Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Seni melalui Inovasi Desain, Kewirausahaan, dan Pemasaran Produk Kerajinan Bambu di Kalurahan Bawuran Wicaksono, Agung; Suharson, Arif; Wibisono, Anom; Ambarwati, Lilik; Syaflan, Meidi; Yulianto, Prafidhya Dwi
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 10 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v10i1.1490

Abstract

The research objective of the art innovation dissemination programme for bamboo craft groups in Kalurahan Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta is to create new designs and marketing of bamboo products in the digital era to improve the economic welfare of the community through art education and technical training. Bamboo products in Kalurahan Bawuran are a legacy of skills passed down from generation to generation. Bamboo raw materials are obtained from the local area, but often the quality of bamboo is poor, monotonous designs and product marketing are still a problem for crafters. Crafters do not yet have an efficient production system to produce products with optimal quality and marketing capacity. The urgency of this research is to improve the quality of renewable designs with better machine technology, so that bamboo furniture products can penetrate the global market. The 30 selected craftsmen involved were equipped with business management, entrepreneurship, and digital marketing. This qualitative research uses an aesthetic method with a practice-based research approach carried out with the stages of literature research, empiric study, visual research, and practice. The aesthetics of new bamboo craft creations have an impact on the preservation of sustainable local artistic creations that are able to meet the needs of the global era. This research produced 3 sets of functional products and 1 new design gazebo with an impact on economic improvement with business management methods (entrepreneurship and modern marketing) which are expected to be a means of environmentally sound education and regeneration of creative craftsmen as an entity that must be maintained, preserved, and developed according to the demands of the times.
MARKETING 4.0: FASHION MARKETING Wikaningtyas, Suci Utami; Kasih, Annisa Tiara; Anjari, Tiyas; Maliki, Zidan; Khabibah, Yuliyani; Setia, Muda; Yulianto, Prafidhya Dwi; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Widya Wiwaha Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Widya Wiwaha
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Widya Wiwaha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah UMKM di Kota Yogyakarta meningkat pesat, hal ini memberikan manfaat pada perekonomian baik bagi oelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat, tetapi tingkat persaingan menjadi sangat ketat. Yuniq Collection sebagai UMKM yang bergerak di bidang fashion, mengalami ingat penjualan yang fluktuatif, sulit mencapai target. Di tengah perubahan lingkungan yang luar biasa ini, peran strategi pemasaran sangat penting. Pemasaran yang dilakukan Yuniq berada pada marketing 2.0, yang ditunjukkan melalui hasil jawaban kuesioner dengan nilai 4. Padahal saat ini lebih tepat menerapkan marketing 4.0. Maka metode pengadian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, pelatihan dan diskusi antara pengabdi dengan pemilik Yuniq Collection. Tolok ukur keberhasilan melalui nilai hasil jawaban kuesioner, 24 item pertanyaan, dengan 6 skala likert. Adapun tujuan pengabdian ini adalah mengukur seberapa tinggi: (1) tingkat pemahaman perkembangan marketing bagi pemilik Yuniq Collection, (2) tingkat pemahaman segmentation, targeting dan positioning usahanya, dan (3) tingkat pemahaman mengenai strategi marketing mix. Hasil jawaban kuesioner menunjukkan peningkatan dari nilai 4 menjadi 5 untuk mengukur tujuan no 1, peningkatan 4 menjadi 6 untuk mengukur tujuan 2 dan 3. Untuk mengimplementasikan marketing 4.0 ini, Yuniq Collection harus menghadapi kendala perubahan teknologi yang sangat pesat dan perubahan selera konsumen, maka konsep lima A bisa diterapkan
Pendampingan “Maggot BSF” Pengolahan Sampah dan Sarana Wisata Edukasi Karang Taruna Desa Bawuran Pleret Bantul Yulianto, Prafidhya Dwi; Novitasari, Dwi; Prasetyo, Agung Slamet; Ambarwati, Lilik
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Sunan Bonang Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61231/jp2m.v2i1.165

