Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Challenges and Opportunities of the Implementation Limited Face-to-face Learning in the Elementary School Alfathin, Aulia; Majid, Nuur Wachid Abdul; Naldi, Wahyu; Naldi, Wahyu; Nurkhotimah, Vidanisa; Masnur
International Conference on Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): Proceedings The 4th International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.803 KB)

Abstract

In several areas, schools have begun to implement limited face-to-face learning. This is because conditions in each region have started to improve, and the level of emergency has lessened. This situation depends on the ability of schools to organize face-to-face meetings. The limited face-to-face implementation should include the appropriate method to avoid a widespread outbreak of COVID-19 in elementary schools. The goal of this study was to ascertain the benefits and drawbacks of restricted face-to-face learning in elementary schools. This study used a qualitative approach and involved a case study approach. SDIT Al-Bina, Purwakarta Regency is the location of this research. (1) Observation; (2) in-depth interviews; and (3) documentation are used to acquire data. The following procedures were utilized in the data analysis: (1) data collection; (2) data reduction; (3) data presentation; and (4) conclusions (Miles et al., 2014). The findings of this study indicate that the difficulty in implementing limited face-to-face learning is the discipline required to ensure the health of every element of the school for it to avoid becoming a hub for the growth of COVID-19 or a school cluster. The possibility is to enhance learning competencies that were lost in the process of learning.
Challenges and Opportunities of the Implementation Limited Face-to-face Learning in the Elementary School Alfathin, Aulia; Majid, Nuur Wachid Abdul; Naldi, Wahyu; Naldi, Wahyu; Nurkhotimah, Vidanisa; Masnur
International Conference on Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): Proceedings The 4th International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.803 KB)

Abstract

In several areas, schools have begun to implement limited face-to-face learning. This is because conditions in each region have started to improve, and the level of emergency has lessened. This situation depends on the ability of schools to organize face-to-face meetings. The limited face-to-face implementation should include the appropriate method to avoid a widespread outbreak of COVID-19 in elementary schools. The goal of this study was to ascertain the benefits and drawbacks of restricted face-to-face learning in elementary schools. This study used a qualitative approach and involved a case study approach. SDIT Al-Bina, Purwakarta Regency is the location of this research. (1) Observation; (2) in-depth interviews; and (3) documentation are used to acquire data. The following procedures were utilized in the data analysis: (1) data collection; (2) data reduction; (3) data presentation; and (4) conclusions (Miles et al., 2014). The findings of this study indicate that the difficulty in implementing limited face-to-face learning is the discipline required to ensure the health of every element of the school for it to avoid becoming a hub for the growth of COVID-19 or a school cluster. The possibility is to enhance learning competencies that were lost in the process of learning.
Penyikapan Guru Pembimbing dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Rejang Lebong Naldi, Wahyu; Sari, Dewi Purnama; Kusen, Kusen
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 4 : Al Qalam (Juli 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i4.2405

Abstract

Kesulitan belajar merupakan permasalahan yang sangat kompleks dihadapi siswa dalam mengikuti  proses pembelajaran yang sedang diikutinya. Dalam pelaksanaanya siswa mengalami hambatan dan kendala dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan pada hasil belajar yang rendah, kurang memahami materi yang disampaikan guru matapelajaran,  kehadiran di sekolah kurang, lambat dalam mengerjakan tugas  dan motivasi yang kurang. Tujuan penelitian ini  dimaksudkan 1) untuk mengetahui indentifikasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa di sekolah 2) untuk mengetahui penanganan guru pembimbing terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar dan 3) untuk mengetahui gagasan guru pembimbing dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Jenis penelitian yang dugunakan merupakan penelitian kualitatif,  menggunakan pendekatan deskriptif  dengan metode studi kasus (case study). Sementara subjek penelitian yakni guru pembimbing, guru matapelajaran dan siswa dengan teknik purposive sampling.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu  melalui; wawancara (interview), observasi (observation) dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data. Sementara untuk keabsahan data menggunakan triangulasi data yakni triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Cara guru pembimbing mengidentifikasi kesulitan belajar diantaranya menganalisis laporan hasil beajar dari guru mata pelajaran,  menggunakan Alat Ungkap Masalah 2) Cara guru pembimbing menangani kesulitan belajar siswa dengan memberikan layanan informasi, layanan konseling individu, kerjasama dengan guru matapelajaran dan orang tua 3) Pengembangan ide dan gagasan yang dilakukan guru pembimbing untuk mengatasi kesulitan belajar dengan mempelajari kesulitan yang ada dan mempelajari faktor-faktor penyebabnya. Melakukan pelayanan bimbingan konseling dan mengevaluasi secara berkesimbungan setiap perkembangan siswa.