Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan keterlambatan bicara (speech delay) pada seorang anak usia 9 tahun di Pondok KanakKanak Darussalam. Permasalahan ini berdampak pada keterbatasan anak dalam berkomunikasi, kesulitan bersosialisasi, serta rendahnya kepercayaan diri. Untuk memperjelas fokus kajian, maka dirumuskan permasalahan yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu mengenai bagaimana hambatan dalam proses speech delay pada anak di Pondok Kanak-Kanak Darussalam dan bagaimana solusi dalam mengatasi speech delay di Pondok Kanak-Kanak Darussalam. Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hambatan dalam speech delay pada anak dan untuk mendeskripsikan bagaimana solusi dalam mengatasi speech delay.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus deskriptif. Fokus diarahkan pada satu subjek dengan kondisi khusus untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dalam konteks nyata. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan kondisi lapangan secara menyeluruh. Keabsahan data diperoleh dengan teknik triangulasi, yang meliputi triangulasi sumber, teknik, dan waktu guna memastikan kebenaran dan validitas informasi yang dikumpulkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dalam pemulihan speech delay meliputi kesulitan menyampaikan keinginan secara verbal, rendahnya respons terhadap instruksi lisan, kecenderungan menyendiri, pasif dalam pergaulan sosial serta terbatasnya jumlah pengurus. Solusi yang diterapkan adalah pendampingan secara intensif dan pola asuh yang mendukung perkembangan komunikasi anak secara bertahap.