Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Kearifan Lokal Sasak sebagai Dasar Pengembangan Teks Model untuk Menunjang Pembelajaran Berbasis Teks di SMA Musaddat, Syaiful; Intiana, Siti Rohana Hariana; Suyanu, Suyanu; Atmaja, Cedin; Hidayat, Rahmad
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i1.2543

Abstract

Kajian ini bertujuan mendeskripsikan potensi kearifan lokal Sasak sebagai basis pengembangan teks model untuk mendukung pembelajaran berbasis teks di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kajian difokuskan pada dua aspek utama, yakni: (1) genre teks pada pembelajaran di SMA, dan (2) potensi kearifan lokal Sasak sebagai basis pengembangan teks model untuk pembelajaran di SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, workshop, dan FGD. Datanya bersumber dari guru-guru MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat. Analisis data dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip analisis kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian atau organisasi data, dan verifikasi atau interpretasi data. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, terdapat sejumlah genre teks pada pembelajaran di SMA, antara lain: (a) untuk kelas X: teks laporan hasil observasi (LHO), teks ekposisi, teks anekdot, teks cerita rakyat (Hikayat), teks negosisasi, teks biografi, teks puisi, dan teks debat; (b) untuk kelas XI: teks prosedur, teks ekplanasi, teks ceramah, teks cerpen, dan teks resensi; dan (c) untuk kelas XII: teks cerita sejarah, teks editorial, teks ulasan buku, teks artikel, serta teks kritik dan esay. Kedua, potensi kearifan lokal Sasak sebagai basis pengembangan teks model untuk pembelajaran di SMA, yaitu: (a) teks deskripsi: tradisi presean, Taman Narmada, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, (b) teks negosisasi: sorong serah, bait janji, nunas panutan, (c) teks prosedur: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) teks eksplanasi: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) teks cerita sejarah: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) teks biografi: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu. Berdasarkan potensi tersebut dapat dikembangkan beberapa teks model, antara lain: teks biografi berjudul Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majid”, teks prosedur berjudul Membuat Cengeh Khas Lombok, dan teks LHO berjudul Tradisi Praq Api atau teks cerita fantasi berjudul Balang Kesimbar.
Pengembangan Program Literasi Bahasa Berbasis Kelas di Lombok Barat: Potret, Program, dan Kebutuhan Era Digital Musaddat, Syaiful; Qodri, M. Syahrul; Atmaja, Cedin; Murahim, Murahim; Mari’i, Mari’i
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i1.1525

Abstract

Kajian ini bertujuan mendeskripsikan profil disain program literasi bahasa berbasis kelas di Kabupaten Lombok Barat yang sesuai kebutuhan. Aspek kajian difokuskan pada tiga hal, yakni: (1) potret keterlaksanaan literasi bahasa berbasis kelas di Lombok Barat, (2) program-program literasi bahasa berbasis kelas yang dapat dikembangkan, dan (3) profil model disain program literasi bahasa berbasis kelas yang sesuai kebutuhan. Pengumpulan data dilakukan observasi, workshop, dan FGD. Datanya bersumber dari guru-guru MGMP bahasa Indonesia kabupaten Lombok Barat. Analisis data dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip dalam penelitian kualitatif, yaitu tahap reduksi data, penyajian atau organisasi data, dan verifikasi atau interpretasi data. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, keterlaksanaan literasi bahasa berbasis kelas di Lombok Barat belum berjalan maksimal. Beberapa kondisi yang membuktikan hal ini antara lain: (a) belum tersedia jadwal kegiatan atau program literasi kelas; (b) kegiatan lima belas menit membaca di kelas masing-masing masih sangat jarang dilakukan; (c) kegiatan litersi kelas belum tercermin pada prangkat pembelajaran yang dikembangkan guru; dan (d) kegiatan litersi kelas belum tercermin pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Kedua, program-program literasi bahasa berbasis kelas yang dapat dikembangkan di sekolah antara lain: membuat posterisasi kelas, membuat pohon literasi kelas, membuat sudut baca kelas, membuat papan karya literasi kelas, memberdayakan mading kelas, dan membudayakan membaca buku nonpelajaran (buku cerita) sebelum, saat, dan setelah proses pembelajaran. Ketiga, model disain program literasi bahasa berbasis kelas yang sesuai kebutuhan adalah memberi sentuhan teknologi pada semua rancangan program literasi. Untuk posterisasi kelas, pojok baca, papan pajanan, dan lain sebagainya didisain dengan memanfaatkan teknologi. Termasuk penyediaan buku cerita berbasis digital di kelas. Namun demikian, model desain ini tentu membutuhkan biaya dan keahlian yang cukup memadai sehingga diperlukan partisifasi banyak pihak. Disarankan kepada guru bahasa Indonesia, agar melibatkan semua warga sekolah untuk mengembangkan program literasi bahasa berbasis kelasi ini.