Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The existence of karabhat symbolic communication in Tanean Lanjhang community in Madurese society Sudahri, Sudahri; Ida, Rachmah
Jurnal Studi Komunikasi Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v4i3.2453

Abstract

Tanean Lanjhang (the long yard) is a large yard with traditional Madurese houses built in a row and facing each other. ‘Tanean’ means the distance between one house and another. Meanwhile, ‘Lanjhang’ is the area of the yard that extends along the Tanean. The group that inhabits the Tanean Lanjhang is a genealogical group from one lineage, usually from the maternal (matrilineal) line. These social phenomena happened in Sanatengah Village, Pasean District, Pamekasan Regency. The current research used descriptive qualitative methodology and studied the people of Sanatengah Village, Pasean Subdistrict, Pamekasan Regency and all its community components. The results of this study indicated that the Tanean Lanjhang community is a social order that maintains the influence of relatives in life. Communication between relatives exists because of the role of Pangaseppo, or the eldest person of the family; Oreng Toah (parents), or mother and father; and Taretan, or siblings. Those were the three relatives who have the highest position in Madurese society and must be obeyed by every household members. In maintaining kinship, marriage is also arranged within close relatives, such as between cousins, uncles, and nieces. This study concluded that the Tanean Lanjhang upholds the values of kinship. Furthermore, kinship is not only built based on traditional houses but also the tradition of marriage between close relatives.
The existence of karabhat symbolic communication in Tanean Lanjhang community in Madurese society Sudahri, Sudahri; Ida, Rachmah
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v4i3.2453

Abstract

Tanean Lanjhang (the long yard) is a large yard with traditional Madurese houses built in a row and facing each other. ‘Tanean’ means the distance between one house and another. Meanwhile, ‘Lanjhang’ is the area of the yard that extends along the Tanean. The group that inhabits the Tanean Lanjhang is a genealogical group from one lineage, usually from the maternal (matrilineal) line. These social phenomena happened in Sanatengah Village, Pasean District, Pamekasan Regency. The current research used descriptive qualitative methodology and studied the people of Sanatengah Village, Pasean Subdistrict, Pamekasan Regency and all its community components. The results of this study indicated that the Tanean Lanjhang community is a social order that maintains the influence of relatives in life. Communication between relatives exists because of the role of Pangaseppo, or the eldest person of the family; Oreng Toah (parents), or mother and father; and Taretan, or siblings. Those were the three relatives who have the highest position in Madurese society and must be obeyed by every household members. In maintaining kinship, marriage is also arranged within close relatives, such as between cousins, uncles, and nieces. This study concluded that the Tanean Lanjhang upholds the values of kinship. Furthermore, kinship is not only built based on traditional houses but also the tradition of marriage between close relatives.
Poster Sebagai Edukasi Peningkatan Kedisiplinan Siswa Di Paud IT Permata Bunda Fauziyah, Fauziyah; Roin, Ainur; Sudahri, Sudahri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 7, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v7i2.4384

Abstract

Penyediaan poster di lingkungan sekolah merupakan salah satu media untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di PAUD IT Permata Bunda. Selama ini tata tertib sekolah masih banyak belum dipahami oleh siswa. Sehingga kenyamanan, ketenangan dan ketertiban belajar di sekolah belum teratur dengan baik. Walaupun tata tertib sudah dibuat oleh sekolah, namun tetap perlu semua elemen sekolah dapat menerapkan tata tertib tersebut. Salah satu bentuk untuk peningkatan kedisiplinan siswa yaitu pembuatan poster yang menarik agar mudah dipahami oleh anak usia dini. Salah satu poster layanan yaitu terkait dengan tata tertib, kata-kata bijak yang mampu memotivasi siswa untuk berperilaku baik. Media poster sebagai sarana yang mampu memberikan perubahan perilaku, pengetahuan dan kedamaian, kenyamanan belajar dapat dirasakan oleh semua warga sekolah. Tujuan akhir dari poster selain sebagai edukasi dapat berdampak pada kualitas pembelajaran sekolah PAUD IT Permata Bunda. Kesimpulannya media poster ini berjalan efektif bagi para siswa- siswi dalam melakukan kedisplinan, selain itu sebagai provider (penyampai pesan) bagi wali murid di PAUD IT PAUD IT Permata Bunda
Budaya Berkomunikasi Billingual Pada Interaksi Sosial Masyarakat di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabu-paten Situbondo Umainah, Mi'rotul Fara; Sudahri, Sudahri
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 3 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v3i2.83

