Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sustainability status of People's Salt Pond Businesses in the coastal area of Labakkang District Pangkep Regency Rauf, Abdul; Yusuf, Kamil; Yunus, Muhammad; Rauf, Andi Muhammad Ilham
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.8.1.1-8

Abstract

Labakkang District is the only coastal district in Pangkep Regency that has the potential for salt pond business activities. The people's salt farming business is a business that has been carried out by the people in this area for a long time, but there are several problems, namely the large amount of unused land, low quality of salt, low selling price and lack of market absorption, therefore a study is needed to see the sustainability status of the business. the. This research aims to determine the sustainability status of people's salt businesses in Labakkang District, Pangkep Regency. The analytical method used in this research is sustainability status analysis with "SIOS" (sustainability index of salt) modified from the Rapfish analysis program. to find out the sustainability status of the people's salt business. Based on the results of the analysis of sustainability status using the sustainability index approach, it shows that the value of the ecological dimension (85.98), the economic dimension (80.79) and the institutional dimension (75.91) are all included in the sustainable category, while the value of the social dimension is (57.63). falls into the moderately sustainable category.
INDEKS EKOLOGI ECHINODERMATA DI PERAIRAN PULAU BONTOSUA KECAMATAN LIUKANG TUPABBIRING KABUPATEN PANGKEP Kadir Maulana , Abdul; Yusuf, Kamil; Asmidar
Jurnal INSAN TANI Vol. 2 No. 3 (2023): Desember (In Progress)
Publisher : Jurnal INSAN TANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jit.v2i3.34

Abstract

Echinodermata adalah salah satu kelompok hewan Invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang. Menurut Nontji (2007), echinodermata umumnya dapat ditemukan di pantai, daerah padang lamun, terutama di terumbu karang, di Indonesia, terdapat sekitar 141 jenis teripang, 87 jenis bintang laut, 142 jenis bintang ular, 84 jenis bulu babi, dan 91 jenis lili laut. Nama "echinodermata" berasal dari bahasa Yunani, di mana "echinos" berarti duri dan "derma" berarti kulit, sehingga dapat disimpulkan bahwa echinodermata adalah hewan-hewan yang memiliki duri pada kulitnya. Pengambilan data ini di lakaukan di 3 stasiun yaitu, stasiun I, II, dan III. Setiap stasiun terdiri dari tiga kali ulangan transek, sehingga total menjadi 9 transek dari ketiga stasiun. Pengambilan sampel echinodermata menggunakan metode transek kuadrat. Pengambilan sampel dimulai dari pemasangan transek dengan menggunakan meteran roll yang ditarik tegak lurus dari tepi perairan pulau ke arah laut sepanjang 100 meter pada saat air laut surut terendah. Penempatan dimulai dari ditemukannya lamun, menggunakan frame kuadrat berukuran 1x1 meter sebanyak 10 kali penempatan, jarak antar frame kuadrat satu dengan yang berikutnya yaitu 10 meter kemudian di lakukan tiga kali tarikan garis transek dan jarak antar transek yaitu 25 meter. Indeks keanekaragaman echinodermata dari keseluruhan termasuk dalam kategori keanekaragaman jenis rendah dengan nilai 0,287 , indeks keseragaman dari keseluruhan termasuk dalam kategori keseragaman populasi kecil dengan nilai 0,317 dan indeks dominansi dari keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai 0,87 dan kelimpahan tertinggi dari keselurhan stasiun yaitu spesies Diadema setosum dengan nilai 4,03 Ind/ , kelimpahan relatif tertinggi dari keseluruhan stasiun yaitu Synapta maculata dengan nilai 66,7%.
SEKOLAH LAPANG REHABILITASI DAN PEMANFAATAN BERKELANJUTAN HUTAN MANGROVE DI DESA TAMANGAPA KECAMATAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Rauf, Abdul; Wamnebo, Muhammad Ikhsan; Yusuf, Kamil; Rauf, Muhammad Ilham
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 2 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v2i2.364

Abstract

Mangrove adalah salah satu sumberdaya alam diwilayah pesisir yang memiliki potensi yang cukup besar jika dimanfaatkan secara berkelanjutan, sebaliknya akan memberikan dampak kerusakan jika tidak dilindungi, seperti abrasi pantai. Desa Tamangapa, Kecamatan Ma’rang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan yang memiliki mangrove yang cukup luas, baik disepanjang pantai maupun sungai. Selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat pesisir (nelayan/petani ikan) melalui pelatihan dan pendampingan tentang konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan mangrove dengan target khusus agar nelayan/petani ikan di desa tersebut dapat melestarikan mangrove dan memanfaatkannya secara berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas lapangan kerja. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli - November 2023 di Desa Tamangapa, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Metode yang diterapkan pada pelaksanaan program kegiatan PkM ini adalah metode pendekatan sekolah lapang dengan melibatkan secara langsung mitra mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang dapat diperoleh dari mitra adalah mereka mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana melindungi dan memanfaatkan mangrove secara berkelanjutan sebagai salah satu sumberdaya pesisir yang melimpah dan disepanjang aliran sungai sebagai sumber mata pencaharian baru untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir.
Keanekaragaman Biota Penempel Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem Mangrove Di Pantai Puntondo Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Wicaksono, Arief Umardi; Hamsiah, Hamsiah; Yusuf, Kamil
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v1i1.375

Abstract

Pada saat ini, ekosistem mangrove semakin terancam kehidupannya. Ekosistem mangrove harus tetap dijaga untuk perlindungan suatu kawasan lindung, karena secara global penting bagi produktivitas lingkungan pesisir. Hutan mangrove merupakan rumah bagi organisme air seperti berbagai jenis molusca, echinodermata, ikan, Crustacea, burung, tumbuhan epifit dan berbagai biota lainnya, salah satunya adalah biota penempel. Biota penempel terdiri dari bakteri, binatang, dan tumbuhan. Biota penempel yang penting meliputi teritip, algae, dan hidrozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jenis dan kepadatan jenis serta indeks ekologi biota penempel berukuran yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di kawasan mangrove dusun Puntondo. Metode yang digunakan adalah Metode purposive sampling yaitu metode penentuan titik pengambilan sampel yang diambil dengan sengaja dan berdasarkan suatu pertimbangan dan tujuan tertentu, selanjutnya Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove adalah Metoda Transek Garis dan Petak Contoh (Line Transect Plot), dan pengamatan biota di lakukan dengan metode pengamatan secara langsung berdasarkan plot pengamatan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan sebanyak 2 jenis mangrove, yaitu Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa, sedangkan jumlah jenis biota penempel sebanyak 10 jenis, dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 1 adalah jenis Nerita undata dengan persentase sebesar 19,85%, Littorea scabra memiliki komposisi jenis tertinggi pada stasiun 2 sebesar 19,30%, serta Nerita undata dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 3 dengan persentase sebesar 21,64 %. Indeks keanekaragaman yang diperoleh sebesar 2,03, Indeks keseragaman sebesar 0,88, dan nilai indeks dominasi adalah sebesar 0,15.
Pemantauan Kepadatan Megabentos Target Pada Terumbu Karang di Perairan Leato Selatan Kecamatan Dumbo Raya Provinsi Gorontalo Hanafi, Andi Muhammad Ali; Yusuf, Kamil; Hamsiah, Hamsiah
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i1.476

Abstract

Megabenthos target associated with coral reefs include spiny starfish, blue starfish, sea urchins, sea cucumber, clams, Drupella spp., trocha snail, and lobsters which is ecologically used as an indicator for monitoring the healt condition of coral reefs and is benefical for the community’s economy.The aim of this research is to determine the density level and distribution pattern of megabenthos target on coral reefs in the waters of South Leato, Dumbo Raya Subdistrict, Gorontalo Province. Method used in collecting megabenthos data is with Bentos Belt Transect. Observation results show that the megabenthos target found in South Leato waters were seven types consisting of sea cucumber, clams, trocha snail, spiny starfish, Drupella spp., sea urchins, and blue starfish. The megabenthos target density range values obtained are 0,007 – 0,435 ind/m2, and for morisita index values ranging 0 - 0,6655 id with the distribution pattern of the megabenthos target found all being unifom.
Indeks Ekologi dan Pola Sebaran Echinodermata Di Pulau Pajenekang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Salman, Salman; Yusuf, Kamil; Hamsiah, Hamsiah
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i2.505

Abstract

Echinodermata merupakan hewan invertebrata yang memiliki duri atau tonjolon pada permukaan luar tubuhnya. Hewan ini memiliki sejumlah ciri khas yang tidak dimiliki filum lain yaitu memiliki endoskeleton dari kalsium karbonat, memiliki sistem pembuluh air, memiliki pediselaria berbentuk penjepit, memiliki papula yang berperan dalam respirasi, dan tubuh bersimetri pentaradial saat dewasa. Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu Bintang laut (Asteroidea), Bulu babi (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), Timun laut (Holothuroidea), dan Lili laut (Crinoidea). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui setiap jenis Echinodermata di Pulau Pajenekang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan Untuk Mengetahui kelimpahan, indeks ekologi (keanekaragaman, keseragaman, dominansi) dan pola sebaran Echinodermata di pesisir Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Adapun kegunaannya adalah untuk mengetahui setiap jenis dan kelimpahan Echinodermata dan membantu meningkatkan informasi tentang pentingnya Echinodermata sebagai penyeimbang ekosistem. Teknik pengambilan data Echinodermata dengan cara survey langsung ke lapangan. Metode ini menggunakan transek kuadran dan roll meter untuk garis transek dari titik 0 sampai dengan titik 100 meter, jarak antar transek satu dengan transek lain yaitu 50 meter di setiap stasiun. Kuadran yang di gunakan dalam penelitian ini berukuran 1m x 1m. Penelitian ini berlokasi di Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep.
Struktur Vegetasi Mangrove Berdasarkan Tekstur Substrat Didusun Sabang Desa Bonto Bahari Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Rahmi, Sari; Rustam, Rustam; Yusuf, Kamil
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i2.508

