Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Narasi Sakralitas Liturgi Ekaristi pada Ruang Panti Imam Gereja Katolik St. Petrus Bandung dalam Tayangan Misa Live-Streaming Muliati, Amanda; Setyoningrum, Yunita; Tjandradipura, Carina
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 10, No 1 (2024): January 2024
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.10.1.477-494.2024

Abstract

Penataan ruang di dalam bangunan gereja Katolik diatur berdasarkan kebutuhan upacara liturgi yang berlangsung di dalamnya, terutama liturgi sakramen Ekaristi yaitu ritual pengenangan Perjamuan Kudus Terakhir. Penataan ini diatur untuk mencerminkan sakralitas sesuai dengan prinsip estetika liturgi yaitu kesederhanaan luhur, kelaziman keindahan, kualitas dan kepantasan, keaslian. Penelitian ini mengkaji bagaimana narasi sakralitas yang muncul pada tayangan misa live-streaming, khususnya pada framing ritual Doa Syukur Agung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri dan mendeskripsikan narasi sakralitas Gereja St. Petrus Bandung yang ditampilkan dalam framing secara virtual. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif pada data rekaman video live-streaming misa hari Minggu yang dilaksanakan pada akhir masa pandemi. Hasil penelitian ini berupa deskripsi implementasi prinsip estetika liturgi pada tampilan elemen ruang panti imam sebagai narasi sakralitas.
REPRESENTASI DAN ORIENTASI SIMBOL PENGHORMATAN DALAM DINAMIKA RUANG IBADAH AGAMA BUDDHA, Studi Kasus : Ruang Ibadah Cetiya di Bandung Tjandradipura, Carina; Sugata, Ferlina
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Idealog Volume 1 nomor 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i1.839

Abstract

Setiap umat beragama pada umumnya memiliki simbol penghormatan untuk memuja keagungan dan kebesaran seseorang yang dianggap sangat penting dalam agama masing-masing. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh perkembangan dunia arsitektur dan penyesuaian aktivitas peribadatan berbeda-beda pula sehingga mempengaruhi munculnya tatanan ruang yang beragam pada salah satu ruang ibadah umat agama Buddha yakni cetiya. Dalam perkembangan bentuk ruang cetiya tersebut, aktivitas dalam cetiya ini pun mengalami perubahan yakni sebagai wadah aktivitas ritual dan interaksi keagamaan sehingga memberikan dampak terhadap esensi makna bagi sebuah aktivitas spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi sejarah dan perkembangan bentuk, fungsi dan makna cetiya pada masa awal muncul hingga saat ini, dengan mengidentifikasi tipe cetiya di ranah publik dan privat, dan masih difungsikan sesuai awal terbentuknya namun telah mengalami pergeseran dalam aspek wadah fisik dan kontennya; serta mengetahui sejauh mana terjadi pergeseran tersebut dengan menganalisis faktor-faktor mendorong terjadinya hal tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah kajian fenomenologis, yakni mencari faktor pendorong dengan teknik kualitatif rasionalistik sehingga teknik pengolahan datanya merupakan analisis hubungan dari kedua variabel yang dijabarkan menjadi faktor-faktor dan kemudian dilanjutkan denganmenggunakan tabulasi sederhana, sehingga menghasilkan sistematika dari faktor-faktor tersebut. Pada saat ini cetiya telah mengalami perubahan bentuk menjadi sebuah ruang atau bangunan tempat peribadatan pribadi maupun kelompok tertentu, yakni berupa sudut ruangan atau kamar khusus di sebuah fungsi hunian atau kantor. Pergeseran fungsi yang kini terjadi, tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penataan pola ruang dan tetap dapat memperlihatkan representasi simbol Buddha dengan orientasi ruang memusat serta tetap terjaganya hierarki sebagai ruang ibadah privat dan khusuk walaupun dengan elemen pelingkup dan atributruang yang berlainan. Berdasarkan hasil temuan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa simbol masih dikenal hingga saat ini namun direpresentasikan secara berbeda dari konsep awalnya yang berupa tempat suci atau penyimpanan benda suci Buddha. Penggunaan nama masih tetap digunakan dan fungsi cetiya sebagairuang ibadah yang menampung aktivitas penghormatan pun masih dipertahankan.
Ruang Sosial pada Kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting: Kader Posyandu Kelurahan Cipaganti, Bandung Lukman, Christine Claudia; Darmayanti, Tessa Eka; Anggraini, Wenny; Yuwono, Astrid Austranti; Tjandradipura, Carina
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16871

