Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penguatan Program Aksi Baca Paksa Indonesia (ABPI) Di Komunitas Literasi Darussalam Di Ponpes Darussalam Blokagung Rofiq, Asngadi; Ridwan, Muhammad Hasbullah
Journal of Community Service and Society Empowerment Том 1 № 01 (2023): Journal of Community Service and Society Empowerment
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/jcsse.v1i01.226

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini : 1.Melakukan pengukuhan anggota Literasi Darussalam sebagai pelaksana program ABPI agar lebih solid, 2. Memaksimalakan Proses sosialisasi program ABPI unit yayasan PP. Darussalam Blokagung mulai SLTP sampai SLTA, 3. Merealisasikan Program Validasi Baca Paksa untuk meningkatkan kredibilitas peserta ABPI, 4. Mengaktifkan kembali Program Ngaji Literasi sebagai program penanaman wawasan literasi baca dan tulis. Pengabdian ini dilaksanakan di komunitas Literasi Darussalam di Ponpes Darussalam Blokagung. Metode pendampingan yang digunakan adalah melalui pendekatan Asset Based Communities Development (ABCD). Hasil dari pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang peningkatan pengetahuan terkait, 1. Pengukuhan anggota Literasi Darussalam sebagai pelaksana program ABPI menjadi lebih solid, 2. Sosialisasi program ABPI unit yayasan PP. Darussalam Blokagung mulai SLTP sampai SLTA, menjadikan semua guru dan murid di unit Ponpes Darussalam Blokagung mengetahui program APBI, 3. Program Validasi Baca Paksa untuk meningkatkan kredibilitas peserta ABPI, menjadikan kridibilitas Peserta ABPI lebih diakui, 4. Pengaktifan kembali Program Ngaji Literasi sebagai program penanaman wawasan literasi baca dan tulis, menjadikan tingkat pemahaman pentingnya membaca lebih terjaga. 5. Pemberian sertifikat dan hadiah kepada para peserta ABPI, yang telah mencapai prestasi baca, dengan standar yang telah ditetapkan jumlahnya oleh pengurus ABPI. Ini juga menjadikan peserta ABPI lebih bersemangat meningkatkan lagi keliterasian bacanya.
PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) DI SEKOLAH DASAR Ridwan, Muhammad Hasbullah
Jurnal Tarbiyatuna: Jurnal Kajian Pendidikan, Pemikiran dan Pengembangan Pendidikan Islam Vol. 5 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/tarbiyatuna.v5i2.3689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Sekolah Dasar, dengan fokus pada implementasi terhadap pengembangan karakter siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru dan siswa, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan P5 di Sekolah Dasar telah berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan pemahaman guru tentang P5. Implementasi P5 terbukti efektif dalam mengembangkan karakter siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila, seperti gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penelitian ini merekomendasikan agar sekolah terus meningkatkan dukungan terhadap implementasi P5, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM NOVEL SHAF KARYA IMA MADANIAH (KAJIAN PRAGMATIK) Ridwan, Muhammad Hasbullah; Triyani, Triyani
Jurnal Tarbiyatuna: Jurnal Kajian Pendidikan, Pemikiran dan Pengembangan Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/tarbiyatuna.v3i2.1951

Abstract

Secara umum pragmatik berhubungan sangat erat dengan penggunaan bahsa baik secara lisan maupun tulisan, dalam situasi pemakaian yang sebenarnya. Karena bahasa merupakan alat untuk berinteraksi, yang memungkinkan pelaku tindak tutur harus menggunakan prinsip kerja sama supaya pesan yang terdapat dalam ujaran dapat di mengerti oleh mitra tuturnya. Prinsip kerja sama pada dasarnya berfungsi untuk mengatur percakapan yang terjadi antara penutur dan mitra tutur, sehingga tuturan tersebut bisa menghasilkan informasi yang jelas dan tidak ambigu, sehingga tujuan dari komunikasi bisa berjalan tanpa ada kendala apapun. Prinsip kerja sama dalam berkomunikasi tidak hanya terjadi pada kehidupan nyata saja, tetapi juga dapat ditemui di karya sastra seperti novel, cerpen, dan sebagainya. Ada dua fokus penelitian yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah penggunaan prinsip kerja sama dalam novel Shaf karya Ima Madaniah dan 2) Apa sajakah jenis prinsip kerja sama yang terdapat dalam novel Shaf karya Ima madaniah. Dan tujuan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Untuk mengetahui penggunaan prinsip kerja sama dalam novel Shaf karya Ima madaniah, dan 2) Untuk mengetahui jenis prinsip kerja sama yang terdapat dalam novel Shaf karya Ima Madaniah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat, pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi, dan analisis data menggunakan Miles dan Huberman. Hasil dari analisis data penelitian terdapat 112 percakapan yang mematuhi prinsip kerja sama yang terbagi menjadi dua maksim yaitu, maksim kuantitas ditemukan 94 data dan maksim kualitas ditemukan 18 data. Sehingga analisis data dalam novel Shaf karya Ima Madaniah ditemukan bahwa percakapan antara tokoh satu dengan yang lain menggunakan maksim kuantitas.
Analisis Makna Tataran Semiotik Charles Sanders Pierce: Relasi Trikotomi (Ikon, Indeks dan Simbol) pada Puisi Kaum Wikwik Karya S. A.W. Notodihardjo Wahyuni, Sri; Ridwan, Muhammad Hasbullah
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 6 No. 3 (2025): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v6i3.2967

