Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Analysis of Pancreatic Duodenal Homeobox 1 (PDX-1) Gene Mutation Based on Blood Glucose Level on Domestic Cats (Felis catus) Post Ovaryohisterectomy Putri, Hana Mitsuki; Aulani'am, Aulani'am; Nurmaningdyah, Ajeng Aeka; Prasetyo, Dodik; Permata, Fajar Shodiq
Veterinary Biomedical and Clinical Journal Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.VetBioClinJ.2021.003.02.5

Abstract

Ovariohysterectomy (OH) in domestic cats causes several side effects, including obesity. Obesity is closely related to diabetes. The glucoregulatory gene that will cause insulin resistance if there is a gene mutation is the PDX-1 gene. This insulin resistance will have a very immediate effect on blood glucose in the body. The study examined the relationship between PDX-1 gene polymorphisms and blood glucose levels in domestic cats with OH. The method used in this study was in vitro PCR amplification of the PDX-1 gene with Forward primers 'CCG AGC TGT CAA AGC TAG CG' and Reverse 'GAA CCG GTA GAG GGT CTT GG' and followed by sequencing of PCR products. The results showed fundamental differences in the base sequence in the PDX-1 gene sequences at c.435G>A, c.927A>T, and c.584A>G. The fundamental difference in the PDX1 gene sequence is a silent mutation
Laporan Kasus: Spontaneous Chronic Corneal Epithelial Defects (SCCED) Pada Kucing Domestik Larasati, Annisa; Suradi, Aulia Azka; Aulia, Icha Yung; Virgiantari, Cheptien Winda; Nugroho, Hendra Setyo; Nurmaningdyah, Ajeng Aeka
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 1 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.19-28

Abstract

Spontaneous Chronic Corneal Epithelial Defects (SCCED) merupakan penyakit mata yang berasal dari corneal ulcer yang tidak mengalami perbaikan dan timbulnya lapisan epitel yang melapisi kornea. Dari gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, kucing Belang diduga mengalami superficial corneal ulcer yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada kornea dan diteguhkan dengan pemeriksaan penunjang berupa scimer tear test dan fluorecein test. Kucing Belang diberikan terapi obat berupa antibiotik topikal berupa gentamicin 0,3 % untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder dengan pemberian 3 x sehari sebanyak 1 tetes dan juga atropine 1% dengan pemberian 2 x sehari sebanyak 1 tetes. Hasil evaluasi pengobatan selama 1 minggu, kucing Belang tidak mengalami perubahan pada korneal ulcer tersebut, mata tampak masih keruh dan terlihat adanya pembuluh darah. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka frekuensi pemberian obat ditingkatkan yaitu gentamicin tetes diberikan 4 x sehari sebanyak 1 tetes dan atropine 1% diberikan 3 x sehari sebanyak 1 tetes. Setelah 1 minggu, kucing Belang tidak menunjukkan adanya perbaikan, namun mengalami pembentukan lapisan diatas lapisan kornea dan didapatkan diagnosa akhir bahwa kucing Belang mengalami SCCED.
Laporan Kasus: Keratitis pada Kucing Lokal Fernando, Aditya; Nurmaningdyah, Ajeng Aeka; Doloksaribu, Sabrina; Novita, Tiara; Lestari, Vici Yulita
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 2 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i2.2021.52-59

Abstract

Keratitis merupakan kelainan mata akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga menyebabkan terganggunya penglihatan hewan. Seekor kucing domestik betina diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya dengan keluhan mata kucing terlihat tidak jernih atau keruh. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan refleks mata menunjukkan hasil normal. Pemeriksaan mata dengan ophthalmoscope menunjukkan kornea mata yang keruh. Fluorescein test menunjukkan tidak ada kelainan pada mata, sedangkan Schirmer Tear Test menunjukkan penurunan produksi air mata pada mata kanan. Hasil hematologi menunjukkan adanya leukositosis. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kucing tersebut mengalami non-ulceratif keratitis atau keratitis superficial. Pengobatan yang diberikan pada kucing tersebut diantaranya adalah antibiotik amoxicillin, vitamin A, dan Cendo Tobroson Eye DropĀ®. Kondisi mata Caramel tampak membaik setelah dilaksanakan terapi selama 14 hari.