Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pelatihan Peranan Humas bagi Anggota Polresta Tangerang Heriyanti, Heriyanti; Ummanah, Ummanah; Tambunan, Resman Maharul
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 3 No. 02 (2021): December 2021
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v3i02.84

Abstract

The rapid technology development and information made public (community) being so critical to the policies was taken by the government. This requires police institution to maintain of security guards, public order, enforce the law, provides protection, aegis and service to the community. Public Relations (PR) is an agency which have a duty to understand and evaluate a variety of public opinion in order to help to create harmony between particular agencies with the public. In order to increase quality of human resources in Police Department are required personnel with the ability in resolving problems the happens in society. In resolving these problems, that needed cooperation between police department, college and the community. The contribution of college to police department and the community with conducting the devotion to the community in cooperation Polresta Tangerang. The method in use in devotion community is by providing training of the role of public relations to Polresta Tangerang members through zoom cloud meeting. The role of public relations training aimed at giving public knowledge include similarity in communication, public relations function, basic principles of public relations, the management of the community and management of media relations may be good quality police. The evaluation of the training be concluded that the training that performed capable of increase understanding participants on the role of public relations.
Komunikasi Pembangunan Partisipatif Warga Ibu Kota Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Arlena, Wenny Maya; Sidharta, Veranus
LUGAS Jurnal Komunikasi Vol. 6 No. 2: Desember 2022
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/lugas.v6i2.2134

Abstract

Upaya pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan TPB/SDGs dalam menjaga kualitas lingkungan hidup memerlukan partisipasi dari semua pihak khususnya masyarakat dalam hal menjaga lingkungan yang sehat tanpa pencemaran yang diakibatkan oleh sampah. Salah satu aspek utama dalam menjaga dan meningkatan kualitas lingkungan adalah kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dalam lingkungan sosial mereka. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat model komunikasi partisipatif masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga serta faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Petukangan Utara RT 10, RW 2, Pesangrahan, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivisme dan data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian adalah kehadiran kelompok swadaya masyarakat KSM Nyiur   menciptakan capacity building bagi masyarakat melalui partisipasi dalam menjaga lingkungan dan mendorong terbentuknya kesadaran dan kemadirian serta pengetahuan dalam pengelolaan sampah yang dapat menciptakan nilai ekonomi tambah dan kreativitas dengan melakukan daur ulang sampah.Kata Kunci: Komunikasi Pembangunan, Komunikasi Partisipatori, Pengelolaan Sampah
Penyampaian Pesan Keretakan Rumah Tangga Melalui Penulisan Naskah Film (Studi Doel The Series Episode 8) Davina, Triya Rindu; Syatir, Syatir; Sidharta, Veranus
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7 No 1 (2024): Global Komunika Vol. 7 No. 1 2024
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyampaian pesan melalui film, terutama melalui penulisan naskah film, memiliki peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang berbagai isu sosial. Film pada serial televisi memiliki kemampuan unik untuk menggambarkan realitas sosial dengan cara yang dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Salah satu contoh yang relevan adalah Doel The Series khususnya Episode 8, yang menggambarkan keretakan rumah tangga melalui karakter dan narasi yang mendalam. Dalam konteks ini, penulisan naskah film berfungsi sebagai medium untuk mengeksplorasi, mengkomunikasikan, dan mendalami dinamika hubungan interpersonal dalam sebuah keluarga. Penulis naskah perlu menerapkan strategi komunikasi yang efektif untuk memastikan bahwa pesan diterima dan dipahami dengan baik oleh penonton. Penelitian ini memfokuskan pada analisis kualitatif tentang bagaimana pesan keretakan rumah tangga yang disampaikan melalui penulisan naskah film dalam "Doel The Series" Episode 8. Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulisan naskah dalam "Doel The Series" Episode 8 berhasil menyampaikan pesan keretakan rumah tangga melalui strategi komunikasi dengan mempertahankan karakter. Penelitian ini juga menyoroti bahwa penggambaran keretakan rumah tangga dalam "Doel The Series" Episode 8 secara efektif dilakukan melalui pendekatan yang berfokus pada kesalahpahaman dalam komunikasi.
Peran Komunikasi Keluarga Dalam Pembentukan Identitas Sosial Anak (Studi di Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Bandung Barat) Syanni, Kevin Firdaus; Sidharta, Veranus
LUGAS Jurnal Komunikasi Vol. 8 No. 2: Desember 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/lugas.v8i2.4452

