Articles
<![CDATA[PREVENTIF COVID-19 BERBASIS PENYULUHAN TERHADAP SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARANG KADEMPEL SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN ]]>
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>;
<![CDATA[Abidin, Zaenal]]>;
<![CDATA[Nugrahani, Wulan]]>;
<![CDATA[Fahrum, Anastita Amaliya]]>;
<![CDATA[Nurannisa, Fitri Revita]]>
<![CDATA[ Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 4, NO 2 (2021) : AGUSTUS 2021 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Respati Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35842/jpdb.v14i2.154
<![CDATA[Often times, the prevention and control of Covid-19 in Islamic boarding schools is overlooked, even though if one is confirmed positive, the spread is very difficult to contain. It was recorded that until the end of 2020, 1700 students in 32 Indonesian Islamic boarding schools were exposed to Covid. Many efforts have been made to reduce cases of the corona virus in Indonesia, especially in Islamic boarding schools. One of them is by involving education and health institutions, in providing information through the media to conducting community service in the form of counseling at Islamic boarding schools. The purpose of this community service activity is to increase knowledge and application of Santri at the Karang Kadempel Jiwan Islamic Boarding School, related to prevention and overcoming Covid-19 in the cottage environment. The method used in this activity is in the form of learning by doing about the implementation of the 3M health protocol and 6 steps to wash hands with soap (CTPS) properly. The result of this community service activity is an increase in the knowledge and understanding of students regarding the prevention of Covid in the cottage environment, as an effort to defend themselves in the midst of an outbreak that is currently raging.Keywords : Preventive Covid-19, counseling, Islamic boarding schools]]>
<![CDATA[Hubungan Kadar Debu Total dengan Kejadian ISPA pada Pekerja Home Insudtry Batu Bata di Desa Dukuh Bendo Magetan ]]>
<![CDATA[Reza, Rahadian]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>;
<![CDATA[Sakufa, Avicena]]>
<![CDATA[ JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 8 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) ]]>
Publisher : <![CDATA[STKIP Yapis Dompu ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (721.215 KB)
|
DOI: 10.54371/jiip.v5i8.790
<![CDATA[Faktor lingkungan kerja menjadi potensi sumber bahaya yang kemungkinan terjadi pada lingkungan kerja akibat adanya suatu proses kerja. Salah satu potensi bahaya pada tempat kerja yaitu faktor kimia. Berdasarkan hasil observasi pekerja home industry batu bata melakukan pembakaran lebih dari 8 jam, dan terpapar debu saat pembongkaran batu bata. Hal tersebut dapat mempegaruhi pekerja berisiko terkena penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko yang mempengaruhi kejadian ISPA pada pekerja Home Industry Batu Bata. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, Dengan sampel sebanyak 51 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi, dan pengukuran kadar debu. Analisis data menggunakan statistik dengan uji chi square batas kemaknaan ? 0,05 (5%) Tidak ada hubungan kadar debu total dengan kejadian ISPA diperoleh nilai (p-value 0,138) dan Ada hubungan durasi kerja dengan kejadian ISPA diperoleh nilai (p-value 0,033). Ada hubungan Durasi Kerja dengan Kejadian ISPA pada pekerja home industry disebabkan pekerja tidak memperhatikan waktu pada saat bekerja dan pekerja mencetak batu bata hingga malam hari. Diharapkan kepada pekerja home industry batu bata agar selalu menggunakan APD (Masker) pada saat bekerja, mengatur jam kerja dan selalu mengecekkan kesehatan secara rutin.]]>
<![CDATA[Hubungan Hygiene Sanitasi dengan Angka Kuman pada Peralatan Makan Pedagang Bakso di Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan ]]>
<![CDATA[Adhitya, Ellen Tiara]]>;
<![CDATA[Ramadhanintyas, Karina Nur]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>
<![CDATA[ JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 10 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) ]]>
Publisher : <![CDATA[STKIP Yapis Dompu ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (572.87 KB)
|
DOI: 10.54371/jiip.v5i10.968
<![CDATA[Kontaminasi pada makanan dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, salah satunya terdapat angka kuman pada peralatan makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hygiene sanitasi dengan angka kuman pada peralatan makan pedagang bakso di Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Obyek yang diteliti adalah 10 pedagang bakso dengan 30 usap peralatan makan. data penelitian yang telah terkumpul di analisis menggunkan uji chi-square dengan fisher exact . Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara hygiene sanitasi dengan angka kuman pada peralata makan pedagang bakso di Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.. disarankan agar pedagang bakso untuk meningkatkan dan memelihata kebersihan peralatan, dan kebersihan tempat.]]>
<![CDATA[Hubungan Self Efficacy Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun ]]>
<![CDATA[Aprilia, Bunga Wahyu]]>;
<![CDATA[Edy Bachrun]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>
<![CDATA[ Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized ]]>
