Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Facility layout improvement for continuous production system: a case study in chocolate-based product Saifurrahman, Anas; Fath, Hamzah; Baasith, Darywan Damar; Aini, Yumna Nur; Wibisono, Arif; Asmara, Sang Norma Lintang
Jurnal Teknosains Vol 14, No 1 (2024): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.94930

Abstract

This study explores optimizing Yogyakarta's chocolate production system facility layout to enhance laboratory-scale production to mass production at the UGM Field Research Center laboratory. The laboratory layout was optimized based on expert assessments and the ALDEP algorithm and compared with the current layout using distance-based objective values. Both layouts were compared to highlight the importance of qualitative aspects in determining workstation positions, in addition to quantitative aspects. The distance-based analysis results indicate that the ALDEP layout outperforms the current layout, and the layout was designed with expert assessments, showing the highest efficiency and lowest material handling costs, with an estimated improvement of 23% over the current layout. Although the proposed expert-assessed layout performed worse, it met stakeholder requirements such as safety and ease of observation. Therefore, future research must consider other aspects beyond costs in evaluation metrics to determine the best layout. Although the proposed expert-assessed layout performed worse, it met stakeholder requirements such as safety and ease of observation. Therefore, future research must consider other aspects beyond costs in evaluation metrics to determine the best layout.
ANALISIS PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI DAN KEBUTUHAN ENERGI PADA PENYANGRAIAN BIJI KAKAO DENGAN SKALA BERBEDA Asmara, Sang Norma Lintang; Prasetyaningtyas, Cikha Ananda; Sari, Anjar Ruspita; Aji, Galih Kusuma; Hermawati, Budi Ariyani
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.1.8-15.2024

Abstract

Proses penyangraian biji kakao pada skala laboratorium umumnya menggunakan roaster sederhana dengan bahan bakar LPG dan proses pembalikan biji secara manual. Hal ini menyebabkan kualitas pada biji hasil penyangraian tidak seragam pada tiap batch produksi. Berbeda dengan skala ganda, mesin penyangraian biji kakao sudah menggunakan bahan bakar listrik dan teknologi yang lebih canggih, sehingga dapat lebih mudah menjaga kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan energi dari perbedaan kedua kondisi penyangraian tersebut untuk mengoptimalkan proses produksi cokelat dengan skala yang sesuai. Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan dan mengamati proses penyangraian selama 60 menit. Parameter yang diamati meliputi kadar air, massa biji, dan suhu proses pada kedua skala. Selain itu diamati pula massa LPG yang terpakai untuk skala laboratorium dan daya listrik yang terpakai pada skala pilot. Hasil perhitungan konsumsi energi pada skala laboratorium adalah 5.277,295 kJ/kg dengan total biaya sebesar Rp. 8.437,5/kg. Sedangkan proses penyangraian skala pilot menggunakan listrik memerlukan energi sebesar 1.260 kJ/kg. Biaya listrik yang dikeluarkan jika menggunakan biaya dasar listrik tegangan rendah sebesar Rp1.699,53 per kWh, sehingga biaya listrik yang dikeluarkan kurang lebih sebesar Rp2.141,41/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mesin sangrai dalam skala pilot lebih murah bila dilakukan produksi massal.