Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KUARTET KARAKTER BERBASIS QR CODE BUDAYA LOKAL BUGIS MAKASSAR UNTUK MENGATASI KRISIS KARAKTER DI ERA NEW NORMAL Andini, Dewi; Anugrah, Nur Rezky
JURNAL PENA Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v9i1.8014

Abstract

Karakter merupakan pendukung utama dalam pembangunan bangsa, seperti kata Bung Karno yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter, jika tidak maka bangsa ini akan menjadi bangsa tuli. . Oleh karena itu, pendidikan karakter di era pandemi covid-19 ini seyogyanya membangun karakter generasi bangsa agar memiliki sikap positif, pola pikir esensial, komitmen dan kompetensi abilitas. Namun, ironisnya pendidikan di Indonesia di masa pandemi covid-19 sungguh masih jauh dari arah pembentukan karakter. Salah satu daerah di Indonesia yang saat ini mengalami krisis moral yag cukup tinggi adalah Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan dan krisis pendidikan karakter di Sulawesi Selatan. Merode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Pendidikan karakter melalui media pembelajaran berbasis QR Code budaya lokal bugis Makassar memuat 4 pembahasan pokok yang memfokuskan pada pendidikan karakter yakni sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, dan siri’ na pacce. diharapkan dengan membawa kearifan lokal budaya bugis Makassar dalam dunia pendidikan terkhusus di daerah Sulawesi Selatan kebudayaan lokal akan tetap lestari dalam ingatan dan perilaku peserta didik akan semakin baik. Hal tersebut akan menjadi identitasnya sebagai keturunan bugis Makassar sebagai kekayaan budaya di Indonesia, dan juga akan menciptakan generasi-generasi bangsa yang cinta tanah air Indonesia dengan mengenal para pahlawan bangsa.
Determinasi Fisiografi dan Sumber Daya Wilayah Terhadap Pola Persebaran dan Keterjangkauan Spasial Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan Saputra, Hendra; Wikanti, Uleva Diyah; Andini, Dewi
EL-JUGHRAFIYAH Vol 4, No 1 (2024): El-Jughrafiyah : February, 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v4i1.31913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis pola persebaran fasilitas pendidikan dan kesehatan; 2) keterjangkauan pelayanan pendidikan dan kesehatan; dan 3) Hubungan fisiografi dan sumber daya wilayah dengan persebaran dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Penelitian menggunakan statistik spasial analisis tetangga terdekat, analisis buffer zone, serta matching point dan matching polygon. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola persebaran fasilitas pendidikan dan kesehatan cenderung mengelompok atau clustered dengan nilai z-score -6,31 untuk fasilitas pendidikan dan -2,58 untuk fasilitas kesehatan. Secara keseluruhan meski fasilitas pendidikan dan kesehatan tidak tersebar merata dan cenderung mengelompok, namun memiliki keterjangkauan yang baik dan dapat dijangkau pada radius yang ditentukkan berdasarkan SNI 03-1733-2004, karena penyebaran fasilitas pendidikan dan kesehatan semuanya berada pada radius pemukiman yang berarti dapat dijangkau oleh penduduk. Pola persebaran dan keterjangkauan fasilitas pendidikan sangat mengikuti pola persebaran pendudukan
Penanggulangan Stunting Melalui Peningkatan Partisipasi Masyarakat dengan Sosialisasi dan Edukasi Stunting di Desa Kedamean Atmojo, Agam Sugkhat Wira; Ramadhan, Miftah; Safitri, Oki; Fajroh, Wanuq Faddillah; Qottrinada, Nabilah; Jannah, Miftakhul; Nurlina, Aida; Andini, Dewi; Alfiansyah, Mutiara; Surya, M Aris; Risma, Dian Riris; Aulia F, Nasya; Istiar, Bayu; Fasillatul, Farah; Ainina, Ma’rifatul; Anggraini, Mitha Wulan; Nur F, Haliza; Syiva, Siti Putri Nur; Laili, Amelia Nur; Aminah, Afivatul; Aviva, Vita Nur
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2023
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v1i2.249

