memudahkan mengontrol kehidupan sosial mereka maka raja memerintahkan memberikan nama kampung pada kelompok tersebut berdasarkan etnisnya. Kampung Pasar Kliwon masih sedikit yang meneliti bahkan belum ada yang meneliti secara arsitektural dan konservasi. Ada beberapa bangunan yang diduga sebagai bangunan cagar budaya di Kawasan tersebut. Penelitian ini akan memakai obyek rumah di jl. Batangan nomor 33 Pasar Kliwon Surakarta yang berdasarkan Undang-undang no 11 tahun 2010. Metode yang dipakai kualitatif dengan cara mengadakan pengukuran, pendokumentasian, wawancara. Hasil yang didapat digambar ulang sebagai data eksisting. Setelah mempelajari definisi2 dari Teknik pemugaran diambil salah satu yang tepat. Dalam kasus ini adalah revitalisasi. Bangunan yang tadinya berfungsi sebagai rumah tinggal bisa dire-use-kan menjadi ruang usaha antara lain untuk; jualan HIK di malam hari, toko batik, rumah makan, penginapan. Sangat menarik karena penghuni masih tinggal di rumah itu sehingga bangunan menjadi living monument. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sketsa desain yang nantinya bisa ditingkatkan menjadi gambar kerja. Hal ini penting supaya proses pelaksanaan pemugaran tidak menyimpang dari Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Bangunan Cagar Budaya.