Abstract

Bahasa ialah alat komunikasi yang dipakai manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam menempuh hidup kemasyarakatan. Indonesia dengan heterogenitas budaya termasuk di dalam ialah bahasa melahirkan masyarakat bilingual. Seperti yang terbentuk pada masyarakat di desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Desa Demung ialah desa lazimnya bersuku Madura, jadi bahasa sehari-hari yang diterapkan adalah bahasa Madura. Namun kemudian pada jaman yang makin trendi, terjadi peralihan pengaplikasian bahasa yaitu masyarakat mulai menerapkan dua bahasa saat komunikasi sehari-hari atau disebut billingual. Faktor yang mencetuskan pemakaian billingual ialah ada kontak bahasa, arus globalisasi dan pemilihan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Wujud pemakaian billingual yang terjalin di masyarakat desa Demung adalah penambahan kosa kata, mencampur kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Madura dan penambahan prokem. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif agar peneliti dapat menjelaskan secara rinci mengenai penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teori Sosiolinguistik R.A. Hudson yang mengkaji terkait aspek kebahasaan di kehidupan sosial masyarakat. hasil dari penelitian yang dilakukan penulis adalah budaya komunikasi billingual pada masyarakat di Desa Demung terjadi karena adanya kontak bahasa, arus globalisasi dan pemilihan bahasa ibu. Aplikasi komunikasi billingual berupa percampuran kosa kata, percampuran kalimat dan penambahan prokem. Komunikasi akan efektif jika antara penutur dan pendengar memahami billingual yang digunakan
Tradisi Komunikasi Antar Umat Beragama Di Desa Sukoreno Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Veronika, Veny; Sudahri, Sudahri
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 3 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v3i2.86

Abstract

Desa Sukoreno dijuluki sebagai Desa Pancasila karena memiliki keunikan yaitu memiliki lebih dari satu Agama dan satu keyakinan. Agama tersebut terdiri dari Agama Islam, Hindu, Kristen, Katolik dan satu ilmu kebatinan yaitu Aliran Sabto Dharmo. Mayoritas warga Desa Sukoreno menganut Agama Islam. Namun meskipun begitu, mereka tidak pernah mengucilkan kaum minoritas. Meskipun memiliki perbedaan mereka dapat hidup berdampingan dalam satu wilayah. Semua warga saling berinteraksi dengan baik tanpa ada batasan. Hal itulah yang membuat suasana di Desa Sukoreno tentram dan damai. Karena semua warga saling menjaga satu sama lain supaya terhindar dari konflik antar umat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu terjadinya tradisi komunikasi antar umat beragama ini berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dan teori pertukaran sosial Harlod Kelley dengan menggunakan simbol dan hubungan timbal balik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warga Desa Sukoreno berinteraksi menggunakan simbol tertentu yang mana sudah dipahami oleh seluruh warga sehingga adanya simbol tersebut sebagai informasi untuk menggambarkan sesuatu yang sedang terjadi. Kemudian adanya hubungan timbal balik antar warga membuat kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dari sesuatu yang telah mereka lakukan.
Pelatihan Pengembangan Media Sosial Dalam Penyadaran Kritis di Panti Asuhan Budi Mulia Juariyah, Juariyah; Pribadi, Kukuh; Sudahri, Sudahri
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 6, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jiwakerta.v6i1.22636210

Abstract

Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kemampuan sekaligus pemahaman dalam penggunaan berbagai platform digital yang terus mengalami perkembangan, terutama pemanfaatan media sosial bagi anak termasuk juga dikalangan anak asuh di Panti Asuhan. Tujuan Pengabdian ini adalah pemanfaatan media sosial dibutuhkan kecerdasan, terutama dalam memilih platform digital dan etika dalam transformasi digital. Anak asuh perlu pendampingan, dan juga transformasi pengetahuan digital yang lebih terarah. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan praktek. Hasilnya adalah melalui pelatihan ini bisa dilihat, sebelumnya sulit menfungsikan media secara baik dan benar, setelah mengukuti pelatihan,  banyak peserta yang memiliki kemampuan untuk pengembangan media sosial
Strategi Komunikasi Hexagon Project dalam Menyelenggarakan Event Jember Unifest 2023 Juliano, Reyzaldi Arman; Sudahri, Sudahri
Jurnal Bisnis dan Komunikasi Digital Vol. 1 No. 2 (2024): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jbkd.v1i2.1923

