Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETERMINANTS OF STUNTING INCIDENCE IN SUKARAME SUB-DISTRICT, TASIKMALAYA DISTRICT, JAWABARAT PROVINCE, INDONESIA Purwanto, Anto; Nurjazuli, Nurjazuli; Setiani, Onny; Trijoko, Trijoko
Mulawarman International Conference on Tropical Public Health Vol. 1 No. 1 (2025): The 3rd MICTOPH
Publisher : Faculty of Public Health Mulawarman University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : Stunting is a disorder of children's growth and development due to chronic malnutrition and recurrent infections, which is characterized by their length or height being below standard. The prevalence of stunting in Indonesia continues to decline from 2018-2022. The incidence of stunting in toddlers is related to various factors such as sanitation and ETC Objective : The research aims to determine the distribution of stunting in the Sukarame District, Tasikmalaya Regency, West Java Province in 2024 Research Methods/ Implementation Methods : This study is an analytical descriptive research. The subjects targeted in this study are mothers who have stunted toddlers in February 2024, the inclusion criteria in this study are respondents who are declared stunted and willing to be interviewed. There were 341 stunting incidents in Sukarame District Results : Based on the results of the study, there are several determinants of stunting in Sukarame District, namely access to healthy latrines has only reached (77.7%), there are still (12.6%) people who do not have access to proper drinking water, there are (7%) mothers of stunted toddlers who experience KEK during pregnancy and only (30%) families of children under five who have BPJS/JKN Conclusion/Lesson Learned : Based on research that has been conducted in Sukarame Subdistrict, Tasikmalaya Regency, there are four main factors that influence the incidence of stunting in children under five years old, namely: 1. Community access to healthy latrines 2. Community access to proper drinking water 3. Chronic Energy Deficiency (CHD) in pregnant women 4. BPJS National Health Insurance coverage.
Pelatihan Kewirausahaan Teknologi Digital untuk Menumbuhkan Minat Berwirausaha Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan Irwanto, Irwanto; Cahyana, Ucu; Allanas, Edith; Purwanto, Anto
Bahasa Indonesia Vol 22 No 02 (2025): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.222.7

Abstract

This community service program aimed to foster entrepreneurial interest among Indonesian Migrant Workers (IMWs) in South Korea through digital technology-based entrepreneurship training. The activity was conducted offline on July 13, 2025, at the Wongok Community Center in Ansan, South Korea, involving 21 participants (16 males and 5 females) with an average age of 25.95 years. The training employed an interactive and group discussion-based approach, designed to stimulate participants’ interest and equip them with fundamental knowledge of digital entrepreneurship. The results indicated a high level of entrepreneurial interest and motivation among the participants, as reflected in an overall average score of 4.55 out of 5. Most participants expressed a strong desire to become entrepreneurs and to deepen their understanding of the entrepreneurial world. Their primary motivations for starting a business included meeting market needs, achieving personal ownership, generating employment, and obtaining financial gain. However, challenges in starting a business included a lack of ideas, limited business knowledge, high risk factors, and capital constraints. These findings highlight the need for follow-up training focusing on business idea development, business planning, and risk management. This program holds significant implications for empowering IMWs through innovation, technology-based training, and the sustainable development of entrepreneurial capacities.   Abstrak Program pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan minat berwirausaha Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan melalui pelatihan kewirausahaan teknologi digital. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada 13 Juli 2025 di Wongok Community Center, Ansan, Korea Selatan, dengan jumlah peserta sebanyak 21 orang (16 laki-laki dan 5 perempuan), berusia rata-rata 25,95 tahun. Metode pelatihan menggabungkan pendekatan interaktif dan berbasis diskusi kelompok, yang dirancang untuk membangkitkan minat serta membekali peserta dengan pengetahuan dasar kewirausahaan digital. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa para peserta memiliki minat dan motivasi yang sangat tinggi terhadap kewirausahaan, tercermin dari skor rata-rata keseluruhan sebesar 4,55 (dari skor maksimal 5). Sebagian besar peserta juga menyatakan keinginan kuat untuk menjadi pengusaha dan belajar lebih dalam mengenai kewirausahaan. Motivasi utama peserta dalam memulai usaha adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar, menciptakan kepemilikan pribadi, serta menyediakan lapangan kerja dan memperoleh keuntungan finansial. Namun, hambatan yang dihadapi dalam memulai usaha meliputi kurangnya ide, pengetahuan bisnis, serta faktor risiko dan keterbatasan modal. Temuan ini menunjukkan perlunya pelatihan lanjutan yang berfokus pada pengembangan ide usaha, perencanaan bisnis, dan manajemen risiko. Program ini memiliki implikasi penting dalam memberdayakan PMI melalui inovasi, pelatihan berbasis teknologi, dan pembangunan kapasitas kewirausahaan berkelanjutan.
DAMPAK IMPLEMENTASI IK-CEPA TERHADAP PERDAGANGAN BARANG DAN JASA INDONESIA-KOREA SELATAN Purwanto, Anto
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.26444

Abstract

Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) merupakan sebuah perjanjian perdagangan bebas (FTA) bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan yang mencakup bidang perdagangan barang, jasa, penanaman modal, kerja sama ekonomi, hukum, dan kelembagaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak implementasi IK-CEPA terhadap perdagangan barang dan jasa Indonesia-Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan studi literatur. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dalam tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi IK-CEPA telah mempengaruhi perdagangan barang dan jasa antara Indonesia dan Korea Selatan, yang menyebabkan peningkatan perdagangan, investasi, kemajuan teknologi, dan kerja sama antar negara. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat IK-CEPA diantaranya seperti kurangnya informasi tentang IK-CEPA di kalangan pengusaha serta kapasitas produksi yang masih terbatas di Indonesia