Wijayanti, Nisa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimization of Mathematics Learning with Problem Based Learning and 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) to improve mathematical problem solving skills Wijayanti, Astuti; Widodo, Sri Adi; Pusporini, Widowati; Wijayanti, Nisa; Irfan, Muhamamd; Trisniawati, T
IndoMath: Indonesia Mathematics Education Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/indomath.v5i2.35

Abstract

Learning mathematics is considered a difficult subject for students. Learning difficulties experienced by students often have an impact on the lack of awareness of the importance of mathematics in students' daily life. Optimization of learning mathematics with problem-based learning can be applied using the 3N teachings of Tamansiswa concepts, namely Niteni, Nirokke, Nambahi. This research is qualitative in the form of a literature review. This article describes how teachers can optimize PBL with Tamansiswa teachings in learning mathematics so that students become enjoy, more effortless, and responsive in applying mathematical concepts in daily life.
Mathematical Knowledge Content in Junior High School Curriculum: A Comparative Study of the 2013 Curriculum and Merdeka Curriculum Pusporini, Widowati; Widodo, Sri Adi; Wijayanti, Astuti; Wijayanti, Nisa; Utami, Wikan Budi; Taqiyudin, Muhammad; Irfan, Muhammad
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 2 (2023): April
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.795

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi materi matematika SMP pada kurikulum Merdeka, dan untuk mengetahui perbedaan materi matematika pada kurikulum Merdeka dan kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka secara sistematik. Hal ini karena digunakan sebagai studi pengembangan awal yang dilakukan untuk penyusunan LKS. Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, peneliti menjadi instrumen utama. Langkah-langkah penelitian ini adalah (1) merumuskan pertanyaan tinjauan, (2) melakukan pencarian literatur secara sistematis, (3) menyaring dan memilih artikel penelitian yang sesuai, (4) menganalisis dan menyintesis temuan kualitatif, (5) menjaga kendali mutu, dan (6) menyajikan temuan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari regulasi kurikulum merdeka, regulasi kurikulum 2013, dan mengidentifikasi artikel dari jurnal. Teknik analisis data mengacu pada reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi matematika yang dipelajari siswa pada kurikulum Merdeka sebagian besar sama dengan kurikulum 2013, namun terdapat perbedaan pada materi lingkaran. Untuk materi himpunan, dan aritmetika sosial belum dipelajari dalam kurikulum merdeka. This study aimed to identify junior high school mathematics material in the Merdeka curriculum and to find out the differences in mathematics material in the Merdeka curriculum and the 2013 curriculum. The research method used in this study was qualitative with a systematic literature review approach because it served as a preliminary development analysis carried out to prepare worksheets. According to the research method used, the researcher becomes the main instrument. The steps of this research are (1) formulating the review question, (2) conducting a systematic literature search, (3) screening and selecting appropriate research articles, (4) analyzing and synthesizing qualitative findings, (5) maintaining quality control, and (6) presenting finding. The Merdeka curriculum's regulation provided the data for this study, 2013 curriculum regulation, and identifying articles from journals. Data analysis techniques refer to data reduction, display, and verification. The results show that the mathematics material that students learn in the Merdeka curriculum is mostly the same as the 2013 curriculum, but there are differences in the circle material. The Merdeka curriculum excludes the study of set content and social math.