Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSISTENSI MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN EKOWISATA BEKANTAN OLEH POKDARWIS LESTARI SUNGAI HITAM TERHADAP UPAYA MENGHADAPI DAMPAK COVID-19 DI SAMBOJA Karina Pramesti Utami; Luluk Murni Wahyuni; Ranu Wijaya
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v2i1.596

Abstract

Sungai hitam merupakan salah satu daerah yang dihuni oleh satwa endemik Kalimantan yaitu bekantan. Saat ini, habitat bekantan telah menjadi tempat wisata dan sarana edukasi bagi masyarakat baik dari dalam daerah maupun luar daerah bahkan mancanegara. Ekowisata yang ada di Sungai Hitam ini dinamakan sebagai Sungai Hitam Lestari dengan pengelolanya adalah Pokdarwis yang ada di Kelurahan Kampung Lama. Sungai Htam Lestari ini menyajikan wisata yang dibalut dengan edukasi mengenai kehidupan bekantan dengan berkeliling menyusuri sungai menggunakan perahu. Dalam pandemi seperti sekarang, virus covid-19 telah menyebabkan banyak pihak merasakan dampaknya, terutama bagi ekowisata bekantan dan pengelolaannya yaitu Pokdarwis Lestari Sungai Hitam. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana keadaan di sungai hitam pasca virus covid-19. Dengan adanya lahan hibah dari masyarakat untuk menjadi tempat tinggal bekantan dan juga sebagai lahan yang ditanami tumbuhan pohon minyak kayu putih yang mana minyak kayu putih ini sebagai upaya untuk mencegah dari virus covid-19. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang dijelaskan melalui deskripsi. Dengan pandemi Covid-19, aktivitas ekowisata di Sungai Hitam menjadi sepi wisatawan. Pengurus Pokdarwis Lestari di Sungai Hitam tidak lagi mendatangkan wisatawan sehingga banyak yang menganggur. Oleh karena itu, PT Pertamina Hulu Mahakam mengadakan pelatihan pemurnian minyak kayu putih untuk membantu pengelola Pokdarwis Lestari Sungai Hitam mendapatkan penghasilan dengan memanfaatkan pohon minyak kayu putih di sekitar kawasan Sungai Hitam. Untuk kegiatan pengembangan ekowisata di Sungai Hitam ini diharapkan ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan pohon minyak kayu putih yang dijadikan bedengan bekantan dan juga dapat diolah sebagai ekstrak minyak putih yang dapat memperoleh nilai jual sehingga agar tidak ditebang oleh masyarakat sekitar. Dengan adanya pelatihan pemurnian minyak kayu putih ini diharapkan dapat menghasilkan produk minyak kayu putih yang khas dari ekowisata sungai hitam sebagai oleh-oleh wisatawan dan juga sebagai tambahan penghasilan bagi anggota Pokdarwis Lestari Sungai Hitam.
DIMENSI INOVASI SOSIAL PADA SISTEM PERTANIAN PERTAKULTUR PROGRAM PETANI MAJU 4.0 PERTAMINA HULU MAHAKAM LAPANGAN BSP Lalu Muhammad Azwar; Ranu Wijaya; Kris Radityorini
Learning Society: Jurnal CSR, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ls.v2i1.600

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dimensi inovasi sosial yang dilakukan pada program CSR Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP. Kebijakan revolusi hijau di bidang pertanian pada dekade tahun 1970an berdampak pada menurunnya produktifitas tanah pertanian. Permasalahan selanjutnya terjadi penurunan tingkat regenarasi usia petani. Sementara angka pengangguran usia angkatan kerja ditengah masa pandemi semakin bertambah. Pemerintah dan stakeholder terkait berupaya untuk melakukan perbaikan dengan menggalakkan pertanian yang ramah lingkungan dan mengampanyekan pemuda untuk kembali bertani. Pertamina Hulu Mahakam BSP sebagai salah satu stakeholder menggalakan program CSR di bidang pertanian bertajuk Petani Maju 4.0. Program Petani Maju 4.0 memiliki misi untuk membangun kapasitas petani dengan konsep pertanian ramah lingkungan dan regenerasi petani. Misi untuk konsep pertanian ramah lingkungan dilaksanakan dengan sistem Pertakultur yang dikelola oleh para pemuda milenial di wilayah Ring 1 Pertamina Hulu Mahakam BSP. Proses pengumpulan data dan penyusunan dilakukan dengan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif deskriftif. Pendekatan analisis deskriptif dipilih karena penulis akan menceritakan proses inovasi sosial dalam pengembangan sistem pertanian Pertakultur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan focus grup discussion dengan berbagai stakeholder. Analisa teoritik dilakukan dengan konsep inovasi sosial. Inovasi sosial adalah sebuah upaya untuk melakukan perubahan sistemik di masyarakat. Pendekatan yang dilakukan untuk melakukan perubahan sosial ini berupa institusionalisasi, pengembangan kapasitas masyarakat dan menciptakan sistem baru yang lebih efektif dibandingkan dengan sistem yang berlaku sebelumnya. Hasil dari analisa menunjukkan bahwa dimensi inovasi sosial sistem pertanian Pertakultur terletak pada unsur kebaruan, mampu untuk menjawab permasalahan, menjadikan manusia sebagai subjek utama penerima program terinstitusionalisasi dalam kelompok-kelompok pertanian.
Optimalisasi Peran Perempuan Adat Dayak Kenyah Melalui Pengembangan Usaha Kerajinan Tradisional di Desa Budaya Sungai Bawang Galih Puja Satrio; Asih Soenarih; Suprapti Suprapti; Ranu Wijaya
Jurnal Perspektif Vol 3 No 3 (2020): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v3i3.327

Abstract

Diresmikannya Desa Sungai Bawang sebagai Desa Budaya sekaligus Desa Definitif di wilayah Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2008 menjadikan desa tersebut sebagai embrio destinasi wisata baru yang diharapkan mampu mendukung kepariwisataan daerah setempat. Dalam mendukung pengembangan desa wisata budaya, berbagai stakeholder terkait perlu terlibat secara sinergis dalam proses pembangunan kepariwisataan termasuk masyarakat adat, baik pemangku adat maupun anggota komunitas adat. Salah satu bagian komunitas adat adalah perempuan adat, di mana dalam kehidupan masyarakat tradisional, perempuan sering mengalami keterbatasan akses dalam berperan di ranah publik maupun sosial yang dibentuk oleh tradisi yang ada. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Delta Mahakam, Kalimantan Timur menjalankan komitmen tanggung jawab sosial di Desa Sungai Bawang dimana perempuan suku Dayak Kenyah sebagai salah satu kelompok sasaran pengembangan usaha kerajinan tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan Program Pengembangan Desa Budaya Sungai Bawang yang dilakukan PHM mampu berperan meningkatkan fungsi sistem sosial yang ada untuk menyesuaikan diri (adaptation), mengupayakan tujuan bersama (goal attainment), mengupayakan kondusifitas (integration) dan mempertahankan pola-pola yang telah ada di masyarakat (latency) terhadap perubahan sosial ekonomi ke arah pembangunan pariwisata. Peran tersebut mempengaruhi keberlanjutan hidup dan eksistensi masyarakat adat Dayak Kenyah yang ada di Desa Sungai Bawang di tengah arus globalisasi.