Abstract

Hexagon Project adalah sebuah Event Organizer (EO) yang baru terbentuk, namun meskipun terbilang masih baru terbentuk dan juga masih terdiri dari sekelompok mahasiswa mereka berhasil menyelenggrakan event Jember Unifest 2023 dengan sukses. Hal ini yang membuat peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian pada Event Organizer tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi komunikasi Hexagon Project dalam menyelenggarakan event Jember Unifest 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung, wawancara dan studi pustaka. Dari penelitian ini didapati strategi komunikasi Hexagon Project dalam menyelenggarakan event Jember Unifest 2023 berjalan dengan baik walaupun ditemukan beberapa hal yang menjadi hambatan dalam proses ini, namun begitu dapat dilalui dengan berbagai cara pendukung pada prosesnya. Hasil dari penelitian ini adalah bagaimana Hexagon Project melakukan persiapan Event pada jauh-jauh hari untuk dapat memaksimalkan persiapan event Jember Unifest 2023, dalam prosesnya didukung dengan strategi untuk menarik sponsor, menarik audience, dan menghadapi hambatan-hambatan yang terjadi selama penyelenggaraan event.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK ANAK ASUH DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) MUHAMMADIYAH BUDI MULIA SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER sudahri, sudahri; Agustina, Lady; hadi, syamsul
Jurnal Likhitaprajna Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/peduli.v8i1.618

Abstract

Every individual in society and in society is definitely faced with a situation where he or she has to speak in public (public speaking). Many people when speaking in public experience tremendous psychological pressure, feeling very nervous, nervous, not confident and so on. To be able to speak well in public, special skills and maximum preparation are needed, including mastery of the stage, mastery of the material to be presented, good use of language, appropriate use of body language, voice intonation, facial expressions, vocal training and so on..The Muhammadiyah Budi Mulia Child Welfare Institution (LKSA) Jember Regency has at least 30 foster children living at various levels of education from elementary school to university. The foster children at LKSA are busy every day with routine activities such as formal school, joining organizations and within the LKSA itself, foster children are also required to take part in pre-programmed diniyah activities. There are several activities that require foster children to be proficient in public speaking, including the participation of foster children in various student organization activities, one of the programs of which is public speaking, including scientific orations, lectures and cults. These various activities are an obligation for all foster children to participate in. It is not uncommon for LKSA children to experience difficulties in transforming the message that must be conveyed. They looked very nervous, not confident, some of the foster children even stammered and even stopped talking
IMPLEMENTASI PENYUSUNAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DALAM BENTUK ARTIKEL UNTUK PENGUATAN KINERJA GURU Agustina, Lady; sudahri, sudahri; Dewi, Ilanka Cahya
Jurnal Likhitaprajna Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/peduli.v8i1.619

Abstract

In essence, teachers' duties are not limited to just teaching and being able to deliver learning material well, but teachers are also required to continuously develop, adopt various innovations and creations, study, observe and analyze many things in the world of education. Teachers determine the quality of students (output), and of course, the quality of the nation's education. If the teacher understands the task, the teacher will always improve his learning until he finds the best learning system. Efforts to improve the quality of learning actually contain elements of PTK. The aim of action research is to improve practice in the world of education, researchers study their own problems that occur in the classroom or problems in schools or educational environments. The PkM activity approach method to support efforts to improve teacher performance and quality in the classroom learning process by compiling Class Action Research (PTK) can be realized through: implementing the preparation of Class Action Research (PTK) in the form of articles to strengthen teacher performance. The implementation plan for PkM activities consists of four stages, namely (1) implementation coordination, (2) program socialization, (3) implementation, and (4) evaluation of activity results