Eddy Lion
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Profil Pelajar Pancasila Dalam Mewujudkan Dimensi Gotong Royong Maryam Mustika; Eddy Lion; Ronald Hadibowo Sangalang; Arianalda Agustina
Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 15 No. No Special - 1 (2023): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol 15 Nomor Sp
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The current curriculum change uses an independent learning curriculum which demands its implementation so that there are several schools that become model schools, one of which is at SMP Negeri 6 Palangka Raya. The implementation of the independent learning curriculum is still in the evaluation stage. The purpose of this study was to analyze how the implementation of the independent learning curriculum at SMP Negeri 6 Palangka Raya focuses on the mutual cooperation dimension of the Pancasila student profile. At SMP Negeri 6 Palangka Raya there are still many students, especially class VII who show they are less active in routine school activities such as volunteer work. There are some students who lack a mutual cooperation attitude, are lazy to take part in community service, do not help each other, do not really like group work, there are just students who do not want to get involved in activities even though it is clear that students have a responsibility to clean up the school environment. This study uses descriptive qualitative methods, with data collection using observation, interviews, and documentation. Based on the results of the research, it was found that the implementation of the independent learning curriculum at SMP Negeri 6 Palangka Raya, especially in class VII, with several implementations of the independent learning curriculum starting to be implemented at SMP Negeri 6 Palangka Raya in July 2023, the new school year 2022/2023. Where the independent learning curriculum is not only in the form of a learning process but there are school programs that support the implementation of the independent learning curriculum. In the independent learning curriculum there are several factors, both supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors are the existence of supporting hygiene facilities and infrastructure in schools so that students and teachers can work together in keeping the environment clean, internal factors (within themselves), namely students who understand the importance of the environment and know how to keep the environment clean, there are efforts efforts made by the school such as socializing to students to protect the environment and preserving nature, that the environment is important for humans and the existence of strict school rules, requires students to maintain and create a clean and healthy environment. While the inhibiting factors are the lack of skills and support from teachers in understanding this independent learning curriculum, there are no adequate facilities and infrastructure, schools are still having difficulties in fulfilling infrastructure that can support the implementation of the independent curriculum and have been given an understanding of the importance of maintaining school cleanliness but still there are some students who behave lazily so that it affects their friends around and in the end they also don't maintain cleanliness. In this inhibiting factor the school seeks to minimize by perfecting the implementation of this independent curriculum
NILAI PANCASILA DALAM TRADISI MANUGAL MASYARAKAT DAYAK SIANG DI DESA TINO TALIH KECAMATAN TANAH SIANG KABUPATEN MURUNG RAYA Anderini, Ninin; Eddy Lion; Karliani, Eli
Jurnal Paris Langkis Vol 5 No 1 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v5i1.15529

Abstract

Abstrak : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah deskriptif, subjek penelitian adalah Mantir Adat, Wakil Ketua BPD, Tokoh Adat Dayak Siang, Masyarakat 5 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Pelaksanaan Tradisi Manugal masyarakat Dayak Siang di Desa Tino Talih Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya yaitu Masyarakat Desa Tino Talih tetap melestarikan Tradisi Manugal ini karena sudah turun-temurun dari nenek moyang dahulu, dan dilakukan sejak adanya suku Dayak Siang karena masyarakat Dayak Siang menggantungkan kehidupan pada bercocok tanam yaitu manugal. Meskipun ditengah-tengah kemajuan zaman Tradisi Manugal tetap dipertahankan. Dalam Tradisi Manugal masyarakat Dayak Siang di Desa Tino Talih memiliki Nilai Pancasila sebagai berikut : (1) Nilai Ketuhanan, (2) Nilai Kemanusiaan, (3) Nilai Persatuan, (4) Nilai Kerakyatan, (5) Nilai Keadilan. Kata Kunci : Nilai Pancasila, Tradisi Manugal, Dayak Siang.
PERSPEKTIF MAHASISWI PROGRAM STUDI PPKn UNIVERSITAS PALANGKA RAYA TENTANG BUDAYA POPULER KOREA (K-POP) TERHADAP GAYA HIDUP Sitanggang, Ledy Femina; Eddy Lion; Offeny
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.623 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i2.2279

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Perpektif para mahasiswi Program Studi PPKn tentang budaya populer korea (K-Pop) terhadap gaya hidup serta mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat para mahasiswi Program Studi PPKn menggemari budaya populer korea (K-Pop) tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini sumber data Primer subyek penelitian diambil berdasarkan Purposive sampling dan sumber data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bentuk gaya hidup para mahasiswi dari menggemari budaya populer korea adalah pertama mahasiswi yang tinggal di barak Public Relation dan Journalism gaya hidup dan gaya hidup hedonis, kedua mahasiswi yang tinggal dengan orang tua hedonis dan iklan gaya hidup, ketiga mahasiswi asli daerah Public Relation dan Journalism gaya hidup dan gaya hidup hedonis, keempat Mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2016 hedonis dan iklan gaya hidup, kelima mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2017 hedonis dan iklan gaya hidup. Faktor Pendukung mahasiswi Program Studi PPKn menggemari budaya populer korea (K-Pop) adalah Teknologi, Media Massa, Lingkungan Pertemanan, Visual dan bakat artis Korea. Sedangkan Faktor Penghambat para mahasiswi Program Studi PPKn dalam menggemari budaya populer korea (K-Pop) adalah Pertama Mahasiswi yang tinggal di barak adalah finansial dan lingkungan sekitar mahasiswi, kedua mahasiswi yang tinggal bersama dengan orang tua adalah larangan orang tua , ketiga Mahasiswi Asli daerah adalah Keuangan dan perbedaan budaya, keempat mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2016 adalah Keuangan dan perbedaan budaya, kelima Mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2017 adalah perbedaan kebudayaan dan Lingkungan Sekitar