Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLISEMI DALAM BAHASA JAWA DIALEK BANYUMAS Purwani, Rina
Jurnal Ilmiah Bina Bahasa Vol 13 No 02 (2020): Jurnal Ilmiah Bina Bahasa
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/binabahasa.v13i02.1170

Abstract

This research aimed to describe types of polysemy and the effects of how polysemy is formed in Banyumas regional society. This search is descriptive qualitative and the data were words that often communicate by Banyumas community. Data analysis resulted that polysemy in Banyumas region in term of part of speech can be divided into there types namely (1) noun, (2) verbs, and (3) adjectives. The verb is the most dominating polysemy type. Those three types of polysemy then were grouped into two forms namely (1) basic polysemy, and (2) derivative polysemy. The derived polysemy was grouped into three; derivative polysemy with an affix, duplicate derived polysemy, and derived polysemy of the combined process. Then a derivative noun polysemic with the suffix {ne-} is found. Derivative verb polysemy is affixed with prefix {di-} and prefix {N-}, and with the confix {ke- + KD + -an}.
PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI DONGENG Purwani, Rina; Mustikasari, Dian
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 12, No 1 (2024): Januari- Juni 2024
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpbi.12.1.40-50

Abstract

Pembelajaran berbasis kearifan lokal merupakan salah satu media pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Nilai-nilai tersebut menjadi acuan tindakan kita dalam aktivitas sehari-hari. Dongeng erat kaitannya dengan dunia siswa sekolah dasar yang penuh dengan imajinasi, sehingga dongeng dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pengembangan karakter anak. Dongeng mengandung pesan-pesan moral yang tersirat dan tersurat yang mempunyai manfaat besar bagi kehidupan anak di masa depan. Apabila pembelajaran berbasis kearifan lokal dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, maka pendidikan tidak hanya pada akhirnya akan membawa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga menjadi wadah pelestarian budaya melalui nilai kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah 1) memperjelas pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai media pendidikan karakter siswa sekolah dasar melalui dongeng; 2) Untuk mengetahui nilai tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng sebagai pembentuk karakter anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau disebut dengan tinjauan Pustaka. Data yang dianalisis berkaitan dengan dongeng dan nantinya dapat digunakan sebagai media penciptaan karakter bagi anak. Sumber data dalam penelitian dapat berupa peristiwa, dokumen, atau naskah. Data dokumen penelitian ini berupa dongeng yang diambil secara acak dari Harian Umum Solopos. Penelitian ini didasarkan pada data yang terdapat pada literatur dan observasi langsung terhadap penerapan storytelling dalam pembelajaran di kelas. Penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung, dokumentasi, dan library. Hasil analisis data dimaknai untuk memahami secara mendalam keterkaitan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui dongeng dan pendidikan karakter. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai media pengembangan karakter melalui dongeng dapat menjadi media yang efektif dalam pengembangan karakter pada anak. Ada banyak nilai moral dan karakter yang penting sebagai sarana pengembangan kepribadian anak. Nilai-nilai tersebut antara lain: Kedisplinan, ketekunan, toleransi, semangat keagamaan, gotong royong, kejujuran terhadap orang tua, rendah hati, sifat kekanak-kanakan.Learning based on local wisdom is one of the media for character formation for elementary school students. These values become a reference for our actions in daily activities. Fairy tales are closely related to the world of elementary school students which is full of imagination, so fairy tales can be used as a learning medium for developing children's character. Fairy tales contain implicit and explicit moral messages which have great benefits for children's lives in the future. If learning based on local wisdom can be utilized in learning, then education will not only ultimately bring progress in science and technology, but will also become a forum for cultural preservation through local wisdom values. The objectives of this research are 1) to clarify local wisdom-based learning as a medium for character education for elementary school students through fairy tales; 2) To find out the value of the characters in fairy tales as forming children's characters. This research uses a qualitative approach or what is called a literature review. The data analyzed relates to fairy tales and can later be used as a medium for character creation for children. Data sources in research can be events, documents, or manuscripts. The data for this research document is in the form of fairy tales taken randomly from the Solopos General Daily. This research is based on data contained in the literature and direct observation of the application of storytelling in classroom learning. The author uses data collection methods by direct observation, documentation, and libraries. The results of data analysis are interpreted to understand in depth the relationship between local wisdom-based learning through fairy tales and character education. Based on the research results, it was found that local wisdom-based learning as a medium for character development through fairy tales can be an effective medium for character development in children. There are many moral and character values that are important as a means of developing a child's personality. These values include: Discipline, perseverance, tolerance, religious enthusiasm, mutual cooperation, honesty towards parents, humility, childishness. 
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BAHASA INDONESIA IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA Di UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA PURWOKERTO Purwani, Rina; Mustikasari, Dian
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpbi.10.2.16-32

