Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RESPONS TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK MULTI KP PADA ULTISOL: Response of Cauliflower (Brassica oleracea) to Multi KP Fertilizer on Ultisol Winarti, Sih; Alpian, Alpian; Jaya, Herry Palangka; Suriani, Merti
AgriPeat Vol. 24 No. 1 (2023): JURNAL AGRIPEAT
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v24i1.8284

Abstract

ABSTRACT Cauliflower are very useful for humans, and have high economic value, but their production in Central Kalimantan is still low because they are grown on utisol soils with low fertility. Therefore, optimal management is needed in order to produce well. This study aims to determine the response of cauliflower plants to the application of Multi KP compound fertilizer and determine the optimal dose of fertilizer for growth and yield of flower cabbage plants. Using a completely randomized design with 5 treatments, namely the application of Multi KP fertilizer with doses of 0, 2, 4, 6 and 8 g plants. 1 . The results showed that the dose of Multi KP fertilizer was 4 g plant-1, the best growth and yield were obtained, namely the plants were able to grow taller, the number of leaves was more, and the cauliflower weight was 320 g per plant.
PELUANG USAHA TANI, NILAI TAMBAH, DAN PEMASARAN NANAS DI KECAMATAN BASARANG KABUPATEN KAPUAS Faridawaty, Evi; Andanu, Odi; Idsan, Rakha Satya; Suparno, Suparno; Jaya, Herry Palangka
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 18 No. 2 (2024): Desember 2024: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v18i2.16531

Abstract

Nanas (comusus) merupakan salah satu menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia. Petani di Kecamatan Basarang sampai saat ini masih melakukan usaha tani nanas, namun sampai saat ini masih kurang berkembang dan mengalami fluktuasi turun naik setiap tahun . Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran peluang usaha tani nanas berdasarkan keadaan umum usaha tani, penyelenggaraan usaha tani, nilai tambah, pemasaran dan keberlanjutan dari sudut dimensi ekonomi, sosial, kelembagaan, lingkungan dan teknologi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – September 2024 menggunakan metode survei (observasi dan purposive sampling). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kapuas mengenai luas area tanam, luas panen nanas dan produksi nanas dari tahun 2018 - 2022. Pengukuran peluang usaha tani dilakukan dengan melakukan wawancara dengan responden petani nanas di Kecamatan Basarang. Perkembangan produksi Nanas di Kecamatan Basarang mengalami fluktuasi naik turun sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Upaya yang dilakukan oleh petani nanas terhadap nilai tambah hanya sebatas pada dibersihkan dan sortasi saja sebesar 54,84 % dan  3,23 % yang melakukan pengolahan nanas menjadi produk.Peluang cukup keberlanjutan pada atribut dimensi ekonomi,dan dimensi sosial. Atribut dimensi  kelembagaan menunjukkan nilai kurang keberlanjutan. Atribut dimensi teknologi dan  dimensi lingkungan usaha tani nanas memiliki nilai keberlanjutan yang baik.
Utilisation Of Kambalitan And Kulat Ipu Tree Buds With Traditional Dayak Medicine In Tewang Kadamba Village Katingan District Central Kalimantan Faridawaty, Evi; Andanu, Odi; Jaya, Herry Palangka; Suparno, Suparno; Saputera, H
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 13, No 1 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i1.20921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai pengobatan tradisional alternatif, khususnya yang berkaitan dengan bentuk, karakteristik, cara pengolahannya dan cara pengobatan tradisional dayak. Penelitian ini dilakukan di hutan dan permukiman Desa Tewang Kadamba Kabupaten Katingan Hilir Kalimantan Tengah. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang keberadaan tanaman hutan yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana data didapat dari hasil wawancara dan observasi kemudian pengolahan data dilakukan dengan studi pustaka dengan didukung dengan referensi yang ada.             Berdasarkan hasil penelitian ditemukan : tanaman hutan tunas pohon kambalitan ini memiliki tinggi kurang lebih    1–2 meter dan tumbuh bergerombol yang dimanfaatkan untuk pengobatan sakit meruyan pada  ibu yang baru melahirkan, belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Ditemukan Kulat Ipu atau / Jamur Ipu yang digunakan pada pasien yang menderita sakit benjolan/tumor pada tubuh dengan cara dikasai/dibedaki pada bagian yang sakit sampai benjolan tidak terasa sakit dan kempes,belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Pengobatan tradisional dayak dengan menjalankan tatacara sebagai berikut : Pengambilan Tumbuhan berpotensi obat dari hutan dan juga menjalankan pantangan/pali selama pengobatan
Utilisation Of Kambalitan And Kulat Ipu Tree Buds With Traditional Dayak Medicine In Tewang Kadamba Village Katingan District Central Kalimantan Faridawaty, Evi; Andanu, Odi; Jaya, Herry Palangka; Suparno, Suparno; Saputera, H
Biotik Vol 13 No 1 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i1.20921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai pengobatan tradisional alternatif, khususnya yang berkaitan dengan bentuk, karakteristik, cara pengolahannya dan cara pengobatan tradisional dayak. Penelitian ini dilakukan di hutan dan permukiman Desa Tewang Kadamba Kabupaten Katingan Hilir Kalimantan Tengah. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang keberadaan tanaman hutan yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana data didapat dari hasil wawancara dan observasi kemudian pengolahan data dilakukan dengan studi pustaka dengan didukung dengan referensi yang ada.             Berdasarkan hasil penelitian ditemukan : tanaman hutan tunas pohon kambalitan ini memiliki tinggi kurang lebih    1–2 meter dan tumbuh bergerombol yang dimanfaatkan untuk pengobatan sakit meruyan pada  ibu yang baru melahirkan, belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Ditemukan Kulat Ipu atau / Jamur Ipu yang digunakan pada pasien yang menderita sakit benjolan/tumor pada tubuh dengan cara dikasai/dibedaki pada bagian yang sakit sampai benjolan tidak terasa sakit dan kempes,belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Pengobatan tradisional dayak dengan menjalankan tatacara sebagai berikut : Pengambilan Tumbuhan berpotensi obat dari hutan dan juga menjalankan pantangan/pali selama pengobatan
Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional dan Pemanfaatannya di Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau: Inventory of Traditional Medicinal Plants and Their Uses in Kahayan Tengah Subdistrict Pulang Pisau Regency Ludang, Yetrie; Luhan, Gimson; Jaya, Herry Palangka
HUTAN TROPIKA Vol 20 No 1 (2025): Volume 20 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v20i1.19454

Abstract

Traditional medicine knowledge of the Dayak Ngaju tribe in Kahayan Tengah District, Pulang Pisau Regency still utilizes and uses plants as one of the traditional medicines to cure diseases and maintain health. The study aims to inventory medicinal plants of the Dayak Ngaju tribe in Kahayan Tengah District, document and explore local wisdom related to their use. Qualitative methods through in-depth interviews were used to obtain primary data. Respondents were selected using purposive sampling techniques with the criteria being people working as traditional healers as many as 5 people from selected villages/sub-districts as key figures. The results of the study showed that the types of plants used as traditional medicine by the Dayak Ngaju tribe in Kahayan Tengah District, Pulang Pisau Regency amounted to 130 types including 56 families, the dominance of the most types of plants for treatment from the Myrtaceae family 9 types (6.9%). The most widely used plant habitus is in the form of trees 50 types (38%), the most widely used plant parts are in the form of leaves as many as 79 species (32%). The most common way of processing/using plants is by boiling and drinking them, as many as 107 types (58%), and the most widely used type of plant as medicine based on disease classification is chronic disease, as many as 174 types (51.03%).