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan gaya hidup yang dapat berpengaruh pada kesehatan bahkan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut menjadi kekhawatiran kader Posyandu Kelurahan Cipaganti Bandung. Isu tersebut juga menjadi perhatian dan fokus dari tim dosen pengabdian dari lintas fakultas di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Edukasi mengenai gizi menjadi darurat ketika sudah berpengaruh pada masa depan bangsa, hal itu menjadi pemicu kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang stunting. Memberikan pemahaman mengenai stunting dapat dikemas secara kreatif dengan presentasi dan penyampaian yang menyenangkan dan mudah dipahami, serta menyediakan buku panduan dengan desain menarik. Oleh karena itu, pihak kader Posyandu Kelurahan Cipaganti, Bandung perlu pendampingan dari tim dosen Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif dan Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha dalam penyampaian materi stunting melalui kegiatan Pengabdidan kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan tersebut menciptakan ruang sosial yang antusias sekaligus memperluas pemahaman peserta tentang stunting dan tim Pengabdian.
Pemanfaatan Eco Enzyme Untuk Mendukung Ekonomi Sirkular & Penciptaan Lingkungan Hidup Sehat Yang Berkelanjutan Setyoningrum, Yunita; Yuwono, Astrid Austranti; Tjandradipura, Carina; Santoso, Miky Endro
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 4, No 1 (2024): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.4.1.7-18.2024

Abstract

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan, termasuk di dalamnya adalah pengurangan dan penanganan sampah. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya dari segala lapisan masyarakat dan berbagai pihak, termasuk masyarakat dalam unit terkecil yaitu keluarga. Pola ekonomi sirkular dilakukan perubahan kegiatan menjadi “Reduce - Reuse - Recycle - Recovery - Repair”.  Konsep ekonomi sirkular bukan hanya berkaitan dengan pengelolaan limbah, tetapi juga bagaimana melakukan desain bahan baku, desain produk, serta proses produksi sehingga bahan baku dan produk yang dihasilkan dapat didaur ulang dan memiliki siklus penggunaan yang lebih panjang. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mendukung strategi ekonomi sirkular yang diterapkan pada penggunaan produk, perilaku, dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi masa depan.  Dengan berpijak pada roadmap pengabdian kepada masyarakat yaitu “Praktik yang mendukung keberlanjutan (sustainability)”, dilakukanlah kegiatan pelatihan membuat eco enzyme dengan memanfaatkan limbah kulit buah dan sayur dari toko buah. Target mitra kegiatan adalah warga Kelurahan Cipaganti Kota Bandung yang terdiri dari 7 RW dan 52 RT.  Dalam hal ini, target yang disasar adalah kelompok ibu PKK.  Strategi ini dianggap paling efektif dan tepat sasaran karena ibu-ibu rumah tangga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam unit masyarakat terkecil, yakni keluarga. Pembuatan eco enzyme berisiko gagal karena prosesnya cukup panjang, oleh karena itu pelatihan yang terstruktur diperlukan untuk menjelaskan kepada mitra pengabdian mengenai proses pengerjaan dan tujuan dari setiap proses tersebut.  Selain itu, agar tepat sasaran pada solusi yang diperlukan mitra, penting dilaksanakan juga edukasi yang tepat mengenai penggunaan dan manfaat dari cairan eco enzyme ini bagi aneka keperluan rumah tangga sehari-hari serta dampak positifnya bagi kesehatan lingkungan. Pembekalan keterampilan mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat ini diharapkan juga mampu membantu memberdayakan ibu-ibu rumah tangga khususnya warga Kelurahan Cipaganti Kota Bandung dalam kegiatan ekonomi sirkular yang produktif.