Sampean, Sampean
Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SOSIOLOGI ISLAM : REFLEKSI ATAS KEBERAGAMAAN UMAT ISLAM DI INDONESIA ANTARA DOGMA, AJARAN, DAN REALITAS Sampean, Sampean
Journal of Islamic World and Politics Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.729 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.2223

Abstract

Sosiologi islam adalah disiplin keilmuan yang membekukan kajiannya di ranah kelompok masyarakat islam. Sosiologi islam berupaya memotret kelompok masyarakat Islam yang memiliki sistem budaya kemasyarakatan yang terbangun atas sistem nilai, keyakinan, historis, dan moralitas sendiri. Sosiologi islam merefleksikan sikap keberagamaan umat islam di Indonesia yang menunjukkan pola hubungan tiga fase historis dan simbolis dapat disimpulkan menjadi empat hal yakni ketegangan perumusan dasar negara, ketegangan ideologis, kediktatoran negara, dominasi mayoritas. Pola hubungan yang terbentuk menunjukkan bias dari objektivitas dogma agama islam
Survival Etnik : Kuasa Kosmologi Dan Posisi Etnik Kajang Ammatoa Dalam Pembangunan Sampean, Sampean
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.813 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1108

Abstract

Sikap yang cenderung ajek terhadap nilai dasar memunculkan tantangan tersendiri, terlebih ketika bersentuhan dengan suatu kondisi yang benarbenar baru, yaitu modernitas. Tak terkecuali beberapa etnik di dunia seperti etnik Amish di Amerika-Serikat dengan mempertahankan sistem penghidupannya berdasarkan sistem kepercayaannya. Di Indonesia terdapat komunitas Adat Ammatoa Kajang, di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan yang masih mempertahankan budaya leluhurnya. Etnik Kajang berhadapan dengan gempuran politik pembangunan baik berupa regulasi maupun kebijakan yang mau tidak mau mendorong reformasi. Dasar persoalan ini dijadikan alat analisis untuk melihat bagaimana posisi etnik Kajang Ammatoa dalam membangun desa, serta bagaimana idealisme dan keberlangsungan (survival) etnik Kajang Ammatoa dalam arus pembangunan?Tulisan ini menggunakan kerangka teori W.F Wertheim, yaknitransisi perubahan masyarakat dan Teori Arturo Escobar mengenai pascapembangunan. Tesis tersebut menunjukkan suatu gejala bahwa posisi etnik dalam arus modernitas berada pada araskontrapunk sebagai keberterimaan sekaligus penolakan (resisten)sebagai strategi surviveterhadap perubahan sosial (modernitas). Sementara, posisi etnik Kajang dalam modernitas berada pada posisi subjek dan objek pembangunan. Kondisi ini membuat etnik ini berada dalam tekanan.
SOSIOLOGI ISLAM : REFLEKSI ATAS KEBERAGAMAAN UMAT ISLAM DI INDONESIA ANTARA DOGMA, AJARAN, DAN REALITAS Sampean Sampean
Journal of Islamic World and Politics Vol 2, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.729 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.2223

Abstract

Sosiologi islam adalah disiplin keilmuan yang membekukan kajiannya di ranah kelompok masyarakat islam. Sosiologi islam berupaya memotret kelompok masyarakat Islam yang memiliki sistem budaya kemasyarakatan yang terbangun atas sistem nilai, keyakinan, historis, dan moralitas sendiri. Sosiologi islam merefleksikan sikap keberagamaan umat islam di Indonesia yang menunjukkan pola hubungan tiga fase historis dan simbolis dapat disimpulkan menjadi empat hal yakni ketegangan perumusan dasar negara, ketegangan ideologis, kediktatoran negara, dominasi mayoritas. Pola hubungan yang terbentuk menunjukkan bias dari objektivitas dogma agama islam
Otonomi Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara: Dari Ontologi Menuju Pengembangan Metodologi Riset Sampean Sampean; Raudlatul Jannah
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 10, No 1 (2023): June
Publisher : Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jps.v10i1.82278

Abstract

Artikel ini membahas tentang kajian Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara yang banyak dipengaruhi oleh pengetahuan Barat, meskipun karakteristik desa di Asia Tenggara berbeda dengan desa di Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ontologi Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara dengan menggunakan metode studi literatur pada tiga artikel yang diterbitkan pada tahun 1959 dan satu artikel tahun 2022. Penggunaan teori Pierre Bourdieu membantu peneliti menjelaskan praktik dominasi Barat terhadap kajian Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara. Penelitian ini menemukan bahwa sejarah perkembangan Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara tidak bisa dilepaskan dari orientalisme, kolonialisme, dan fenomena Perang Dunia II. Ilmuwan asing memainkan peran penting dalam memperkenalkan dominasi pengetahuan "ilmiah" Barat. Ontologi Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara diwarnai oleh tipe positivisme logis, tipe naturalistik, dan tipe materialisme. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kajian Sosiologi Pedesaan di Asia Tenggara pada tahun 1959 dirancang untuk melayani kolonialisme dan kepentingan Barat, dan perlu adanya otonomi kajian Sosiologi Pedesaan yang memberikan  sudut pandang baru melalui pembaruan metodologi di Indonesia. Data Desa Presisi adalah salah satu bentuk pembaharuan metodologi dalam sistem penelitian di Indonesia yang berupaya membangun otonomi Sosiologi Pedesaan.
Leadership Communication Strategy in the Disruptive Era: Building Adaptive and Innovative Organizational Performance Sampean Sampean; Anisti Anisti; Muhammad Syatir; Veranus Sidharta; Liliyana Liliyana
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 03 (2023): Education, Sosial science and Planning technique, 2023 (June-August)
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v12i03.1629

Abstract

This study discusses leadership communication strategies in the era of disruption to build adaptive and innovative organizational performance. Organizations are affected by the era of disruption which requires adaptive and innovative leaders. Therefore, effective leadership communication is very important to create a work environment that is responsive to situations that are Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA). This study uses a qualitative method with a case study approach and interviews to collect data from several organizations operating in the era of disruption. The results of the study show that effective leadership communication strategies in the era of disruption consist of three dimensions, namely leadership development strategies, organizational culture development strategies, and organizational relationship strengthening strategies. In addition, leaders must also pay attention to important factors such as trust, loyalty, and transparency in their communications. The implication of this research is that organizational leaders need to understand the importance of an effective leadership communication strategy to build adaptive and innovative organizational performance in an era of disruption.
The Reconstruction of Ethnodevelopment in Indonesia: A New Paradigm of Village Development in the Ammatoa Kajang Indigeneous Community, Bulukumba Regency, South Sulawesi S., Sampean; Sjaf, Sofyan
Masyarakat: Jurnal Sosiologi Vol. 25, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of Law Number 6 of 2014 concerning Villages (Village Law) creates a paradox of recognition, especially for indigenous communities which was caused by the contradiction between the value pasang and development practices. The results of previous research have focused more on the use of the Village Fund, the formation of customary villages, and the management and use of customary forests. These findings were used to reconstruct ethnodevelopment in the implementation of the principle of recognition of the Village Law in the Ammatoa Kajang indigenous community. Qualitative data were collected through in-depth interviews and focus group discussions with members and traditional leaders of the Ammatoa indigenous community who understand the ins and outs of village development, culture, community. This paper shows a new paradigm of ethnodevelopment to carry out development in indigenous communities through the identification of customary thinking and development that mainstreams traditions, local knowledge, local wisdom, and the needs of indigenous communities.