Abstract

This study aims to analyze the Meaning of Charles Sanders Pierce's Semiotic State: Trichotomy Relations (Icons, Identities and Symbols) in Wikwik Poems by S. A.W. Notodihardjo. Semiotics, as the study of signs and symbols, provides a strong theoretical foundation in analyzing how language in poetry functions in constructing meaning. This research uses qualitative descriptive data that refers to the real reality in the form of writing, then analyzed and reinterpreted. The method used in this study is data collection with the author's direct interview technique, text analysis and interpretation of the results. The results of the research found were: (1) The icon aspect was found as many as 7 icons from some of the perverse lines, (2) The index aspect was found as many as 6 indexes from each verse line, (3) The symbol aspect was found as many as 5 symbols from some of the perverse lines.  
STIMULUS DAN RESPONS DALAM AKUISISI BAHASA IBU: TINJAUAN BEHAVIORISTIK PADA PERKEMBANGAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI: STIMULUS AND RESPONSE IN MOTHERLAND ACQUISITION: A BEHAVIORISTIC REVIEW OF EARLY CHILDHOOD LINGUISTIC DEVELOPMENT Muna, Hirlina Nailul; Ridwan, Muhammad Hasbullah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 15 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbsi.v15i2.95634

Abstract

Perkembangan linguistik anak dalam proses akuisisi bahasa ibu merupakan tahapan krusial yang menentukan kemampuan komunikasi dan kognitifnya di masa depan. Studi ini menganalisis fase-fase penting dalam perkembangan bahasa anak serta mengkaji bagaimana pendekatan behaviorisme memengaruhi proses akuisisi tersebut. Pendekatan behaviorisme, yang menekankan peran stimulus-respons dan penguatan (reinforcement), memberikan perspektif bahwa anak memperoleh bahasa melalui interaksi dengan lingkungan dan repetisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis berdasarkan tinjauan literatur dan data observasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa penguatan positif dan interaksi sosial yang konsisten berperan signifikan dalam mempercepat perkembangan bahasa anak. Selain itu, ditemukan bahwa kurangnya stimulasi linguistik di lingkungan dapat menghambat proses akuisisi bahasa. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam menciptakan lingkungan berbahasa yang kaya guna mengoptimalkan perkembangan linguistikanak. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan praktik pendidikan bahasa, khususnya dalam merancang strategi pembelajaran yang mendukung stimulasi linguistik sejak dini.
Problematika Pemulihan Speech Delay Melalui Pola Asuh Efektif Di Pondok Kanak-Kanak Darussalam Saputra, Muhammad Nanda; Ridwan, Muhammad Hasbullah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 4, No 2 (2025): Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/pendibas.v4i2.9301

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan keterlambatan bicara (speech delay) pada seorang anak usia 9 tahun di Pondok KanakKanak Darussalam. Permasalahan ini berdampak pada keterbatasan anak dalam berkomunikasi, kesulitan bersosialisasi, serta rendahnya kepercayaan diri. Untuk memperjelas fokus kajian, maka dirumuskan permasalahan yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu mengenai bagaimana hambatan dalam proses speech delay pada anak di Pondok Kanak-Kanak Darussalam dan bagaimana solusi dalam mengatasi speech delay di Pondok Kanak-Kanak Darussalam. Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hambatan dalam speech delay pada anak dan untuk mendeskripsikan bagaimana solusi dalam mengatasi speech delay.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus deskriptif. Fokus diarahkan pada satu subjek dengan kondisi khusus untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dalam konteks nyata. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan kondisi lapangan secara menyeluruh. Keabsahan data diperoleh dengan teknik triangulasi, yang meliputi triangulasi sumber, teknik, dan waktu guna memastikan kebenaran dan validitas informasi yang dikumpulkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dalam pemulihan speech delay meliputi kesulitan menyampaikan keinginan secara verbal, rendahnya respons terhadap instruksi lisan, kecenderungan menyendiri, pasif dalam pergaulan sosial serta terbatasnya jumlah pengurus. Solusi yang diterapkan adalah pendampingan secara intensif dan pola asuh yang mendukung perkembangan komunikasi anak secara bertahap.
Microlearning in Bahasa Indonesia : Potential and Challenges in Facing The Bored Generation Z Ningrum, Chearen Asta Triyana; Ridwan, Muhammad Hasbullah
Jurnal Paedagogy Vol. 12 No. 2 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jp.v12i2.14318

Abstract

This research aims to explore the potential and challenges of implementing microlearning in Indonesian as a learning method that suits the needs of Generation Z. The research used a descriptive qualitative approach involving 60 participants, consisting of university students and high school students in the Banyuwangi area, selected through a purposive sampling technique. Data were collected through in-depth interviews, questionnaires, and direct observation, then analyzed using thematic analysis and descriptive statistics. The results showed that microlearning has great potential in increasing Generation Z's learning engagement. As many as 80% of participants felt that short learning sessions helped them stay focused, while another 85% liked the flexibility offered by microlearning platforms. Observations also showed high engagement when interactive media such as quizzes and short videos were used. However, the study also uncovered some key challenges, including difficulties in simplifying complex material, internet access constraints in remote areas, and the need for greater learning independence. The discussion highlighted the importance of training educators to develop effective microlearning materials, technological solutions to overcome the digital divide, and the integration of gamification strategies to increase learning motivation. In addition, the development of Indonesian-based microlearning content is a great opportunity to increase the relevance of learning. This research concludes that with the right adaptation and support, microlearning can be an innovative learning solution for Generation Z in the digital era.