Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sistem Komputer dan Informatika (JSON)

Rancang Bangun Alat Pemandu Jalan Untuk Penyandang Tunanetra Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani Pohan, Rifani Khairani; Sriani
Jurnal Sistem Komputer dan Informatika (JSON) Vol. 7 No. 1 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/json.v7i1.8954

Abstract

Penyandang tunanetra memiliki keterbatasan dalam bernavigasi yang dapat membahayakan keselamatan mereka saat beraktivitas. Untuk itu, dibutuhkan alat bantu yang mampu mendeteksi halangan dan memberikan peringatan secara real-time. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengembangkan alat pemandu jalan berbasis logika fuzzy Mamdani yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik dan sensor infrared. Sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi jarak terhadap halangan, sedangkan sensor infrared digunakan untuk mendeteksi suhu dari api. Sistem menggunakan logika fuzzy dengan kategori jarak (Dekat, Normal, Jauh) dan suhu api (Tidak Panas, Panas), dan menghasilkan peringatan bunyi melalui earphone. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor ultrasonik dapat mendeteksi semua objek pada berbagai jarak dengan akurasi baik, sedangkan sensor infrared mampu mendeteksi suhu dari api. Metode fuzzy Mamdani memberikan keputusan yang logis dan fleksibel, serta sistem peringatan suara dapat dipahami dengan baik oleh pengguna. Pengujian langsung pada dua penyandang tunanetra terhadap objek seperti batu, tangga, meja, galon, botol, dan papan tulis menunjukkan bahwa sistem berjalan secara optimal dan efektif. Selain itu, hasil pengujian numerik jarak juga memperlihatkan performa sensor yang sangat akurat. Tingkat akurasi kategori deteksi mencapai 100% pada sebagian besar pengujian, meskipun terdapat satu kondisi dengan akurasi 0% karena perbedaan interpretasi kategori fuzzy. Sementara itu, akurasi numerik sensor rata-rata berada di atas 99%, dengan waktu respons sistem relatif cepat, yakni 0,5–0,7 detik. Hal ini membuktikan bahwa sistem mampu bekerja secara real-time dan memberikan peringatan secara tepat kepada pengguna tunanetra. Dengan demikian, alat ini dapat menjadi solusi yang bermanfaat untuk meningkatkan mobilitas dan kemandirian penyandang tunanetra.
Analisis Sentimen Opini Publik Terhadap 100 Hari Kinerja Prabowo Subianto Sebagai Presiden Menggunakan Naïve Bayes Khairunnisa; Sriani
Jurnal Sistem Komputer dan Informatika (JSON) Vol. 7 No. 1 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/json.v7i1.9038

Abstract

Dalam kepemimpinan, kinerja seorang pemimpin dapat diukur menggunakan berbagai instrumen. Di masyarakat  kinerja dapat diukur dari hasil perubahan yang telah dilakukan seorang pemimpin. Prabowo subianto telah mengambil langkah yang signifikan dalam hal kepemimpinan. Maka opini masyarakat dibutuhkan guna mengevaluasi kinerjanya. Opini masyarakat memberikan beberapa pendapat yang berbeda di platform X. Metode yang digunakan adalah Naïve Bayes Classifier, yang mampu mengklasifikasikan data dengan menggunakan multinominal NB. Naïve bayes dirancang menggunakan bahasa pemrograman Python dan google collab sebagai tools. Tujuan penelitian ini mengetahui hasil opini yang diperoleh, maka analisis sentimen di perlukan terhadap kinerja prabowo subianto sebagai presiden berdasarkan akurasi. Dalam mengklasifikasikan sentimen terhadap kinerja prabowo, maka sentimen melalui proses crawling sebanyak 1000 data, kemudian split data, antara data latih dan data uji adalah 80:20, yaitu 800 data latih dan 200 data uji. Hasil pelabelan,  diketahui bahwa 588 tweet kategori sentimen positif dan 412 tweet kategori negatif. Hasil evaluasi dari metode naïve bayes memberikan hasil sentimen dengan nilai accuracy sebesar 74%, precision sebesar 67,57%, recall sebesar 64,10% dan F1 score sebesar 65,8%. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki performa yang cukup baik dalam mengklasifikasikan opini, meskipun efektivitas dalam mengidentifikasi komentar positif masih dapat ditingkatkan.