Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Culinary Entrepreneur Dalam Mengembangkan Kinerja UMKM di Masa Pandemi Yuliana Riana Prasetyawati; Emilya Setyaningtyas; Jati Paras Ayu; Kartini Dwi Sartika; Sandy Adithia
Journal of Servite Vol. 3 No. 1 (2021): Journal of Servite
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102003120213

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Kuliner merupakan salah satu UMKM yang terkena dampak paling signifikan. Hal ini karena UMKM memiliki ketahanan dan fleksibilitas yang rendah dalam menghadapi pandemi ini. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja penjualan adalah memanfaatkan digital marketing. Namun UMKM masih memiliki tingkat digitalisasi yang masih rendah. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini ditujukan bagi UMKM Kuliner yang berada di wilayah Jabodetabek agar lebih memahami peran public relation dan penggunaan media sosial sebagai strategi komunikasi pemasaran agar mampu bertahan di masa pandemi ini. Pelatihan ini dilakukan melalui media online dan dilanjutkan dengan penilaian pada proposal bisnis yang diajukan oleh pelaku UMKM Kuliner. Kegiatan LSPR Culinary Entrepreneur ini berjalan dengan lancar dan para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penggunaan digital marketing dan public relation sebagai strategi pemasaran UMKM untuk bertahan di masa pandemi Covid- 19.
Edukasi Manajemen Event untuk Lembaga Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Setyaningtyas, Emilya; Yulianti, Wulan; Yunia, Anita; Sihombing, Aprida
Journal of Servite Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of SERVITE
Publisher : Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/1020054220233

Abstract

Rumah Autis merupakan lembaga sosial yang menangani anak autisme dan anak berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera yang kini sudah terbentuk sebanyak 7 cabang. Rumah Autis telah menyelenggarakan berbagai event setiap tahunnya dan salah satunya yaitu IBK’S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan autisme, dan meningkatkan penerimaan anak berkebutuhan khusus di masyarakat. Namun setelah dilakukan observasi dalam penyelenggaran manajemen event dan wawancara terhadap pengurus Rumah Autis. Menunjukan jika mereka masih menghadapi permasalahan terkait  manajemen risiko, pemahaman terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam melaksanakan suatu event. Maka dari itu dibutuhkan edukasi manajemen event untuk lembaga pendidikan berkebutuhan khusus Rumah Autis. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menggunakan metode ceramah dan praktek. Adapun peserta yang mendapatkan edukasi yaitu pengurus dan tenaga pendidik atau guru dari Rumah Autis. Dimana mereka juga berperan sebagai panitia dan kepengurusan dalam menyelenggarakan event atau acara. Hasil evaluasi menunjukkan setelah dilakukan kegiatan edukasi manajemen event menunjukkan terjadinya kenaikan persentase pemahaman dari jawaban benar peserta di hari pertama yaitu 28 % dan di hari ke dua yaitu 16 %. Melalui edukasi ini diharapkan informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat melalui event dapat disampaikan secara terarah, terukur, dan tepat sasaran. ______ Rumah Autis is a social institution that handles children with autism and children with special needs from underprivileged families, which has now formed 7 branches. Rumah Autis has organized various events every year and one of them is IBK'S Day (Insan Berkebutuhan Khusus), as a place to increase public awareness of autism, and increase the acceptance of children with special needs in society. However, after observations in organizing event management and interviews with the management of Rumah Autis. It shows that they still face problems related to risk management and understanding related to planning, implementation, and evaluation in carrying out an event. Therefore, event management education is needed for educational institutions with special needs for Rumah Autis. The method used in this community service activity is to use lecture and practice methods. The participants who get education are administrators and educators or teachers from Rumah Autis. Where they also act as committees and management in organizing events or events. The evaluation results showed that after the event management education activities were carried out, there was an increase in the percentage of understanding from the correct answers of the participants on the first day, namely 28% and on the second day, namely 16%. Through this education, it is hoped that the information to be conveyed to the public through events can be delivered in a directed, measurable, and targeted manner.
Penguatan Kompetensi Komunikasi Public Speaking dan Negosiasi Rumah Autis Wulan Yulianti; Anita Yunia; Emilya Setyaningtyas; Aprida Sihombing
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1383

Abstract

Rumah Autis memiliki visi untuk menjadi lembaga kemanusiaan yang kokoh dalam membangun kehidupan yang mandiri dan berkualitas bagi Insan Berkemampuan Khusus di Indonesia. Namun dalam mencapai misi tersebut, Rumah Autis masih terkedala dan membutuhkan peningkatan kemampuan tenaga pekerjanya khususnya dalam aspek public speakingserta negosiasi. Sehubungan dengan hal itu, perwakilan dosen LSPR Institute of Communication & Businessmelaksanakan pengabdian pengabidan masyarakat dalam bentuk pelatihan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan untuk mengatasi masalah tersebut, dengan meningkatkan keterampilan public speakingdan negosiasi dari Tim Rumah Autis. Alat bantu simulasi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa materi ajar, mic, sound, proyektor dan juga laptop. Pelaksanaan kegiatan diisi dengan pre-test, pemberian materi,pelaksanaan role play, serta pemberian feedback bagi setiap peserta dan ditutup dengan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan nilai post-test dari pre-test peserta. Para peserta melakukan role playkegiatan public speakingdan negosiasi dengan menggunakan kasus yang selaras dengan tugas mereka untuk dapat diimplementasikan saat kejadian berlangusng nantinya. Selain itu para peserta merasa puas karena dengan adanya kegiatan ini telah membantu meningkatkan pemahaman serta keterampilan yang dimiliki. Dengan dampak positif yang diterima oleh mereka dalam menyampaikan informasi dengan jelas, percaya diri, memotivasi audiens, termasuk orang tua, donator dan seluruh stakeholder.
Peran Komunikasi Interpersonal Keluarga dalam Menggali Potensi Individu Berkebutuhan Khusus untuk Mandiri dan Berdaya Setyaningtyas, Emilya; Yulianti, Wulan; Hery, Della Melianie
TIN: Terapan Informatika Nusantara Vol 4 No 9 (2024): February 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/tin.v4i9.4943

Abstract

The Chairperson of the National Commission on Disability revealed that there is still a negative stigma towards individuals with special needs. This is reflected in several incidents where individuals with special needs experienced rejection and inappropriate treatment. Twenty-three cases of special protection of children with special needs were reported to the Indonesian Child Protection Commission (KPAI). Handling individuals with special needs has its challenges, especially when entering adulthood, where parents have an essential role as educators, managers, and mentors. Interpersonal communication is one form of communication that is important to use within the family. Individuals with special needs often have difficulty processing language literally and face barriers in speaking and communicating. As the closest party, the family should be able to apply interpersonal communication well with people with special needs, but many cases still occur. This study aims to review the role of family interpersonal communication in developing the potential of individuals with special needs to be independent and productive. The approach used in this research is qualitative with descriptive methods by collecting data through in-depth interviews and focus group discussions (FGDs). The findings in this study show that all dimensions of the role of interpersonal communication have been implemented by families, who are the primary key to developing their children's potential as individuals with special needs to be independent and productive. The results showed that it is undeniable that, as humans, family members can also have frustrations and even need special handling to be ready to have a family as individuals with special needs. All family members help each other and have a harmonious relationship, and a sense of perseverance is formed from the collaboration of fellow families who experience similar experiences. Social media can be a medium for individuals with special needs to show their talents as independent individuals.