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar Bahasa Indonesia kurikulum merdeka belajar. Dari hasil penelitian ini perlu dikembangkan buku ajar Bahasa Indonesia yang sesuai tingkat kebutuhan mahasiswa. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya sumber belajar yang dapat dipahami oleh mahasiswa. Metode penelitian ini adalah penelitan pengembangan dengan model ADDIE terdiri atas lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa semester satu yang sedang menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia. bahwa nilai rata-rata mahasiswa pada tes awal adalah 68,50 sedangkan nilai rata-rata mahasiswa pada tes akhir adalah 78,00. Melalui uji validitas pada aspek materi dan bahasa diketahui bahwa buku ajar yang dikembangkan dari hasil validasi ke 1 dengan nilai 78 oleh ahli materi dan skor 76 oleh ahli bahasa. Hasil validasi ke 2 dengan nilai 82,3 oleh ahli materi dan 84,5 oleh ahli Bahasa. Untuk mengetahui efek potensial buku ajar dilakukan tes yang berupa pretest dan posttest. Nilai rata-rata pretest diperoleh 68,50 dan posttest sebesar 78,00. Berdasarkan perolehan nilai pretest dan posttest tersebut menunjukkan bahwa besarnya korelasi antara x1 dan x2 adalah sebesar 0,548. Berdasarkan harga uji t sebesar 7.739 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan derajat kebebasan 59 dengan taraf kepercayaan 95. Dengan demikian, Ha diterima. Artinya, terdapat korelasi antara rata-rata nilai mahasiswa sebelum dengan sesudah menggunakan buku ajar Bahasa Indonesia. Jika signifikansi di bawah atau sama dengan 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar ini dinilai efektif dalam rangka membantu mahasiswa untuk dapat lebih memahami materi Bahasa Indonesia yang dipelajari.
PEMBERDAYAAN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN KESADARAN LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN PRODUKSI SABUN CUCI PIRING RAMAH LINGKUNGAN Yuliana, Ade; Andini, Melli; Purwani, Rina
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 01 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini ditujukan untuk Ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) RT 03 RW III di Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat, untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi rumah tangga. Sabun cuci piring, sebagai kebutuhan sehari-hari, seringkali membebani anggaran keluarga. Peserta diajarkan cara membuat sabun yang ekonomis, efektif, dan ramah lingkungan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat. Program satu hari ini menggabungkan teori dan praktik langsung, mencakup komposisi bahan, teknik pembuatan, serta tips menghasilkan sabun berkualitas. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, pelatihan ini juga membuka peluang penghasilan tambahan bagi Ibu-ibu PKK. Tujuannya adalah memberdayakan peserta untuk memproduksi sabun secara mandiri dan mempromosikan produk ramah lingkungan di masyarakat. Pelatihan ini juga mendorong semangat kewirausahaan dan kemandirian ekonomi di tingkat desa. Dengan mengurangi ketergantungan pada produk komersial, peserta dapat menciptakan usaha berkelanjutan yang memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi. Inisiatif ini mendorong pengembangan keterampilan, kesadaran lingkungan, dan kemandirian finansial.