Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Mitigasi Bencana Longsor dan Bantuan Hidup Dasar bagi Siswa-Siswi SMAN 1 Lembang Kab. Bandung Barat Roslaeni, Rini; Kusuma, Andri Anugerah; Fathya, Nurul Aida
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v3i2.224

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak di antara tiga lempeng besar dan juga berada di barisan ring of fire sehingga risiko kejadian bencana alam dapat terjadi kapan saja. Longsor (landslide) adalah bencana alam yang terjadi akibat perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan ‘Patahan Lembang atau Sesar Lembang’. Penelitian menyebutkan Kecamatan Lembang memiliki beberapa desa berisiko tinggi terjadinya pergerakan tanah. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan masyarakat Lembang terhadap bencana tanah longsor dan penanggulangannya, terutama pada tahap pra bencana. Kegiatan dilaksanakan Kamis 17 Maret 2022 dan diikuti oleh 50 siswa-siswi SMAN 1 Lembang. Pendekatan yang digunakan adalah kemitraan masyarakat berupa pelatihan. Kegiatan diawali penjelasan teori mitigasi bencana, dilanjutkan simulasi menyelamatkan diri dan bergerak ke jalur evakuasi, serta diakhiri kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD). Narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jabar (BPBD Prov Jabar) dan dosen Fakultas Kedokteran Unjani. Salah satu indikator keberhasilan berupa peningkatan nilai posttest yaitu rata-rata 95,6 yang semula 65,2 pada saat pretest.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY PADA UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) Kristiana, Ris; Fathya, Nurul Aida; Abbas, Endah Hamidah; Juliastuti, Henny; Linasari, Desy; Rachmawati, Rika
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat-obatan yang berasal dari bahan alam, tetap dibutuhkan suatu uji untuk mengetahui tingkat keamanannya. Tingkat keamanan zat tertentu dapat diamati dari efek toksik yang ditimbulkan pada berbagai organ, salah satunya pada ginjal yang berperan penting dalam sistem ekskresi melalui uji praklinik. Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perubahan histopatologi ginjal mencit jantan dan betina pada pemberian akut ekstrak etanol daun salam (EEDS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional mengenai histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) putih jantan dan betina galur DDY. Sediaan berjumlah 48 buah, yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K), kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol daun salam dosis 1250 mg/kgBB (P1), dosis 2500 mg/kgBB (P2), dan dosis 5000 mg/kgBB (P3). Sampel organ ginjal dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan HE, lalu dilakukan pemeriksaan histopatologi. Gambaran histopatologi yang diamati berupa inflamasi, degenerasi lemak, dan nekrosis pada ginjal serta data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun salam dosis 1250 mg/kgBB, 2500 mg/kgBB, dan 5000 mg/kgBB pada mencit jantan dan betina tidak mengakibatkan perubahan bermakna terhadap gambaran histopatologi ginjal. Efek toksik dapat timbul apabila suatu zat telah mencapai organ target dengan konsentrasi cukup tinggi dan waktu yang cukup untuk menimbulkan efek tersebut. Walaupun menunjukkan tidak adanya toksisitas, namun tetap dibutuhkan uji klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi keamanan daun salam sebagai fitofarmaka. Kata kunci: daun salam, histopatologi ginjal, uji toksisitas akut DOI : 10.35990/mk.v7n1.p34-44