Publisher : <![CDATA[Poltekkes Kemenkes Kendari ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Kinerja pegawai merupakan faktor penting agar organisasi mampu bertahan dalam setiap perubahan dan dapat mampu berkembang. Salah satu faktor yang meimpeingaruhi kinerja pegawai yaitu self efficacy. Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk dapat berhasil mencapai sebuah tugas pada tingkat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kinerja perawat di RSI Siti Aisyah Madiun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain menggunakan pendekatan Cross Sectional. Telknik sampling menggunakan propotional random sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 57 responden. Uji analisis dalam penelitian menggunakan uji kendal tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan self efficacy dengan kinerja perawat di RSI Siti Aisyah Madiun nilai sig 0,000<0,005 dengan koefisien korelasi 0,437. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan self efficacy dengan kinerja perawat di RSI Siti Aisyah Madiun. Saran dari penelitian ini adalah RSI Siti Aisyah Madiun dapat mengikutsertakan perawat dalam seminar dan pelatihan sehingga terjadi peningkatan kinerja perawat yang berdampak pada peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.]]>
<![CDATA[The Relationship of Workload and Job Stress with Work Fatigue in Factory Employees ]]>
<![CDATA[Putri Rahmasari, Nelsa]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>;
<![CDATA[Abidin , Zaenal]]>;
<![CDATA[Ramadhanityas , Karina Nur]]>
<![CDATA[ Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 4 (2024): Journal La Medihealtico ]]>
Publisher : <![CDATA[Newinera Publisher ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i4.1483
<![CDATA[Work fatigue will reduce performance and increase work errors, workers who come in and out of the cracker factory because the salary they get is quite small for workers, the majority of whom have married and have dependents in the family, this is supported by the salary slip shown by the worker to the researcher. The aim of this research is to determine the relationship between workload and work stress with work fatigue in cracker factory employees in Dolopo District. The research method used is quantitative research. This research uses a cross-sectional study design. Researchers determined that the population came from employees of the cracker factory in Dolopo District, Kab. Madiun with a total of 69 workers, the sample size required for cracker factory employees in Dolopo District, Kab. In Madiun, 60 respondents will be researched. Most of the workers at the cracker factory in Dolopo sub-district experience severe work fatigue and work stress. There is a significant relationship between fatigue and work stress among workers at the cracker factory in Dolopo sub-district. The suggestion that the cracker factory needs to make is to make stress management strategies for workers to minimize fatigue and work stress, for example by conducting outbound events or gatherings between workers. Meanwhile, the advice that workers can do is to do muscle stretching or light exercise periodically while working.]]>
<![CDATA[Effectiveness of Apuwood Plants (Pistia Stratiotes) Using the Phytoremediation Method in Reducing Bod Levels in Ciprat Langitan Magetan Batik Waste ]]>
<![CDATA[Febrianti, Rizqi Isna]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>;
<![CDATA[Marsanti, Avicena Sakufa]]>
<![CDATA[ Jurnal Health Sains Vol. 5 No. 8 (2024): Journal Health Sains ]]>
Publisher : <![CDATA[Syntax Corporation Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46799/jhs.v5i7.1338
<![CDATA[The batik industry generally consists of residue, residual dye water, residual wax and batik pelorodan water. The characteristics of batik liquid waste include high levels of Biological Oxygen Demand, Chemical Oxygen Demand, and Total Suspended Solids. Batik industry waste is considered dangerous, because its characteristics can pollute waters such as turbidity in river water. The aim of this research is todetermine the effectiveness of using apu wood plants (Pistia Stratiotes) in reducing the BOD value in Ciprat Langitan Simbatan Magetan batik waste.The method used in this research is experimental, with analysis using Quasi Experimental and using a Pretest-posttest Control Group Design.The results of measuring BOD levels with phytoremediation treatment of apu wood plants on the 3rd day were 114 mg/l, on the 6th day it was 71 mg/l and on the 9th day it was 53 mg/l. The percentage of effectiveness in reducing BOD levels on day 3 was 9.78%, on day 6 it was 45.31% and on the last day it was 58.20%. There was a reduction in BOD levels with phytoremediation using apu wood plants. The effectiveness of the apu wood plant in reducing BOD levels was found with an exposure time of 9 days. Apart from that, a long-standing treatment of more than 9 days can be used to measure the effectiveness of apu wood plants in reducing the BOD levels of batik liquid waste.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANJAREJO ]]>
<![CDATA[Lutfiah, Nabilla Fitriq Lailattul]]>;
<![CDATA[Ratnawati, Riska]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>
<![CDATA[ Jurnal Kesehatan Vol 17 No 2 (2024): JURNAL KESEHATAN ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/kesehatan.v17i2.39127
