Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIMENSI INOVASI SOSIAL PADA SISTEM PERTANIAN PERTAKULTUR PROGRAM PETANI MAJU 4.0 PERTAMINA HULU MAHAKAM LAPANGAN BSP Lalu Muhammad Azwar; Ranu Wijaya; Kris Radityorini
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v2i1.600

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dimensi inovasi sosial yang dilakukan pada program CSR Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP. Kebijakan revolusi hijau di bidang pertanian pada dekade tahun 1970an berdampak pada menurunnya produktifitas tanah pertanian. Permasalahan selanjutnya terjadi penurunan tingkat regenarasi usia petani. Sementara angka pengangguran usia angkatan kerja ditengah masa pandemi semakin bertambah. Pemerintah dan stakeholder terkait berupaya untuk melakukan perbaikan dengan menggalakkan pertanian yang ramah lingkungan dan mengampanyekan pemuda untuk kembali bertani. Pertamina Hulu Mahakam BSP sebagai salah satu stakeholder menggalakan program CSR di bidang pertanian bertajuk Petani Maju 4.0. Program Petani Maju 4.0 memiliki misi untuk membangun kapasitas petani dengan konsep pertanian ramah lingkungan dan regenerasi petani. Misi untuk konsep pertanian ramah lingkungan dilaksanakan dengan sistem Pertakultur yang dikelola oleh para pemuda milenial di wilayah Ring 1 Pertamina Hulu Mahakam BSP. Proses pengumpulan data dan penyusunan dilakukan dengan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif deskriftif. Pendekatan analisis deskriptif dipilih karena penulis akan menceritakan proses inovasi sosial dalam pengembangan sistem pertanian Pertakultur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan focus grup discussion dengan berbagai stakeholder. Analisa teoritik dilakukan dengan konsep inovasi sosial. Inovasi sosial adalah sebuah upaya untuk melakukan perubahan sistemik di masyarakat. Pendekatan yang dilakukan untuk melakukan perubahan sosial ini berupa institusionalisasi, pengembangan kapasitas masyarakat dan menciptakan sistem baru yang lebih efektif dibandingkan dengan sistem yang berlaku sebelumnya. Hasil dari analisa menunjukkan bahwa dimensi inovasi sosial sistem pertanian Pertakultur terletak pada unsur kebaruan, mampu untuk menjawab permasalahan, menjadikan manusia sebagai subjek utama penerima program terinstitusionalisasi dalam kelompok-kelompok pertanian.
Implementation of Core Competency and Life Cycle Assesment (LCA) In the CID Program Petani Maju 4.0 of PT Pertamina Hulu Mahakam Lalu Muhammad Azwar; Ahmad Yuli; Kris Radityorini; Nustatul Jannah; Riana Rahmaningrum
Prospect: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Prospect Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55381/jpm.v2i3.177

Abstract

This article aims to describe the importance of integrating the concept of Life Cycle Assessment (LCA) in the Community Involvement Development (CID) program. Based on Permen LHK 1/2021 concerning Proper, LCA must be the basis for every company to develop programs based on community empowerment. This article provides an overview of the case studies in PT Pertamina Hulu Mahakam's CSR 4.0 Maju Farmer program which has integrated linkages with LCA. The LCA study of PT Pertamina Hulu Mahakam covers the cradle-to-grave function unit. Cradle-to-grave function The product systems studied for life cycle assessment have covered 100% of products, namely petroleum, natural gas and condensate production systems. The oil and gas production process certainly has an impact on the activities of people's lives which must be explained with a CSR-based community empowerment approach. The results of the integration of LCA and the CSR program of Farmers Maju 4.0 were able to utilize the company's 33 tons of organic waste into compost and alternative feed for livestock. As well as environmental improvements, it can contribute to reducing greenhouse gas emissions by 259.2 kilograms of methane gas per year.