Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Soy Flour-Based Snack Bar as Potential Snack Alternative for Diabetes Mellitus Naufal Muharam Nurdin; Hana Fitria Navratilova; Karina Rahmadia Ekawidyani; Dessy Pratiwi; Mohamad Yulianto Kurniawan
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 15 No. 3 (2020)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.517 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2020.15.3.125-132

Abstract

This study aimed to determine the Glycaemic Index (GI), Glycaemic Response (GR) and Glycaemic Load (GL) of soy flour-based snack bars in healthy volunteers. An open label randomized controlled trial with crossover study design was done involving eighty adults aged 18‒50 years. The glycaemic index was calculated using Incremental Area Under the Blood Glucose Response Curve (iAUC). Friedman’s test was used to determine difference of glucose iAUC between WF and SF. Wilcoxon test was used to determine difference of blood glucose peak, time to blood glucose peak, GI and GR between snack bars. The result observed that median (Q1‒Q3) of GI were 88.4 (42.3‒115.8); WF: 36.6 (21.8‒47.9) (Product SF3, Banana); 36.3 (18.9‒49.2) (Product SF6, Crispy White Chocolate Macadamia); 29.9 (22.0‒43.3) (Product SF5, Crispy Vanilla); 25.9 (17.8‒35.4) (Product SF4; Strawberry); 20.2 (15.3‒22.2) (Product SF1, Almond Chocolate); and 7.1 (5.4‒17.0) (Product SF2, Raisin Almond). We found that GL of WF was (17.7). While, the GL of snack bars made from SF were 4.9 (Product SF3, Banana), 4.1 (Product SF4, Strawberry), 1.9 (Product SF1, Almond Chocolate); 1.8 (Product SF6, Crispy White Chocolate Macadamia), 1.6 (Product SF5, Crispy Vanilla), and 0.9 (Product SF2, Raisin Almond). Friedman statistical test showed significant differences on the blood glucose iAUC between SF and WF (p<0.001). SF snack bar showed different GR results, where the area of each products (SF1‒SF6) curve was significantly lower than WF. Based on Wilcoxon test, the GI and GR of SF were significantly lower than WF (p<0.05). In conclusion, SF snack bars can be classified as a low GI-source snack bar with a low category of glycaemic load; and had relatively high fibre, protein, and fat content which contributed to a lower GI value. Thus, it is a potential snacks alternative for people with blood glucose concerns.
Literasi Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan Psikologis: Studi Pada Emerging Adulthood Adhi Anggra Kusuma Putra; Bagas Rahmatullah; Dessy Pratiwi; Prihatini Dini Novitasari
Nathiqiyyah Vol 8 No 2 (2025): Nathiqiyyah : Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v8i2.1813

Abstract

Kesehatan mental pada masa remaja merupakan periode krusial untuk membentuk kebiasaan sosial dan emosional yang esensial bagi kesehatan mental jangka panjang. Literasi kesehatan mental sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial remaja untuk memperkuat kesejahteraan psikologis dalam mengelola emosi positif dan mencapai kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis pada masa emerging adulthood. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 184 remaja yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Literasi kesehatan mental diukur menggunakan skala MHL yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi MHL dari Jung, Sternberg, dan Davis (2016), sementara kesejahteraan psikologis diukur menggunakan skala PMH yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi PMH dari Sequeira dkk. (2024). Analisis data dilakukan menggunakan teknik uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya tidak ada hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada cakupan yang lebih luas dan menambah jumlah sampel penelitian agar jawaban responden lebih bervariasi.