Abstract

The process of forming social identity does not occur automatically; it isinfluenced by various factors, one of which is communication within the family.Family communication plays a crucial role in shaping children's social identity.Through effective communication, families can help children develop self-confidence, social skills, and an understanding of the norms of social life. Thisresearch aims to analyze the role of family communication in the formation ofchildren's social identity, identify factors that influence the effectiveness ofcommunication within the family, and provide practical recommendations forparents and educators in supporting the development of children's social identitythrough effective communication. The research employs a qualitative approach.The findings indicate that the social identity of children in Kertajaya Village,Padalarang District, West Bandung, is shaped by traditional family structures, theparents' profession—primarily as teachers—and daily interactions that includesocial support, empathy, and openness. Parents' roles as teachers enable them toeducate their children both at school and at home, integrating educational valuesand discipline into the household.
Strategi Komunikasi Guru Dalam Mengatasi Bullying Di Sekolah (Studi Di Lingkungan Sekolah SMP PGRI 7 Jakarta) Noviana Putri Harahap, Sitka Bella; Sidharta, Veranus
LUGAS Jurnal Komunikasi Vol. 8 No. 2: Desember 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/lugas.v8i2.4417

Abstract

Bullying at school has become a serious problem that affects students' psychological and academic development. This phenomenon can cause various negative impacts, including decreased academic performance, increased stress levels, anxiety, and depression. This research aims to explore various communication strategies used by teachers in dealing with bullying at school. The method used in this research is qualitative research using a constructivist paradigm to understand and construct teacher communication strategies in overcoming bullying in the PGRI 7 Jakarta school environment. The research results show that teacher communication strategies at SMP PGRI 7 Jakarta have a central role in preventing bullying by implementing a holistic approach. First, build a positive school culture. Second, increase supervision through routine patrols. Third, openness in communication. Fourth, build personal relationships with students. Fifth, build communication with parents through regular meetings. By implementing this strategy comprehensively, teachers at SMP 7 PGRI Jakarta succeeded in creating a harmonious learning environment, free from bullying, and providing maximum support for students' overall development.
Semiotic Study: Analysis of Bullying in The Pyramid Game Television Series Sidharta, Veranus; Anisti, Anisti; Imran, Maharani
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 15 No 1 (2025): JIPSi : Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v15i1.15955

Abstract

Bullying often occurs in the school environment, a place that should be a place for positive learning and character development for students. However, reality shows that schools can also be an arena for the reproduction of social violence, where hierarchy, power, and domination become an inseparable part of student interactions. One of the media that represents Bullying is the drama film Pyramid Game. This drama centers on the story of a new student at Baekyeon Girls' High School in Seoul who must face physical and mental violence after being selected as the lowest-ranking student in a popularity vote held at school. With the film's background, the study aims to analyze the representation of Bullying in the movie "Pyramid Game" using Roland Barthes' semiotic approach. The results of the study show, based on the analysis of Roland Barthes' semiotic theory, that Bullying in schools can not only be understood through the physical actions that occur (denotation) but also include deeper meanings related to power, domination, and social norms that are formed in the context of the interaction (connotation). Furthermore, the myths generated from this situation reinforce and justify violent behavior, making it appear as an integral part of school life.
Suatu Kajian: Sensemaking Untuk Pengambilan Keputusa Sidharta, Veranus; Anisti, Anisti; Syatir, Syatir; Mutiah, Tuty; Liliyana, Liliyana
CAKRAWALA: JURNAL HUMANIORA BINA SARANA INFORMATIKA Vol 25, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v25i1.25160

Abstract

Pengambilan keputusan sering kali dihadapkan pada situasi yang ambigu. Ambiguitas ini muncul akibat berbagai faktor yang bersifat dinamis dan sering kali tidak dapat diprediksi. Dalam situasi seperti itu, kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan perubahan tersebut secara mendalam menjadi sangat penting, sehingga diperlukan proses sensemaking dalam pengambilan keputusan. Namun, hingga saat ini kajian pustaka yang komprehensif tentang peran sensemaking dalam pengambilan keputusan masih terbatas. Banyak penelitian yang menekankan aspek teknis pengambilan keputusan, tanpa memberikan perhatian yang cukup terhadap bagaimana pengambil keputusan menanggapi ketidakpastian di lapangan. Keterbatasan ini menunjukkan perlunya dilakukan analisis pustaka yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi peran penting sensemaking dalam proses pengambilan keputusan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan kondisi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan melakukan telaah sistematis terhadap literatur yang ada. Penelitian ini menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analyses atau yang biasa disebut PRISMA. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa meskipun penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan penting tentang proses sensemaking dalam pengambilan keputusan, masih terdapat sejumlah kesenjangan yang perlu dieksplorasi. Pertama, pengaruh konteks sosial dan emosional terhadap pemahaman individu perlu dipelajari lebih mendalam, terutama di luar lingkungan organisasi. Kedua, interaksi antara teknologi dan proses pemahaman, serta dampak bilingualisme atau multilingualisme, merupakan area yang belum dieksplorasi secara memadai
Digital Communication Strategies Through GPS Technology For Monitoring Driver Performance Apriyanti, Tri; Sidharta, Veranus
Buana Komunikasi (Jurnal Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi) Vol 6 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/buanakomunikasi.2025.6.2.4607

