Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Potensi Kalurahan Banyurejo sebagai Desa Wisata Melalui Strategi Branding Media Sosial Sakir, Sakir; Walinegoro, Bhakti Gusti; Putri, Shelsa Aurelia Gunawan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.238

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Banyurejo dilaksanakan dengan melakukan pembuatan branding desa untuk aktivitas promosi wisata. Desa Banyurejo memiliki beragam potensi wisata dan nilai-nilai bersejarah yang menjadi keunikan tersendiri bagi desa tersebut. Namun, di tengah melimpahnya potensi yang dimiliki Desa Banyurejo tersebut belum dapat dikembangkan secara maksimal dikarenakan terdapat faktor penghambat salah satunya yakni belum adanya branding desa untuk aktivitas promosi wisata. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan pemberdayaan melalui pembuatan branding desa yang disebarkan melalui platform sosial media dengan melibatkan langsung mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Branding desa dinilai menjadi hal yang penting untuk memperkuat citra desa sebagai desa wisata sekaligus sebagai media promosi untuk menarik wisatawan. Hasil dari kegiatan pemberdayaan desa ini adalah adanya branding desa yang menarik yang terdiri dari pembuatan buku profil kalurahan, desain logo, dan video profil kalurahan.
Policy Conflict: A Conflict Analysis of the Relocation Policy of Street Vendors in Simpang Lima, Pati Regency Walinegoro, Bhakti Gusti; Fitriyono, Junaidul
PCD Journal Vol 10 No 2 (2022): PCD Journal Volume 10 No. 2 2022
Publisher : PCD Press, Department of Politics and Government - Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/pcd.v10i2.6312

Abstract

This study aims to analyse the conflicts that stemmed from the relocation of street vendors in Simpang Lima, Pati Regency. This conflict is distinct because it is not only related to the refusal to relocate and improve facility quality, but also local government policies that failed to comprehensively address the problem, thereby wasting time and funds. This qualitative research adapts the Policy Conflict Framework (PCF) to analyse data collected through interviews and literature studies. It thus applies the latest and most appropriate framework for comprehensively analysing policy conflicts, particularly those related to the power relations between stakeholders. In so doing, it finds that relocation resulted from a regulatory mandate that was based on considerations made by the government when carrying out public governance. However, this policy created conflicts due to problems with its content and processes. The conflict in this study is evidence that involved actors’ willingness to compromise is one important factor in reducing conflict intensity.
Penyuluhan parenting terhadap peningkatan pengetahuan orang tua tentang pola asuh dan gizi seimbang Azhari, Zulia Shafa; Nofiandari, Evi; Rahma, Ferris Aulia; Walinegoro, Bhakti Gusti
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i2.227

Abstract

Masalah gizi buruk dan kekurangan gizi pada anak balita di Indonesia masih tinggi dan berdampak serius pada tumbuh kembang anak. Untuk mengatasi isu ini, mahasiswa bidan dan ahli gizi melakukan kolaborasi dalam penyuluhan kepada orang tua di daerah terdampak, khususnya di Padukuhan Bogor II, Gunung Kidul. Tujuan dari inisiatif ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pola asuh yang baik dan pentingnya gizi seimbang untuk mencegah masalah gizi pada anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Partisipatif Action Research (PAR), yang terdiri dari tiga tahapan: pre-test, penyuluhan, dan post-test. Penilaian pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan ibu setelah penyuluhan. Sebagian besar responden (100%) menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya gizi dan cara pemenuhannya. Namun, masih terdapat dua responden yang kurang memahami pola asuh, asih, dan asuh, serta cara stimulasi pada anak. Hasil dari program ini menunjukkan potensi padukuhan Bogor II, Gunung Kidul sebagai wilayah yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam hal edukasi gizi. Masyarakat menunjukkan minat dan respons positif terhadap program edukasi, yang membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam bentuk intervensi yang lebih spesifik dan berkelanjutan. Melalui program edukasi yang melibatkan mahasiswa bidan dan ahli gizi, terjadi peningkatan signifikan pada pengetahuan ibu. Peserta edukasi menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan gizi anak, pentingnya variasi makanan, dan tanda-tanda kekurangan gizi, meskipun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman secara menyeluruh. Sebagai rekomendasi, dengan adanya kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan semoga kedepannya di Padukuhan Bogor II dapat mengadakan lebih banyak pengajaran tentang memasak makanan bergizi dan menegenai pemantauan pola asah, asih asuh anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal di Padukuhan Bogor II. Selain itu, hasil dari kegiatan ini diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan anak-anak, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga di Padukuhan Bogor II.
Keterlibatan Masyarakat Sipil dalam Pemilihan Umum: Peran Muhammadiyah pada Pemilihan Presiden 2019 Walinegoro, Bhakti Gusti; Widodo, Bambang Eka Cahya
JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 11 No. 2 (2021): JISPO Vol 11 No 2 2021
Publisher : Faculty of SociaI and Political Sciences (FISIP), Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jispo.v11i2.12811