Abstract

Cultivating BSF maggots can be used to decompose organic waste. This community service activity aims to: (1) find out the amount and sorting of organic waste produced by Bawuran village residents; (2) Bawuran village residents have a special place for organic waste and organic waste sorting; (3) Bawuran village Youth Organization is able to cultivate BSF maggots; (4) Bawuran village Youth Organization is able to utilize the results of BSF Maggot cultivation; (5) The government/residents of Bawuran village have a waste education tourist attraction. The method of implementing community service activities is by means of training and mentoring. As a result of this community service activity, the residents of Bawuran village have a waste sorting place, Karang Taruna is able to cultivate BSF maggots and there is a waste education tour in Puncak Sosok. This community service activity provides waste processing solutions, community empowerment and adds economic value to community income by utilizing waste cultivation products and educational tourism.
ANALISIS INVESTASI PENGADAAN ALAT GAMMA CAMERA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Gama, Heru Satria; Purwanto, Wahyu; Yulianto, Prafidhya Dwi
Jurnal Riset Mahasiswa Vol. 2 No. 3 (2024): Jurnal Riset Manajemen
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi alat gamma camera dari aspek finansial dan regulasi pemerintah. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskripftif kuantitatif dengan studi kasus menganalisis dari aspek finansial dan regulasi pemerintah yang ada. Menganalisis kelayakan investasi dengan menggunakan perhitungan atas Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Dan menganalisa dari aspek regulasi yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 008/MENKES/SK/I/2009 tentang standarisasi pelayanan Kedokteran Nuklir. Hasil penelitian menunjukan bahwa investasi alat gamma camera layak untuk dilaksanakan dengan dasar perhitungan NPV sebesar Rp. 97.343.583.882,-, positif : NPV > 0, IRR hasil PV keuntungan dengan faktor diskonto 8% diperoleh total PV sebesar Rp. 97.343.583.882,-, Payback Period (PP) pengembalian modal terjadi di tahun ke 6 dari umur ekonomis alat gamma camera yaitu 10 tahun. Berdasarkan analisa regulasi pemerintah dan hasil audit Inspektorat Jenderal Kementerian RI, rumah sakit wajib melakukan standarisasi pelayanan Kedokteran Nuklir dengan melakukan evaluasi kebutuhan alat gamma camera secara menyeluruh. Dan membentuk tim teknis dalam melakukan analisis pengadaan alat gamma camera. This study aims to analyze the feasibility of investing in gamma camera tools from financial and government regulatory aspects. The research method used is quantitative descriptive approach with case studies analyzing the financial aspects and existing government regulations. Analyze investment feasibility by using calculations of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period (PP). And analyze the regulatory aspects of the Minister of Health Regulation No. 008 / MENKES / SK / I / 2009 about the standardization of Nuclear Medicine services. The results showed that the investment in gamma camera equipment was feasible to be carried out on the basis of an NPV calculation of Rp. 97,343,583,882, - positive: NPV> 0, IRR yield of PV gains with a factor of 8% discount obtained total PV of Rp. 97,343,583,882, Payback Period (PP) The return of capital occurs in the 6th year of the economic age of a gamma camera device that is 10 years. Based on an analysis of government regulations and the results of the Inspectorate General's audit of the Ministry of Health RI, hospitals are required to standardize Nuclear Medicine services by evaluating the overall need for gamma camera devices. And formed a technical team in analyzing the procurement of gamma camera equipment.
MENGOLAH UMBI GEMBILI DAN GADUNG SEBAGAI PRODUK PENUNJANG WISATA PUNCAK SOSOK Novitasari, Dwi; Ambarwati, Lilik; Yulianto, Prafidhya Dwi; Prasetyo, Agung Slamet
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.19399

Abstract

Nilai tambah (value added) adalah suatu pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami  proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Kata lain, barang  yang telah hilang manfaatnya, diberikan nilai tambah agar bertambah nilai manfaatnya. Warga  Bawuran dengan keterbatasan yang dimiliki, seringnya langsung menjual umbi gadung dan  gembili daripada diolah terlebih dahulu atau dikonsumsi sendiri dengan jumlah yang sedikit.  Saat periode tertentu ketika melimpahnya hasil panen biasanya ketika musim panas (rata-rata 30-50 kg tiap kali panen), harga umbi gadung dan gembili bisa sangat murah berkisar Rp. 1.000/per karung hingga Rp. 4000/kg, sehingga terkadang hanya dibiarkan begitu saja. Urgensi dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk pemberdayaan dari warga desa Bawuran khususnya Ibu PKK untuk dapat memanfaatkan dan mengolah hasil bumi yang ada berupa umbi gembili dan gadung hingga dapat dijual sebagai produk penunjang (oleh-oleh) khas wisata Puncak Sosok. Selain itu, Ibu PKK dapat meningkatkan pendapatannya dengan memiliki usaha rintisan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan dalam produksi, manajemen usaha dan pemasaran produk. Hasil dari pelatihan dan pendampingan tersebut adalah Ibu PKK desa Bawuran mampu mandiri dalam memproduksi, mengelola usaha dan memasarkan produk yang dihasilkan. Ibu PKK juga telah memiliki usaha rintisan serta wisata puncak Sosok memiliki produk khas. Hasil ini menjadi penting karena dapat menciptakan produk unggulan desa, pemberdayaan masyarakat serta adanya peningkatan pendapatan.