Pendahuluan: Stunting adalah kondisi tinggi badan anak yang berada di bawah standar deviasi menurut WHO. Stunting pada anak seringkali menunjukkan rendahnya status sosial ekonomi keluarga. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan dan pembangunan suatu negara karena menurunnya kualitas sumber daya manusia. Periode kritis pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu sebelum hamil, selama kehamilan, dan saat menyusui. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Variabel dependen adalah upaya pencegahan stunting, sedangkan variabel independennya adalah pengetahuan ibu. Subjek penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 2–3 tahun di Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, sebanyak 72 ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menjadi instrumen penelitian. Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, tabulating, dan analisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 55 orang (76,4%) dan upaya pencegahan stunting yang cukup sebanyak 56 orang (77,8%). Hasil uji korelasi menunjukkan nilai r = 0,541, yang berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan positif antara pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan stunting. Nilai p-value = 0,000 (< 0,05) menunjukkan hubungan tersebut signifikan secara statistik. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan stunting pada balita usia 2–3 tahun. Oleh karena itu, tenaga kesehatan diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan dan edukasi mengenai upaya pencegahan stunting guna mencegah bayi lahir dengan kondisi stunting. Kata Kunci : Pengetahuan, Pencegahan Stunting