Abstract

This study explores the use of GPS-based digital communication strategies to monitor driver performance at PT Mitra Jaya Persada. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation involving three key informants. The findings show that the company utilizes tools such as WhatsApp, SMS, and GPS Tracker to deliver instructions and track driver locations in real time. The monitoring team plays a central role in operational coordination. Key challenges include signal disruptions and the lack of formal training for drivers. Despite these limitations, the system has proven effective in improving discipline and accountability. The study recommends strengthening digital communication infrastructure and enhancing human resource competence in logistics operations.
SUATU KAJIAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN INDONESIA Sidharta, Veranus
Kajian Ilmu Sosial (KAIS) Vol. 2 No. 2 (2021): KAIS : Kajian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.487 KB) | DOI: 10.24853/kais.2.2.229-232

Abstract

AbstrakPertanian, dalam paradigma pembangunan berkelanjutan merupakan sistem pembangunan yang secara menyeluruh memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam serta teknologi untuk mensejahterakan masyarakat. Peran petani sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi suatu Dengan semakin berkurangnya jumlah petani saat ini dan petani saat ini rata-rata sudah berumur tua dapat mengancam ketahanan pangan secara keseluruhan. Keluarga sebagai faktor internal berperan penting terhadap regenerasi petani dimana mereka secara langsung dapat berinteraksi setiap saat. . Peran pemerintah dan swasta dalam kebijakan alih fungsi lahan perlu memperhatikan dampak yang ditimbulkan.Kata Kunci : Regenerasi Petani, Degradasi Lahan, Alih Fungsi  Lahan, Komunikasi Pembangunan
Sensemaking of Stakeholder Identity Construction in Determining Potential Social Assistance Recipients Sidharta, Veranus; Lubis, Djuara P.; Sarwoprasodjo, Sarwititi; Seminar, Kudang Boro
Nyimak: Journal of Communication Vol 8, No 1 (2024): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v8i1.10608

Abstract

Implementation of the social assistance policy program to determine social assistance recipients in the context of development communication involves stakeholder action in the sensemaking process as an effort to achieve a common understanding in determining who is worthy of receiving social assistance. Previous research stated that the problems that still occur today are weak communication and coordination between institutions, distribution of social assistance that does not match targets, unclear distribution mechanisms and data on social assistance recipients that are not in sync, lack of integration of one Indonesian data, misidentification, and neglect of groups. vulnerable, deceased social assistance recipients are still registered, identity of social assistance recipients is not registered in DTKS or SIKS-NG, problematic social assistance recipients are still registered, NIK is invalid, inactive social assistance recipients still receive assistance, multiple social assistance recipients. The aim of this research is to understand the sensemaking process used by stakeholders in determining potential social assistance recipients. The approach used in this research is descriptive qualitative using a constructivist paradigm and case study design. The research results show the important role of identity construction of local leaders, especially village heads, in data management and distribution of social assistance. Through a reflective and participatory approach, local leaders can ensure the accuracy and honesty of data on social assistance recipients, as well as increase the overall effectiveness of the social assistance program. The results of this research offer a new approach in determining social assistance recipients called sensemaking.Keywords: Development communication, identity construction, sensemakingABSTRAKPelaksanaan program kebijakan bantuan sosial untuk menentukan penerima bansos dalam konteks komunikasi pembangunan melibatkan tindakan pemangku kepentingan pada proses sensemaking sebagai upaya mencapai pemahaman bersama dalam menentukan siapa yang layak penerima bansos. Penelitian sebelumnya menyatakan, permasalahan yang masih terjadi hingga saat ini adalah lemahnya komunikasi dan koordinasi antar lembaga, penyaluran bansos yang tidak sesuai target sasaran, ketidakjelasan mekanisme penyaluran dan data penerima bansos yang tidak sinkron, kurangnya integrasi satu data indonesia, kesalahan identifikasi dan pengabaian terhadap kelompok rentan, penerima bansos meninggal masih terdaftar, identitas penerima bansos tidak terdaftar dalam DTKS atau SIKS-NG, penerima bansos bermasalah tetap terdaftar, NIK tidak valid, penerima bansos tidak aktif tetap menerima bantuan, penerima bansos ganda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami proses sensemaking yang digunakan pemangku kepentingan dalam menentukan calon penerima bansos. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis dan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan, pentingnya peran konstruksi identitas pemimpin lokal, terutama kepala desa, dalam tata kelola data dan penyaluran bansos. Melalui pendekatan reflektif dan partisipatif, pemimpin lokal dapat memastikan keakuratan dan kejujuran data penerima bansos, serta meningkatkan efektivitas program bansos secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menawarkan pendekatan baru dalam penentuan penerima bansos yang disebut sensemaking.Kata Kunci: Komunikasi pembangunan, konstruksi identitas, sensemaking