Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan parenting terhadap peningkatan pengetahuan orang tua tentang pola asuh dan gizi seimbang Azhari, Zulia Shafa; Nofiandari, Evi; Rahma, Ferris Aulia; Walinegoro, Bhakti Gusti
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i2.227

Abstract

Masalah gizi buruk dan kekurangan gizi pada anak balita di Indonesia masih tinggi dan berdampak serius pada tumbuh kembang anak. Untuk mengatasi isu ini, mahasiswa bidan dan ahli gizi melakukan kolaborasi dalam penyuluhan kepada orang tua di daerah terdampak, khususnya di Padukuhan Bogor II, Gunung Kidul. Tujuan dari inisiatif ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pola asuh yang baik dan pentingnya gizi seimbang untuk mencegah masalah gizi pada anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Partisipatif Action Research (PAR), yang terdiri dari tiga tahapan: pre-test, penyuluhan, dan post-test. Penilaian pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan ibu setelah penyuluhan. Sebagian besar responden (100%) menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya gizi dan cara pemenuhannya. Namun, masih terdapat dua responden yang kurang memahami pola asuh, asih, dan asuh, serta cara stimulasi pada anak. Hasil dari program ini menunjukkan potensi padukuhan Bogor II, Gunung Kidul sebagai wilayah yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam hal edukasi gizi. Masyarakat menunjukkan minat dan respons positif terhadap program edukasi, yang membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam bentuk intervensi yang lebih spesifik dan berkelanjutan. Melalui program edukasi yang melibatkan mahasiswa bidan dan ahli gizi, terjadi peningkatan signifikan pada pengetahuan ibu. Peserta edukasi menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan gizi anak, pentingnya variasi makanan, dan tanda-tanda kekurangan gizi, meskipun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman secara menyeluruh. Sebagai rekomendasi, dengan adanya kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan semoga kedepannya di Padukuhan Bogor II dapat mengadakan lebih banyak pengajaran tentang memasak makanan bergizi dan menegenai pemantauan pola asah, asih asuh anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal di Padukuhan Bogor II. Selain itu, hasil dari kegiatan ini diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan anak-anak, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga di Padukuhan Bogor II.
Hubungan PMT dengan Status Balita Gizi Kurang di Puskesmas Mlati 1 Sleman Rahma, Ferris Aulia
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 8, No 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v8i2.2048

Abstract

Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya pemerintah mengatasi masalah ini adalah menjalankan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara pemberian PMT dan perubahan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Mlati 1. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Jumlah sampel penelitian ini adalah 88 balita berusia 6–59 bulan yang menerima intervensi PMT selama 56 hari. Data terkait praktik pemberian PMT diperoleh dari observasi dan laporan kader posyandu mengenai kepatuhan balita dalam mengonsumsi PMT di rumah. Status gizi balita diukur menggunakan indikator antropometri Z-score berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) yang didasarkan pada data medis sebelum dan setelah intervensi. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada status gizi balita, nilai rata-rata Z-score BB/TB -2,37 sebelum intervensi menjadi -1,45 setelah intervensi (p = 0,000). Temuan ini mengindikasikan bahwa PMT efektif memperbaiki status gizi balita. Disarankan agar program PMT dilaksanakan dengan lebih optimal melalui peningkatan peran kader, edukasi bagi orang tua, serta pemantauan rutin agar perbaikan status gizi dapat berlanjut dan memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang.