Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Mothers' Knowledge, Attitudes and Actions regarding BCG Immunization in the Archipelago Region Permata, Tesza Rezky
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1610

Abstract

Seorang ibu memegang peranan sangat penting dalam program imunisasi, sehingga pemahaman tentang imunisasi sangat diperlukan. Pengetahuan, kepercayaan dan perilaku orangtua pun sangat penting. Kurangnya sosialisasi dari tenaga Kesehatan menjadi penyebab masalah rendahnya pengetahuan dan pengetahuan ibu mengenai program imunisasi. Penelitian-penelitian sebelumnya telah banyak yang membahas tentang factor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisas. Literasi orang tua yang rendah, khususnya ibu serta pengetahuan tantang vaksin dan jadual imunisasi, status sosial, ekonomi yang rendah, serta tinggal di daerah khususnya pedesaan berhubungan dengan rendahnya cakupan imunisasi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran tentang pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang imunisasi BCG serta determinannya. Desain penelitian ini adalah deskriptif, dengan metode Crosssectional. Teknik pengumpulan data adalah dengan multistage random sampling pada 128 ibu yang memiliki bayi berusia 0-12 bulan di Kabupaten Bangka. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang telah divalidasi dan dikembangkan sebelumnya. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap imunisasi dalam kategori sedang. Perlu dirancang program untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan Tindakan ibu terhadap imunisasi BCG agar pemberian imunisasi BCG pada anak maksimal.
Penerapan E-OSCE (Objective Structured Clinical Examination) di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Pinaremas, Annisa Sali; Permata, Tesza Rezky
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1636

Abstract

Kunci dari terwujudnya tenaga bidan yang profesional adalah dimulai dari sejak proses pendidikan, proses pendidikan bidan di Indonesia berawal dari program D III Kebidanan. Pada Program Pendidikan Diploma III Kebidanan, mahasiswa akan dididik dalam kurun waktu 6 Semester dengan jumlah SKS yang terus dikembangkan setiap tahunnya, dalam proses pembelajaran mahasiswa juga akan mengikuti suatu ujian dalam bentuk tertulis maupun ujian keterampilan. Ujian tertulis ataupun ujian praktik ini akan menentukan seberapa jauh pemahamam mahasiswa terhadap materi-materi yang telah diberikan. Berdasarkan hasil kajian kebijakan OSCE tahun 2012 oleh HPEQ terhadap 36 sampel institusi D III kebidanan yang mewakili lokasi di Indonesia, memberikan rekomendasi adanya standarisasi ujian keterampilan secara nasional untuk menjamin kompetensi lulusan terstandar secara nasional. Ujian dengan metode OSCE memiliki keunggulan dalam menilai kinerja klinis dan perilaku professional bidan. Munculnya revolusi industri 5.0 membuat wajah baru dalam fase kemajuan teknologi. Sehingga dalam sistem penilaian dan uji kompetensi ini pun dapat berubah dari manual ke sistem otomatis. Jurusan Kebidanan Poltekkes Pangkalpinang belum menerapkan OSCE secara konsisten, dengan adanya E-OSCE (Electronic- Objective Structured Clinical Examination diharapkan dapat membuat proses ujian klinis dengan cara OSCE lebih mudah, efektif dan transparan. Tujuan penelitian Menganalisis Pengembangan Sistem Asesemen E-OSCE (Objective Stuctured Clinical Examination) dengan usability testing di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Mengurai Masalah Anemia pada Remaja Putri di Indonesia: Studi Kasus di Bangka Belitung Permata, Tesza Rezky; Martina Yunus, Endriyani; Sali Pinaremas, Annisa
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi anemia pada remaja putri di Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 113 remaja putri berusia 14-17 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan klinis, dan pengukuran kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia sebesar 37%, dengan 51% di antaranya mengalami anemia sedang. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi usia, pendidikan ibu, kondisi menstruasi, kebiasaan sarapan, dan konsumsi tablet tambah darah. Ditemukan bahwa 68% responden tidak rutin sarapan pagi dan 74% tidak mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini menyoroti pentingnya intervensi gizi dan edukasi kesehatan untuk mengurangi prevalensi anemia di kalangan remaja putri di wilayah tersebut.
Peningkatan Pengetahuan ASI Eksklusif dan Pengenalan Food Model MPASI sebagai Upaya Preventif Stunting pada Anak Yunus, Endriyani Martina; Permata, Tesza Rezky; Supraba, Nandini Parahita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 5 No. 02 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/8qqfq992

Abstract

Survei Statis Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Tengah mengalami  kenaikan 1,2% dari semula 20% di tahun 2021. Angka ini menyebabkan prevalensi stunting Kabupaten Bangka Tengah menduduki peringkat kedua tertinggi se-Bangka Belitung. Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga berakibat terjadinya gangguan pertumbuhan terutama tinggi badan balita yang lebih rendah atau pendek dari standar seusianya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan pengetahuan ibu hamil, kader dan ibu yang membawa anaknya ke Posyandu di Desa Rebo Kabupaten Bangka. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari ceramah, dan tanya jawab tentang stunting, serta mengerjakan pre-test dan post-tes bagi ibu kader, ibu hamil dan ibu yang membawa anaknya ke Posyandu. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan Asi Eksklusif dan pengenalan food model MPASI untuk mencegah stunting.
The Breastfeeding Readiness Score In Bangka Belitung Province Damayani, Ayi Diah; Permata, Tesza Rezky; Lubis, Astri Yulia Sari; Aminin, Fidyah
Women, Midwives and Midwifery Vol. 4 No. 3 (2024): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/wmm.4.3.1-7.2024

Abstract

Background: Exclusive breastfeeding in Indonesia is still a challenge in several regions. Socialization and provision of information from various sides have not had a direct impact. Many factors influence the success of breastfeeding, one of which is the mother's belief in providing breast milk. The breastfeeding readiness scale is one of the tools to assess the readiness of mothers in providing exclusive breastfeeding. Purpose: This study aims to determine the effectiveness of the breastfeeding readiness scale in Bangka Belitung Province. Method: The study was cross-sectional. The number of respondents involved was 185 respondents who met the inclusion criteria, namely having children aged 0-6 months. The analysis was carried out univariately and bivariately using SPSS. Results: of the 185 respondents, 67% of them had children> 1, most mothers were in the reproductive age of 20-35 years, namely 78%, with an average of having further education of 57.3%. The majority of mothers did not work at 88.6%, 65% of mothers had experience of exclusive breastfeeding. Of the 185 mothers, 70% of them still exclusively breastfeed their babies, and the scale of readiness of breastfeeding mothers mostly has a very high score of 53%, but there are still mothers who have a very low score of 5 people. There is a relationship between parity (p-value 0,0036), previous breastfeeding experience (p-value < 0,001) and exclusive breastfeeding (p value <0,000) with the scale of readiness to breastfeed. There is no relationship between education, age, occupation and type of delivery with the scale of readiness to breastfeed. Conclusion: The scale of readiness to breastfeed can effectively be used as a detection tool to assess the success of breastfeeding mothers. There is a need to develop a breastfeeding readiness scale in the form of an application so that it is easy for mothers and health workers to use.