Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDAMPINGAN DETEKSI BAKAT OLAHRAGA BOLAVOLI BERBASIS ONLINE WEBPLATFORM SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA PADANG Astuti, Yuni; Erianti; Supendra, Dedi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v12i2.66759

Abstract

Data dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ditemukan 2,1% siswa yang aktif menekuni cabang olahraga. DBON ini merupakan dokumen rencana induk yang berisi tentang arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel dna berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industry olahraga. Data yang ditemukan bahwa: deteksi bakat belum dilakukan dari usia dini, 2) pemilihan untuk bibit-bibit atlet yang akan dilakukan pembinaan hanya berdasarkan pengamatan dari seorang guru olahraga atau pelatih dan tidak berdasarkan data yang akurat menggunakan instrument yang tepat, 3) belum adanya sistem yang baku dalam menjaring siswa yang memiliki bakat yang akan diberikan pembinaan untuk cabang olahraga. oleh sebab itu perlunya untuk melakukan deteksi bakat untuk siswa di sekolah dasar khusus untuk mendeteksi bakat cabang olahraga bolavoli yang akan dilakukan pembinaan secara kontinue. Pelaksanaan program deteksi bakat ini merupakan suatu system dalam melahirkan atlet-atlet profesional yang dilakukan oleh beberapa negara yang terstruktur dan terukur.
Manajemen Gigitan Ular Dengan Budaya Betatawar (Getah Daun Pepaya) melalui Pendekatan Culture Care M. Sobirin Mohtar; Rifa'atul Mahmudah; Malisa Ariani; Dewi Riyanti; Erianti; Nazilatul Audah Surya Putri
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v1i1.18

Abstract

Daun pepaya merupakan salah satu tanaman yang mengandung saponin. Saponin adalah salah satu senyawa yang memacu dalam pembentukan suatu kolagen, yaitu suatu protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Senyawa ini merupakan salah satu senyawa flavonoid yang larut dalam air serta dapat diekstrakkan menggunakan etanol 70% Berdasarkan data Lokakarya Nasional Tanaman Obat pada tahun 2010, dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, Indonesia telah memiliki 30.000 jenis tumbuhan termasuk di antaranya 940 jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu bagian dari tanaman pepaya yang berkhasiat sebagai obat ialah daunnya. Daun Carica papaya merupakan salah satu tanaman yang mengandung saponin, sedangkan kulit batang dan akar dari Carica papaya mengandung flavonoid dan alkaloid, selain itu juga daun serta akarnya mengandung polifenol dan bijinya mengandung saponin. Polifenol dan flavonoid memiliki aktivitas yaitu sebagai antiseptic. Pengobatan tradisional adalah pengobatan atau perawatan menggunakan cara maupun obat – obat atau ramuan tradisional yang mengacu pada pengalaman, keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai norma–norma yang berlaku dalam masyarakat Salah satunya getah daun pepaya sebagai pengobatan tradisional pada gigitan ular.
PELATIHAN KONSEP DAN IMPLEMENTASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PJOK BERBASIS OBE DI ERA REVOLUSI 4.0 PADA GURU SD KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Rosmawati; Yuni Astuti; Rahmadhona Fitri Helmi; Erianti
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v13i1.66904

Abstract

Era Industri 4.0 telah menggeser beberapa perubahan bagi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) saat ini. Berbagai materi dalam kurikulum PJOK yang tidak relevan dituntut untuk bisa disesuaikan dengan perkembangan era ini. Guru PJOK, sangat memerlukan pengetahuan yang mampu menambal gap antara akademik dan industri untuk mata pelajaran PJOK. Perkembangan teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap siswa-siswa Sekolah Dasar (SD). Mayoritas siswa SD cenderung disibukkan dengan permainan yang menggunakan teknologi. Dengan demikian, guru PJOK harus mampu menciptakan sebuah pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa SD. Adanya pelatihan konsep model pembelajaran PJOK berbasis Outcome Base Education (OBE) merupakan solusi untuk membantu siswa SD dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Kegiatan ini menggunakan metode workshop, diskusi dan praktek dilakukan sekaligus untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya model pembelajaran PJOK yang kreatif dan inovatif dan meningkatnya kompetensi guru PJOK dalam memberikan pembelajaran.
Analisis Kritis Tentang Kondisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Saiful; Erianti
Jurnal Serambi Ilmu Vol. 24 No. 2 (2023): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jsi.v24i2.907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI pada sekolah di Aceh. Penelitian kualitatif yang digunakan adalah penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan kondisi realitas lapangan, dengan beberapa sekolah yang diambil secara purporsive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kritik dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di sekolah, guru PAI pada dasarnya telah mempersiapkan dan menyajikan perencanaan namun belum berdasarkan ketentuan yang diharapkan, sedangkan dalam pelaksanaannya masih bersifat hanya untuk telah menjalankan tugas semata dan fokus pada transfer pengetahuan, dan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran lebih fokus pada evaluasi kognitif semata dan karena mudah untuk diberikan penilaian. Untuk menyelesaikan permasalahn tersebut, Guru PAI harus memiliki kemampuan memahami karakteristik dan keinginan siswanya, penggunaan metode yang variatif, mampu menggugah kreatifitas siswa dan memotivasi untuk belajar siswa secara efektif. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengungkapkan pandangannya terhadap sesuatu, sehingga proses pembelajaran akan berjalan timbal bali, bukan sekedar hanya transfer materi semata.
Opprotunities And Chalengges For Students As Learning Designers In The Digital Era Erianti
Jurnal Serambi Ilmu Vol. 22 No. 1 (2021): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jsi.v22i1.1121

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan bagaimana peluang dan tantangan siswauntuk menjadi perancang informasi pendidikan di era digita. Penelitian ini adalahpenelitian kepustakaan dimana keterlibatan peneliti sangat menentukankeberhasilannya. Peneliti bertugas mulai dari pemilihan topic, membuat catatan, mengolah catatan penelitian. Semua sumber yang telah dibaca kemudian diolahatau dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Analisis data dilakukandengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukansintesa, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akandipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain,sumber data bisa berasal dari sumber informasi seperti buku, jurnal, dan sumberinformasi digital lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran alatdan media teknologi sperti smartphone juga seakan menjadi kebutuhan pokokbagi siswa sebagai masyarakat modern seperti: belajar, media sosial, edit foto,video call, menelepon guru dan teman. Jika diunakan secara tepat, maka siswaberpeluang menjadi designer pembelajaran di era digital ini. Melalui bantuan gurudan tenaga kependidikan lainnya, siwa mampu merancang materi ajar yang dapatdigunakan dalam pelajaran seperti animation learning, games learning dantutorial computer based learning dan lebih banyak lagi. Namun perkembanganteknologi dapat menimbulkan persoalan baru pada siswa jika tidak diawasidengan baik. Permasalahan ini akan muncul pada perubahan karakter danjuga ketergantungan kepada gadget, seperti phubbing (phone snubbing) dimana siswa akan mengisolir diri dan bahkan tidak menghiraukan interaksiapapun. Untuk itu meminimalisir permasalahan-permasalahan ini, makaperan guru dan orang tua sangat penting baik di sekolah maupun dalampendidikan di rumah tangga.