This study aims to analyze the differences in knowledge of pregnant women about pre-eclampsia before and after being given education using video media in the Sukorambi Health Center work area. The research method uses a quantitative approach with a pre-experimental pretest-posttest design on a group of pregnant women. Data were collected through interviews and questionnaires that measured knowledge before and after video education. The study sample of 49 pregnant women was selected using a simple random sampling technique. The results showed that the knowledge of pregnant women before education was mostly in the sufficient category (42.86%), while after education almost all were in the good category. Statistical analysis showed a significant difference with a p-value of 0.000 (p <0.05). These findings support the effectiveness of video media as a health education tool, especially to increase awareness of pregnant women about preeclampsia. In conclusion, the use of video media can be a practical solution to increase the knowledge of pregnant women, which has the potential to reduce the risk of preeclampsia through early detection and better preventive measures. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang pre-eklampsia sebelum dan setelah diberikan edukasi menggunakan media video di wilayah kerja Puskesmas Sukorambi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental pretest-posttest pada sekelompok ibu hamil. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner yang mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi video. Sampel penelitian sebanyak 49 ibu hamil dipilih melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi mayoritas berada dalam kategori cukup (42,86%), sementara setelah edukasi hampir seluruhnya berada dalam kategori baik. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan dengan p-value 0,000 (p < 0,05). Temuan ini mendukung efektivitas media video sebagai alat edukasi kesehatan, khususnya untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang preeklamsia. Kesimpulannya, penggunaan media video dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, yang berpotensi mengurangi risiko preeklamsia melalui deteksi dini dan tindakan pencegahan yang lebih baik.