Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Unsur Budaya Dalam Cerita Rakyat Tana Samawa Hikayat Haji Batu Ramdhani, Muthia Utami; Qodri, M. Syahrul; Khairussibyan, Muh.; Sapiin
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i2.7544

Abstract

Sumbawa atau tana Samawa mempunyai banyak macam kebudayaan dan karya sastra, salah satu contoh karya sastra yaitu cerita rakyat Hikayat Haji Batu, cerita rakyat yang dipopulerkan setiap tahunnya karena selalu diceritakan pada upacara adat PONAN. Hikayat Haji Batu diceritakan secara lisan (dihafal) oleh tokoh agama. Dalam cerita rakyat tersebut banyak mengandung unsur-unsur budaya yang tersirat, mulai dari awal kehidupan seorang anak yang bernama Gafar mempunyai cita-cita ke Mekkah, ilmu kehidupan di kampung halaman Gafar, berbagai kejadian yang dialami Gafar hingga bisa sampai ke Mekkah dan pada akhirnya bisa menjadi seorang haji yang disebut Haji Batu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan unsur-unsur kebudayaan dalam cerita rakyat tana Samawa “Hikayat Haji Batu”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data menggunakan sumber data sekunder. Instrumen penelitian ini adalah saya sendiri dan lembar catatan dengan menggunakan studi pustaka dengan metode baca dan catat terhadap jenis karya sastra berupa cerita rakyat berjudul Hikayat Haji Batu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa unsur-unsur kebudayaan dalam “Hikayat Haji Batu” terdapat tujuh unsur-unsur yaitu Sistem Sosial, Religi, Mata Pencaharian, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Peralatan, Bahasa, dan Kesenian.
Pengembangan Program Literasi Bahasa Berbasis Kelas di Lombok Barat: Potret, Program, dan Kebutuhan Era Digital Musaddat, Syaiful; Qodri, M. Syahrul; Atmaja, Cedin; Murahim, Murahim; Mari’i, Mari’i
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i1.1525

Abstract

Kajian ini bertujuan mendeskripsikan profil disain program literasi bahasa berbasis kelas di Kabupaten Lombok Barat yang sesuai kebutuhan. Aspek kajian difokuskan pada tiga hal, yakni: (1) potret keterlaksanaan literasi bahasa berbasis kelas di Lombok Barat, (2) program-program literasi bahasa berbasis kelas yang dapat dikembangkan, dan (3) profil model disain program literasi bahasa berbasis kelas yang sesuai kebutuhan. Pengumpulan data dilakukan observasi, workshop, dan FGD. Datanya bersumber dari guru-guru MGMP bahasa Indonesia kabupaten Lombok Barat. Analisis data dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip dalam penelitian kualitatif, yaitu tahap reduksi data, penyajian atau organisasi data, dan verifikasi atau interpretasi data. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, keterlaksanaan literasi bahasa berbasis kelas di Lombok Barat belum berjalan maksimal. Beberapa kondisi yang membuktikan hal ini antara lain: (a) belum tersedia jadwal kegiatan atau program literasi kelas; (b) kegiatan lima belas menit membaca di kelas masing-masing masih sangat jarang dilakukan; (c) kegiatan litersi kelas belum tercermin pada prangkat pembelajaran yang dikembangkan guru; dan (d) kegiatan litersi kelas belum tercermin pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Kedua, program-program literasi bahasa berbasis kelas yang dapat dikembangkan di sekolah antara lain: membuat posterisasi kelas, membuat pohon literasi kelas, membuat sudut baca kelas, membuat papan karya literasi kelas, memberdayakan mading kelas, dan membudayakan membaca buku nonpelajaran (buku cerita) sebelum, saat, dan setelah proses pembelajaran. Ketiga, model disain program literasi bahasa berbasis kelas yang sesuai kebutuhan adalah memberi sentuhan teknologi pada semua rancangan program literasi. Untuk posterisasi kelas, pojok baca, papan pajanan, dan lain sebagainya didisain dengan memanfaatkan teknologi. Termasuk penyediaan buku cerita berbasis digital di kelas. Namun demikian, model desain ini tentu membutuhkan biaya dan keahlian yang cukup memadai sehingga diperlukan partisifasi banyak pihak. Disarankan kepada guru bahasa Indonesia, agar melibatkan semua warga sekolah untuk mengembangkan program literasi bahasa berbasis kelasi ini.