Abstract

The 2019 Presidential Election was a big challenge for Muhammadiyah. Apart from having to play its role as a civil society, Muhammadiyah faced an internal elite fragmentation and social conflicts that resulted from the 2019 Presidential Election. The purpose of this article is to analyze the roles played, elite fragmentation, and conflict resolution pursued by Muhammadiyah in the 2019 Presidential Election. The method used in this research was a qualitative case study. The results of this study indicate that in the 2019 Presidential Election, Muhammadiyah played its roles as a civil society including providing public services, being substitute for the government and keeping social-political balance. Moreover, Muhammadiyah attempted to manage the elite fragmentation within Muhammadiyah during the 2019 Presidential Election by separating its members’ personal political choices from its formal organisational political stance of neutrality. This article concludes that in the 2019 Presidential Election, Muhammadiyah emphasized its position as a power of civil society in Indonesia and strengthened its commitment not to engage in practical politics.
PENINGKATAN KESADARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA KELOMPOK LANSIA PERUMAHAN PENDOWO ASRI, SEWON, BANTUL Permatasari, Ane; Susyanto, M. Bambang Edi; Walinegoro, Bhakti Gusti
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1971

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Perumahan Pendowo Asri, Sewon, Bantul bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran lansia tentang penyakit degeneratif dan pencegahannya melalui cek kesehatan rutin. Perumahan Pendowo Asri, memiliki penduduk golongan lansia dengan jumlah kurang lebih 100 jiwa. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan mitra pengabdian yaitu pengelola Posyandu Lansia Bahagia lansia, menunjukkan bahwa mayoritas lansia di Perumahan Pendowo Asri memiliki penyakit degenerasi seperti tekanan darah yang tinggi, kolesterol, gula darah, dan asam urat. Terdapat dua kegiatan utama yang dilaksanakan yaitu sosialisasi dan pelatihan tentang cara mencegah penyakit degeneratif dan penyerahan bantuan alat kesehatan. Hasil dari pengabdian yaitu pengetahuan lansia tentang penyakit degeneratif dan kesadaran untuk melakukan cek kesehatan rutin meningkat. Selain itu, terdapat aktivitas lain yang direncanakan untuk dilaksanakan agar program pengabdian dapat tetap memiliki dampak, yaitu aktivitas senam rutin lansia. 
Ecological Policy Implementation: Thematic Village Program to Address Slum Area Issues in Malang City Walinegoro, Bhakti Gusti
Journal of Public Administration and Government Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpag.v7i1.1747

Abstract

Population density in Malang City causes various problems, one of which is slum areas. To overcome these problems, the Malang City Government issued a Thematic Village Program policy. This study aims to analyze the implementation of the Thematic Village Program through an ecological policy implementation model. The method used is qualitative through literature study. This study shows that ecological factors are indeed the main reason for the policy. The Thematic Village Program in Malang City is one of the programs that is in accordance with the concept of ecological policy, where the program aims to increase development, economy, and welfare, while still preserving the environment/overcoming environmental problems faced. In the context of implementation, the interaction of collaborating actors plays their respective roles in supporting the realization of policy objectives. The conclusion in this study is that although the formation of thematic villages has succeeded in reducing urban slum areas, other obstacles/challenges faced are related to the sustainability of the Thematic Village development. Therefore, the government and collaborating actors can initiate follow-up programs to maintain the sustainability of the Thematic Village Program.