The rapid advancement of information technology has accelerated digitalization across various sectors, including land affairs. The use of cloud-based Geographic Information Systems (GIS), such as CartoVista, offers a solution to improve the efficiency and accuracy of land data management. This study examines the digitalization process with a focus on implementation, usability, and data security. A mixed-method approach was applied, combining qualitative and quantitative techniques. The qualitative method was used to analyze data management stages, training processes, and security testing using OWASP ZAP, while the quantitative method assessed CartoVista’s usability level. The findings show that data management was carried out through surveys using the SmartPTSL application, data processing with ArcGIS, and presentation via the CartoVista WebGIS platform. The implementation was supported by training, resulting in an innovative initiative that placed Tegalrejo Sub-District among the top five in the 2025 Yogyakarta City Village Competition. Challenges included device and network limitations, user adaptation, and incomplete datasets. Overall, CartoVista was considered relatively easy to use, although some technical adjustments remain necessary. Security testing revealed 15 low- to medium-risk vulnerabilities, with no high-risk findings; however, regular security enhancements are still required. Keywords: GIS Cloud, CartoVista, Land Data Management, Data Security, Usability. INTISARI Kemajuan teknologi informasi mendorong digitalisasi di berbagai sektor, termasuk bidang pertanahan. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis komputasi awan seperti CartoVista menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan data pertanahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses digitalisasi dengan fokus pada implementasi, kemudahan penggunaan (usability), dan keamanan data. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method, yaitu gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis tahapan pengelolaan data, pelatihan, serta pengujian keamanan menggunakan OWASP ZAP. Sementara itu, pendekatan kuantitatif digunakan untuk menilai tingkat kemudahan penggunaan CartoVista. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan data dilakukan melalui survei menggunakan aplikasi SmartPTSL, pengolahan data dengan ArcGIS, serta penyajian melalui platform webGIS CartoVista. Implementasi disertai pelatihan yang menghasilkan inovasi sehingga Kelurahan Tegalrejo masuk lima besar Lomba Kelurahan se-Kota Yogyakarta tahun 2025. Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan perangkat, jaringan, adaptasi pengguna, serta kelengkapan data. Secara keseluruhan, CartoVista dinilai cukup mudah digunakan, meskipun beberapa penyesuaian teknis masih diperlukan. Pengujian keamanan mengungkap 15 celah dengan tingkat risiko rendah hingga sedang tanpa temuan risiko tinggi; meskipun demikian, peningkatan keamanan tetap perlu dilakukan secara berkala. Kata Kunci: GIS Cloud, CartoVista, Pengelolaan Data Pertanahan, Keamanan Data, Usabilitas