Abstract

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita merupakan kondisi balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur akibat dari kekurangan gizi kronis. Bahaya stunting telah menjadi fokusutama bermasalah gizi nasional di Indonesia, hal ini terlihat dari indikator SDG’s Indonesia yang menyebutkan target penurunan stunting sebesar 24%.Desa kedamean merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kedamean kecamatan gresik, Jawa timur yang mempunyai kasus stunting sekitar 15 balita. Rendahnya tingkat pendidikan dan adanya pernikahan dini menyumbangkan dampak stunting di Desa kedamean. Dalammenyelesaikan permasalahan mengenai stunting di Desa Kedamean solusi yang dapat diterapkan yaitu melalui peningkatan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi stunting sebagai penanggulangan stunting diDesa Kedamean. Sasaran dari kegiatan ini yaitu ibu hamil di Desa kedamean sebanyak 10 orang. Tujuan dari pengabdian ini yaitu membantu kader dan perangkat desa dalam menanggulangi stunting di Desa Kedamean. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berupa sosialisasi dan edukasi stunting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Kedamean dianggap efektif dan mampu membantu menanggulangi stunting di Desa Kedamean.
Uji Sensitivitas dan Spesifisitas Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Sputum BTA dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) Pada Suspek Tuberkulosis Paru Andini, Dewi; Afriansya, Roni; Wagiyo , Wagiyo; Riadi , Ahmad
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50588

Abstract

Tuberculosis (TB) remains a major health issue in Indonesia, with a high incidence rate. Microscopic sputum BTA examination and the Molecular Rapid Test (MRT) GeneXpert are two commonly used diagnostic methods. However, the accuracy of these methods is still a concern, particularly in detecting cases with a low bacterial load. This study aims to determine the differences in sensitivity and specificity between microscopic sputum BTA examination and the Molecular Rapid Test in patients suspected of pulmonary TB. A cross-sectional design with a quantitative analytical observational approach was used. Samples consisted of suspected TB patients examined using both BTA and TCM methods at Balkesmas, Semarang area. Data were analyzed using sensitivity and specificity statistical tests and chi-square analysis. The study showed that TCM had higher sensitivity and specificity compared to the microscopic BTA method in detecting Mycobacterium tuberculosis. There was a significant difference between the results of the two methods. MRT proved to be superior in terms of sensitivity and specificity compared to microscopic sputum BTA examination. These findings may serve as a clinical consideration in selecting a more effective diagnostic method for pulmonary TB.
KUARTET KARAKTER BERBASIS QR CODE BUDAYA LOKAL BUGIS MAKASSAR UNTUK MENGATASI KRISIS KARAKTER DI ERA NEW NORMAL Andini, Dewi; Anugrah, Nur Rezky
JURNAL PENA Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v9i1.8014

Abstract

Karakter merupakan pendukung utama dalam pembangunan bangsa, seperti kata Bung Karno yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter, jika tidak maka bangsa ini akan menjadi bangsa tuli. . Oleh karena itu, pendidikan karakter di era pandemi covid-19 ini seyogyanya membangun karakter generasi bangsa agar memiliki sikap positif, pola pikir esensial, komitmen dan kompetensi abilitas. Namun, ironisnya pendidikan di Indonesia di masa pandemi covid-19 sungguh masih jauh dari arah pembentukan karakter. Salah satu daerah di Indonesia yang saat ini mengalami krisis moral yag cukup tinggi adalah Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan dan krisis pendidikan karakter di Sulawesi Selatan. Merode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Pendidikan karakter melalui media pembelajaran berbasis QR Code budaya lokal bugis Makassar memuat 4 pembahasan pokok yang memfokuskan pada pendidikan karakter yakni sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, dan siri’ na pacce. diharapkan dengan membawa kearifan lokal budaya bugis Makassar dalam dunia pendidikan terkhusus di daerah Sulawesi Selatan kebudayaan lokal akan tetap lestari dalam ingatan dan perilaku peserta didik akan semakin baik. Hal tersebut akan menjadi identitasnya sebagai keturunan bugis Makassar sebagai kekayaan budaya di Indonesia, dan juga akan menciptakan generasi-generasi bangsa yang cinta tanah air Indonesia dengan mengenal para pahlawan bangsa.
Implementasi Program Desa Anti Korupsi Di Desa Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Andini, Dewi; Abdi, Abdi; Nurwahid, Nurwahid
Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi Publik (KIMAP) Vol. 6 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/0mkavs66

Abstract

: The purpose of this research is to find out how the implementation and obstacles of the anti-corruption village program in Pakatto Village, Bontomarannu District, Gowa Regency. The theory used in this study is the program implementation theory according to Charles O. Jones which mentions three basic activities, namely organization, interpretation, and application. The research method used is qualitative descriptive. The results of the study show that the implementation of the anti-corruption village program in Pakatto village initiated by the Corruption Eradication Commission in its implementation has been good. Judging from the structural organization and integrity of human resources, it has run optimally. From the aspect of interpretation, the program implementers have understood the goals and guidelines of the village program. In the implementation aspect, it was found that the realization of the implementation of the village work program went smoothly by holding a coffee morning activity with a Focus Group Discussion scheme and the existence of an Independent Digital Platform connected to the Website. Keywords: Implementation, Program, Anti-Corruption Village