Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Komunikasi KOMINFO dalam Menghadapi Fenomena Penyebaran Ujaran Kebencian Ekky Dwi Pratama; Aprida Sihombing
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 1 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005120186

Abstract

Fenomena Ujaran Kebencian (Hate Speech) saat ini memiliki potensi untuk muncul kembali pada kontestasi politik yaitu pilkada serentak 2018 serta pilpres 2019 dan memiiki dampak yang sangat membahayakan bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia apabila politik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) dan ujaran kebencian ini digunakan untuk memenangkan suatu kekuasaan. Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan tindakan pencegahan untuk menghadapi potensi timbulnya fenomena ini, dalam hal ini Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) membuat suatu strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat program literasi kepada masyarakat sebagai suatu langkah pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi fenomena ini. Pendekatan penelitian kualitatif dengan wawancara pada staf di Kemenkominfo dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan strategi komunikasi yang dibuat dan dilakukan oleh Kemenkominfo untuk menghadapi fenomena tersebut yakni dengan pemilihan komunikator, memilih dan menetapkan target sasaran, menyusun dan menyampaikan pesan, serta cermat memilih medianya.
Edukasi Manajemen Event untuk Lembaga Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Setyaningtyas, Emilya; Yulianti, Wulan; Yunia, Anita; Sihombing, Aprida
Journal of Servite Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of SERVITE
Publisher : Lembaga Penerbitan LSPR, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/1020054220233

Abstract

Rumah Autis merupakan lembaga sosial yang menangani anak autisme dan anak berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera yang kini sudah terbentuk sebanyak 7 cabang. Rumah Autis telah menyelenggarakan berbagai event setiap tahunnya dan salah satunya yaitu IBK’S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan autisme, dan meningkatkan penerimaan anak berkebutuhan khusus di masyarakat. Namun setelah dilakukan observasi dalam penyelenggaran manajemen event dan wawancara terhadap pengurus Rumah Autis. Menunjukan jika mereka masih menghadapi permasalahan terkait  manajemen risiko, pemahaman terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam melaksanakan suatu event. Maka dari itu dibutuhkan edukasi manajemen event untuk lembaga pendidikan berkebutuhan khusus Rumah Autis. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menggunakan metode ceramah dan praktek. Adapun peserta yang mendapatkan edukasi yaitu pengurus dan tenaga pendidik atau guru dari Rumah Autis. Dimana mereka juga berperan sebagai panitia dan kepengurusan dalam menyelenggarakan event atau acara. Hasil evaluasi menunjukkan setelah dilakukan kegiatan edukasi manajemen event menunjukkan terjadinya kenaikan persentase pemahaman dari jawaban benar peserta di hari pertama yaitu 28 % dan di hari ke dua yaitu 16 %. Melalui edukasi ini diharapkan informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat melalui event dapat disampaikan secara terarah, terukur, dan tepat sasaran. ______ Rumah Autis is a social institution that handles children with autism and children with special needs from underprivileged families, which has now formed 7 branches. Rumah Autis has organized various events every year and one of them is IBK'S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), as a place to increase public awareness of autism, and increase the acceptance of children with special needs in society. However, after observations in organizing event management and interviews with the management of Rumah Autis. It shows that they still face problems related to risk management and understanding related to planning, implementation, and evaluation in carrying out an event. Therefore, event management education is needed for educational institutions with special needs for Rumah Autis. The method used in this community service activity is to use lecture and practice methods. The participants who get education are administrators and educators or teachers from Rumah Autis. Where they also act as committees and management in organizing events or events. The evaluation results showed that after the event management education activities were carried out, there was an increase in the percentage of understanding from the correct answers of the participants on the first day, namely 28% and on the second day, namely 16%. Through this education, it is hoped that the information to be conveyed to the public through events can be delivered in a directed, measurable, and targeted manner.
Penguatan Kompetensi Komunikasi Public Speaking dan Negosiasi Rumah Autis Wulan Yulianti; Anita Yunia; Emilya Setyaningtyas; Aprida Sihombing
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1383

Abstract

Rumah Autis memiliki visi untuk menjadi lembaga kemanusiaan yang kokoh dalam membangun kehidupan yang mandiri dan berkualitas bagi Insan Berkemampuan Khusus di Indonesia. Namun dalam mencapai misi tersebut, Rumah Autis masih terkedala dan membutuhkan peningkatan kemampuan tenaga pekerjanya khususnya dalam aspek public speakingserta negosiasi. Sehubungan dengan hal itu, perwakilan dosen LSPR Institute of Communication & Businessmelaksanakan pengabdian pengabidan masyarakat dalam bentuk pelatihan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan untuk mengatasi masalah tersebut, dengan meningkatkan keterampilan public speakingdan negosiasi dari Tim Rumah Autis. Alat bantu simulasi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa materi ajar, mic, sound, proyektor dan juga laptop. Pelaksanaan kegiatan diisi dengan pre-test, pemberian materi,pelaksanaan role play, serta pemberian feedback bagi setiap peserta dan ditutup dengan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan nilai post-test dari pre-test peserta. Para peserta melakukan role playkegiatan public speakingdan negosiasi dengan menggunakan kasus yang selaras dengan tugas mereka untuk dapat diimplementasikan saat kejadian berlangusng nantinya. Selain itu para peserta merasa puas karena dengan adanya kegiatan ini telah membantu meningkatkan pemahaman serta keterampilan yang dimiliki. Dengan dampak positif yang diterima oleh mereka dalam menyampaikan informasi dengan jelas, percaya diri, memotivasi audiens, termasuk orang tua, donator dan seluruh stakeholder.