Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effect of Micro-Pile Mitigation on Seismic Performance of Liquefiable Ground Asokawati, Fajrina Citra; Fansuri, Muhammad Hamzah; Chang, Muhsiung; Lin, Hseu-Jen; Purwanti, Nina; Putra, Okri Asfino; Saputra, Pungky Dharma; Laksmi, Anasya Arsita
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 10 No. 1 (January 2024)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcef.6231

Abstract

Soil liquefaction and its associated ground failures, pose a significant threat, causing damage to engineering structures during earthquakes, and one of the most effective methods used to mitigate liquefaction in liquefied soil is micro-pile (MP) method. Therefore, this study aims to examine the current state of MP method as liquefaction countermeasure in the soil of the Coal Fired Power Station in Central Java, an area with a high liquefaction potential. A three-dimensional finite element analysis, conducted with OpenseesPL software, uses a numerical method to yield information about ground lateral deformation and excess pore pressure generation caused by MP method during seismic shaking. This result examines important design parameters, including diameter, spacing, length of MP, and inclination of ground, to address these issues. MP method increases the stiffness of soil, reducing excessive pore pressure and thereby minimizing liquefaction risks. In general, MP remediation appeared effective for any sloping ground. This study provides valuable information for devising an efficient remediation solution by comparing relevant variables, such as diameter, spacing, MP length, and ground inclination, under the same conditions. Numerical simulation with OpenseesPL yields results such as stress and strain path, acceleration time histories, excess pore pressure, displacement time histories, and maximum lateral displacement, which are then compared with various diameter parameters. The diY6-ameter parameters were compared to test how the additional diameter dimension affects the performance of the micropile provided to the soil. This will be demonstrated based on the results shown on excess pore pressure and maximum lateral displacement. This comparison shows that increasing MP diameter is more effective in reducing the risk of liquefaction.
Analisis Uji Sondir pada Proyek Gedung X terhadap Kapasitas Daya Dukung Spun Pile dengan Variasi Dimensi Serta Penurunan Pondasi Rahmayeni, Yuliza Putri; Putra, Okri Asfino
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 10 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji sondir dilakukan di proyek gedung x yang terletak di Kota Jakarta Pusat. pengujian uji sondir akan ditindaklanjuti menuju tahapan investigasi tanah, klasifikasi tanah, dan kapasitas daya dukung spun pile. Hasil penurunan pondasi menggunakan metode Meyerhoff. Berdasarkan hasil pengujian, investigasi tanah menunjukkan bahwa pada kedalaman 0-1 meter diklasifikasikan ke lempung sangat lunak (humus), untuk kedalaman 1-6 meter termasuk lempung teguh ( pasir lepas), untuk kedalaman 6-8 meter termasuk lempung kaku (lempung berlanau), kedalaman 8-9 meter termasuk lempung teguh (pasir lepas), kedalaman 9-12 meter termasuk lempung kaku (lempung berlanau), kedalaman 12-13 meter termasuk lempung sangat kaku (lanau berlempung), dan kedalaman 13-13,6 meter termasuk pasir padat. Penurunan pada spun pile 30 cm sebesar 0,02 meter dengan kapasitas daya dukung 76,3 dan penurunan spun pile 35 cm sebesar 0,01 meter dengan kapasitas daya dukung 98,9.
Analisa Efektivitas Excavator Standar Dan Long Arm Pada Pekerjaan Galian Alur Sungai Type : (Studi Kasus Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi Paket 7) Farizki, Muhammad; Putra, Okri Asfino; Saputri Khalifah, Via Azizul
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol. 20 No. 2 (2025): Menara : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jmenara.v20i2.54192