<![CDATA[Diabetes mellitus was a chronic disease that lead to metabolic disturbances, which characterized by an increase in blood glucose levels above normal. The incidence of type 2 diabetes mellitus is among the top 10 disease trends in the city of Madiun. Based on data from the Banjarejo Health Center, the number of type 2 diabetes mellitus patients in the elderly aged 60-74 years in 2022 was 58 cases. The objective to analyze the relationship between physical activity and the incidence of type 2 diabetes mellitus of Banjarejo Health Center. The research method with a case-control study design. The population includes all patients with type 2 diabetes mellitus in the working area of Banjarejo Health Center. The sample consist 78 respondents. The sampling technique used simple random sampling. The data this study obtained through questionnaires and interviews. The data analysis includes univariate analysis and bivariate analysis using the Chi-Square test. The research results revealed a relationship between physical activity and the occurrence of type 2 diabetes mellitus (P value = 0.000; OR = 14.481; 95% CI = 3.823-54.858).]]>
<![CDATA[The Relationship Between Age and Room Temperature with Work Stress in Administrative Employees of PG. Purwodadi Magetan ]]>
<![CDATA[Ningtias, Alfiyah Wahyu]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>;
<![CDATA[Marsanti, Avicena Sakufa]]>
<![CDATA[ Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Green Publisher Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59188/eduvest.v5i2.50841
<![CDATA[Stress that occurs in the workplace is a feeling of pressure on employees that arises due to a lack of balance between individual abilities and the work environment. Employees face many challenges, such as the increasing amount of work and the need for knowledge that needs formal training, the high level of productivity and creativity expected. The purpose of this study was to analyze the relationship between age and physical environment with work stress in PG Administration employees. Purwodadi. This type of research is quantitative research with a cross sectional approach method. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis using Chi square test statistics. The population amounted to 47 administrative employees and a sample of 43 employees using proportional random sampling. The results of the bivariate test showed that there was a significant relationship between the independent variables, namely age (p-value = 0.008) and there was no significant relationship between the independent variables of room temperature (p-value = 0.760). The conclusion is that the room temperature variable has no relationship with work stress, while age has a relationship with work stress. Suggestions for PG. Purwodadi is to pay more attention to the burden and tasks given to employees specifically.]]>
<![CDATA[Pendidikan Kesehatan Gizi pada Ibu Hamil di Desa Banjarsari Kecamatan Nglames Kabupaten Madiun ]]>
<![CDATA[Villasari, Asasih]]>;
<![CDATA[Lestari, Heni Eka Puji]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>
<![CDATA[ APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1: Januari 2021 ]]>
Publisher : <![CDATA[STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47575/apma.v1i1.226
<![CDATA[Status gizi masyarakat yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka ragam makanan. Apabila Ibu hamil diberikan pendidikan mengenai gizi yang baik untuk meningkatkan asupan makanannya serta memperbaiki pola makannya, tidak hanya masalah anemia defisiensi besi saja yang teratasi namun resiko kurang energi kronis juga akan menurun dan nantinya prevalensi kematian ibu dan lahirnya BBLR akan menurun, dengan demikian, kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Dengan adanya antusiasme warga yang sangat bersemangat  saat pelaksanaan penyuluhan, pendidikan kesehatan  diharapkan bisa meningkatkan wawasan dan pemahamannya tentang pentingnya gizi yang baik bagi ibu hamil di Banjarsari Kec. Nglames Kab Madiun.]]>
<![CDATA[Meningkatkan Kesehatan Masyarakat secara Mandiri dengan Memupuk Kesadaran mengenai Hipertensi, Stunting, CTPS dan Kesehatan Reproduksi ]]>
<![CDATA[Marsanti, Avicena Sakufa]]>;
<![CDATA[Ramadhanintyas, Karina Nur]]>;
<![CDATA[Wibowo, Pipid Ari]]>
<![CDATA[ APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2: Juli 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47575/apma.v3i2.488
<![CDATA[Tingkat pengetahuan masyarakat dalam memahami masalah kesehatan dapat mempengaruhi sikap dalam melakukan aktivitas di kehidupan sehar-hari. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Bantengan, Kabupaten Madiun yang berfokus pada penyuluhan kesehatan dengan penyampaian materi hipertensi pada sasaran lanjut usia, materi stunting pada ibu dan balita, materi kesehatan reproduksi dengan sasaran remaja usia 18-25 tahun, dan materi CTPS untuk usia 5-10 tahun. Tujuannya supaya masyarakat sadar dan mampu memahami serta terjadi peningkatan pengetahuan. Metode penyuluhan kesehatan ini secara ceramah pada kelompok sasaran yang telah ditentukan dengan media PPT (Power Point) dan poster. Dengan penyampaian materi penyuluhan, masyarakat menjadi mengerti dan terjadi perubahan sikap dan perilaku berdasarkan pengetahuan yang didapat melalui penyuluhan secara sadar dan mandiri.]]>