Abstract

Ekosistem mangrove adalah tempat di mana pohon-pohon bakau dan sejenisnya, serta pohon-pohon nipah pantai yang merupakan pelindung bibir pantai dan tempat di mana biota air tinggal. Ekosistem mangrove memiliki struktur vegetasi yang khas, menyusun beberapa tekstur secara berurutan seperti pohon, Pancang, Tiang, Semai dan perkecambah sehingga membentuk suatu rangkaian zona tertentu. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui vegetasi mangrove berdasarkan tekstur substrat mangrove di Dusun Sabang. Penelitian ini menggunakan metode jalur berpetak yang merupakan kombinasi dari metode transek dengan metode plot. Pengambilan data vegetasi dilakukan mulai dari titik nol sampai dengan transek 100 meter, luas pengamatan antar jarak masing masing 35 meter dan sebanyak 3 plot. Dan pengambilan Sampel substrat diambil menggunakan pipa peralon sebanyak 2,5 kg, dengan diameter 10 cm sedalam 30 cm. Proses ini dilakukan pada saat perairan surut, Pengambilan sampel dilakukan tiga kali secara acak pada setiap jenis spesies mangrove di stasiun pengamatan.
Tingkat Keberhasilan Hidup Dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Acropora sp. di Perairan Pantai Dego-dego Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Basda, Putra Astaman; Rauf, Abdul; Yusuf, Kamil
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v3i1.642

Abstract

Dego-dego Beach, a tourist destination in Darubiah Village, Bontobahari District, Bulukumba Regency, boasts diverse marine biological resources, including a coral reef ecosystem. However, the condition of this coral reef ecosystem is unfortunately degrading due to numerous environmentally unfriendly tourist activities and a lack of awareness regarding the ecosystem's importance. Consequently, coral reef ecosystem restoration efforts, specifically through coral transplantation, are a suitable option for achieving coral reef sustainability. This research aims to determine the survival rate and growth rate of transplanted corals, as well as to assess the environmental parameters of the waters in the Acropora sp. coral transplantation area at Dego-dego Beach in 2024. The research methodology involved direct observation at the Acropora sp. coral transplantation site in 2024, utilizing both primary and secondary data. The study's findings indicate that the survival rate of Acropora sp. coral transplants from 2024 to 2025 reached 70%. The average total growth rate of the transplanted corals after 12 months of planting was 2.44 cm, with an average monthly growth rate of 0.20 cm/month. And factor inhibiting coral fragment growth is the overly dense placement of fragments, leading to nutrient competition. Additionally, suboptimal substrate types that are easily fragmented by currents or waves can cause excessive sedimentation transport, which in turn disrupts the photosynthesis of zooxanthellae.
Analisis Tingkat Kelansungan Hidup dan Laju Pertumbuhan, Lamun (Enhalus acoroides) Dengan Teknik Trasnplantasi Frame Bambu di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Hidayat, Muh Taufik; Hamsiah, Hamsiah; Yusuf, Kamil
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v3i1.646

Abstract

Seagrass is the only flowering plant (Spermatophyta) that can adapt to aquatic environments and can live in saltwater media, function normally in submerged conditions, have a strong root system. Seagrass beds play an important role in the ecological structure of coastal areas. In its development, many seagrass areas have experienced disturbances or damage due to natural disturbances or human activities. The purpose of this study is to overcome damage to seagrass ecosystems, understand the optimal conditions that support growth (Enhalus acoroides), as information and reference material for carrying out rehabilitation activities in damaged seagrass conditions. Using the bamboo frame transplantation method, leaf marking method, and environmental parameter collection method. The results showed that the survival rate of Enhalus acoroides after 28 days was 40% at station 1 and 57% at station 2. The average growth rate of E. acoroides at station 1 reached 0.374 cm/day. At station 2, the markers on the leaves of E. acoroides were lost due to physical damage caused by strong currents. Environmental factors were identified as the main cause of the low survival rate and growth rate of E. acoroides.