This community service program aimed to foster entrepreneurial interest among Indonesian Migrant Workers (IMWs) in South Korea through digital technology-based entrepreneurship training. The activity was conducted offline on July 13, 2025, at the Wongok Community Center in Ansan, South Korea, involving 21 participants (16 males and 5 females) with an average age of 25.95 years. The training employed an interactive and group discussion-based approach, designed to stimulate participants’ interest and equip them with fundamental knowledge of digital entrepreneurship. The results indicated a high level of entrepreneurial interest and motivation among the participants, as reflected in an overall average score of 4.55 out of 5. Most participants expressed a strong desire to become entrepreneurs and to deepen their understanding of the entrepreneurial world. Their primary motivations for starting a business included meeting market needs, achieving personal ownership, generating employment, and obtaining financial gain. However, challenges in starting a business included a lack of ideas, limited business knowledge, high risk factors, and capital constraints. These findings highlight the need for follow-up training focusing on business idea development, business planning, and risk management. This program holds significant implications for empowering IMWs through innovation, technology-based training, and the sustainable development of entrepreneurial capacities. Abstrak Program pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan minat berwirausaha Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan melalui pelatihan kewirausahaan teknologi digital. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada 13 Juli 2025 di Wongok Community Center, Ansan, Korea Selatan, dengan jumlah peserta sebanyak 21 orang (16 laki-laki dan 5 perempuan), berusia rata-rata 25,95 tahun. Metode pelatihan menggabungkan pendekatan interaktif dan berbasis diskusi kelompok, yang dirancang untuk membangkitkan minat serta membekali peserta dengan pengetahuan dasar kewirausahaan digital. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa para peserta memiliki minat dan motivasi yang sangat tinggi terhadap kewirausahaan, tercermin dari skor rata-rata keseluruhan sebesar 4,55 (dari skor maksimal 5). Sebagian besar peserta juga menyatakan keinginan kuat untuk menjadi pengusaha dan belajar lebih dalam mengenai kewirausahaan. Motivasi utama peserta dalam memulai usaha adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar, menciptakan kepemilikan pribadi, serta menyediakan lapangan kerja dan memperoleh keuntungan finansial. Namun, hambatan yang dihadapi dalam memulai usaha meliputi kurangnya ide, pengetahuan bisnis, serta faktor risiko dan keterbatasan modal. Temuan ini menunjukkan perlunya pelatihan lanjutan yang berfokus pada pengembangan ide usaha, perencanaan bisnis, dan manajemen risiko. Program ini memiliki implikasi penting dalam memberdayakan PMI melalui inovasi, pelatihan berbasis teknologi, dan pembangunan kapasitas kewirausahaan berkelanjutan.