Kemunculan perusahaan rintisan yang inventif dan berani telah dimungkinkan oleh transformasi besar dalam lingkungan bisnis yang disebabkan oleh munculnya teknologi informasi dan internet. Startup adalah perusahaan inovatif yang bergerak cepat, tidak takut mengambil risiko, dan ingin mengubah pasarnya. Mereka berinovasi dan menantang ide bisnis konvensional dengan memanfaatkan teknologi canggih. Manajemen organisasi sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan startup di era digital yang serba cepat ini. Dalam konteks startup, penelitian ini membandingkan paradigma manajemen organisasi konvensional dan berbasis kepercayaan. Sementara model berbasis kepercayaan menekankan pentingnya membangun dan menjaga kepercayaan di seluruh bisnis, model tradisional didasarkan pada struktur hirarkis dengan otoritas dan tanggung jawab yang berbeda. Penelitian ini mencoba untuk menentukan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model serta penerapannya pada perusahaan rintisan yang dinamis. Temuan menunjukkan bahwa kinerja dan budaya perusahaan rintisan meningkat secara signifikan dengan mengadopsi model manajemen organisasi berdasarkan kepercayaan. Motivasi karyawan meningkat ketika kerja sama tim membaik dan kepercayaan menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan. Dalam dunia persaingan perusahaan rintisan yang sangat ketat, strategi berbasis kepercayaan memungkinkan bisnis untuk dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan mengembangkan solusi kreatif. Ini berarti bahwa di era digital, perusahaan harus berinovasi dalam manajemen organisasi berbasis kepercayaan jika mereka berharap untuk berhasil dan mendapatkan keunggulan kompetitif.