Abstract

Pada proyek infrastruktur seperti pengendalian banjir, efisiensi penggunaan alat berat memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek. Penelitian ini menganalisis efektivitas penggunaan dua jenis excavator, yaitu excavator standar dan excavator long arm, pada pekerjaan galian alur sungai tipe 2 di proyek pengendalian banjir Kali Bekasi Paket 7. Studi ini dilakukan dengan membandingkan produktivitas, biaya operasional, dan efisiensi waktu dari kedua jenis excavator tersebut. Data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan serta data sekunder dari standar-standar terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa excavator standar memiliki produktivitas yang lebih tinggi dengan estimasi waktu penyelesaian 129 hari, dibandingkan dengan excavator long arm yang membutuhkan 168 hari. Dari segi biaya, penggunaan excavator standar juga lebih ekonomis, dengan total biaya sebesar Rp 583.596.000 dibandingkan dengan Rp 803.712.000 untuk excavator long arm. Namun, excavator long arm lebih cocok digunakan pada medan kerja yang sulit atau lahan yang membutuhkan jangkauan lebih panjang. Dengan demikian, pilihan antara kedua jenis excavator ini harus disesuaikan dengan karakteristik medan kerja dan kebutuhan proyek.
TINJAUAN PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT) DALAM PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG Ningtyas, Rena Avinika; Yulistian, M Bagus; Pelu, M Rijali Sukur; Pranoto, Oktavianus; Daffarel, Rakyan Choiruna; Rahmayeni, Yuliza P; Putra, Okri Asfino
Construction and Material Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Construction and Material Journal Vol. 7 No. 1 Mei 2025
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v7i1.6562

Abstract

Infrastructure serves as a fundamental public service provided by the government to meet community needs, with its development significantly impacting societal welfare. Project delays and instability often result from inadequate planning. This research aims to evaluate the effectiveness of applying the Critical Path Method (CPM) and the Program Evaluation and Review Technique (PERT) in determining the construction duration of the Building X project. Both methods are project management tools designed to improve time efficiency in construction activities. Calculations were performed using data provided by field personnel. While CPM utilizes a single time estimate, PERT incorporates three-time estimates to account for variability. The outputs of this study include the total duration required to complete the project and the identification of its critical path. Based on the analysis, the CPM method estimated a project duration of 37 weeks, whereas the PERT method estimated 38 weeks.
ANALISIS LOSS OF PRESTRESS PCI GIRDER AKIBAT METODE POST TENSION SINGLE STRESSING PADA PROYEK JEMBATAN DAN JALAN X KARAWANG STA 0+225 – 0+300 Fi Ardhi, Robbi; Suprayogi; Putra, Okri Asfino
Jurnal ARTESIS Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/9tzwan67

Abstract

Kehilangan gaya prategang (loss of prestress) pada PCI girder merupakan faktor penting yang memengaruhi kinerja jangka panjang struktur jembatan, sehingga perlu dianalisis secara menyeluruh untuk menjamin keamanan dan efisiensi desain. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode post-tension single stressing terhadap kehilangan gaya prategang pada PCI girder bentang 30,8 meter, dengan mengacu pada standar NAASRA (1976). Analisis mencakup faktor-faktor seperti gesekan angkur, pemendekan elastis, relaksasi tendon, dan gesekan sepanjang saluran kabel. Hasil menunjukkan bahwa kehilangan tegangan total mencapai 12% dari gaya awal, masih berada dalam batas toleransi standar (maksimal 15%). Kehilangan akibat gesekan angkur sebesar 3% dan relaksasi tendon menjadi penyumbang terbesar. Selain itu, gaya prategang menurun dari 9000 kN menjadi 8125 kN di tengah bentang akibat gesekan kabel. Pemendekan elastis juga menyumbang kehilangan signifikan sebesar 307,766 kN. Temuan ini menegaskan pentingnya pengendalian kualitas dalam pelaksanaan stressing, optimalisasi desain, serta pemilihan material tendon dengan relaksasi rendah. Rekomendasi strategis meliputi peningkatan teknik grouting, penggunaan tendon baja berkarakteristik stabil, dan monitoring berkala. Penelitian ini memberikan kontribusi awal dalam pengembangan sistem prategang yang andal dan tahan lama, serta mendorong perlunya validasi eksperimental dan numerik untuk memperkuat temuan.