Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

JANGKAUAN LAYANAN TRANS JOGJA TERHADAP SEBARAN AKTIVITAS DI KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA Velie Valentine; Mutiasari Kurnia Devi; A. Yunastiawan Eka Pramana
Jurnal Transportasi Vol. 20 No. 3 (2020)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v20i3.4464.171-180

Abstract

Abstract Accessibility of public transport services is an important element in urban transportation planning. What is important in this accessibility is how public transport can ensure that the services provided can reach as many urban areas served as possible. Yogyakarta, which is experiencing rapid development growth, demands more access to a reliable public transport system. Currently, Trans Jogja is the only mass transit system in Yogyakarta that implements the Bus Rapid Transit system in its operational system. This study aims to determine the accessibility level of Trans Jogja services in the Yogyakarta Urbanized Area using the Point of Interest approach. In this study, buffer analysis is used to determine the service radius of the Trans Jogja bus stop, with the assumption that the maximum distance that a person can tolerate walking is 400 m. From the results of the buffer analysis, it can be determined which areas are within a 400 meter radius and the number of POIs within that radius. The results of this study indicate that only around 52.24% of the Yogyakarta Urbanized Area have received comprehensive Trans Jogja services. Keywords: accessibility; public transportation; point of interest; bus rapid transit; urban area.  Abstrak Aksesibilitas layanan angkutan umum merupakan unsur penting dalam perencanaan transportasi perkotaan. Hal yang penting dalam aksesibilitas ini adalah bagaimana angkutan umum dapat memastikan bahwa layanan yang disediakan dapat menjangkau sebanyak mungkin daerah perkotaan yang dilayani. Yogyakarta, yang mengalami pertumbuhan pembangunan yang pesat, menuntut lebih banyak akses ke sistem angkutan umum yang andal. Saat ini, Trans Jogja adalah satu-satunya sistem angkutan massal di Yogyakarta yang menerapkan sistem Bus Rapid Transit dalam sistem operasionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur jangkauan layanan Trans Jogja di Kawasan Perkotaan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan Point of Interest. Pada studi ini digunakan analisis buffer untuk menentukan radius layanan halte Trans Jogja, dengan asumsi bahwa jarak maksimum yang dapat ditoleransi oleh seseorang untuk berjalan kaki adalah 400 m. Dari hasil analisis buffer dapat ditentukan wilayah-wilayah yang berada dalam radius 400 meter dan jumlah POI yang berada dalam radius tersebut. Hasil studi ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 52,24% Kawasan Perkotaan Yogyakarta telah mendapat layanan Trans Jogja secara menyeluruh.. Kata-kata kunci: aksesibilitas; angkutan umum; point of interest; bus rapid transit; kawasan perkotaan.
Tingkat Aksesibilitas Transportasi Publik di Kota Yogyakarta A. Yunastiawan Eka Pramana
REKA RUANG Vol 1 No 1 (2018): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v1i1.775

Abstract

Aksesibilitas merupakan faktor utama di dalam pertumbuhan fisik suatu kota. Kawasan-kawasan dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi merupakan kawasan dengan tingkat permintaan yang tinggi. Kawasan-kawasan tersebut kemudian akan dialokasikan sesuai dengan prinsip the highest and best use. Hal ini menyebabkan identifikasi terhadap tingkat aksesibilitas di area perkotaan menjadi suatu hal yang penting. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat aksesibilitas transportasi publik di Kota Yogyakarta. Pendekatan location based accessibility dipergunakan untuk mengidentifikasi kondisi aksesibilitas transportasi publik di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kawasan-kawasan yang didominasi oleh aktivitas perdagangan dan jasa merupakan kawasan dengan tingkat aksesibilitas transportasi publik yang tinggi. Sementara kawasan dengan fungsi dominan permukiman justru merupakan kawasan dengan tingkat aksesibilitas transportasi publik yang rendah.
Tingkat Aksesibilitas Transportasi Publik di Wilayah Peri-Urban Kawasan Perkotaan Yogyakarta A Yunastiawan Eka Pramana; Hatta Efendi
REKA RUANG Vol 2 No 1 (2019): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v2i1.1128

Abstract

Pertumbuhan fisik perkotaan perlu untuk diikuti oleh pertumbuhan infrastruktur yang memadahi agar kawasan perkotaan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Salah satu bentuk infrastruktur yang perlu untuk dipenuhi adalah infrastruktur transportasi publik yang dapat menciptakan keterhubungan antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat aktivitas sosial ekonomi, sekaligus acap kali menjadi instrumen untuk mengendalikan pertumbuhan fisik perkotaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat aksesibilitas transportasi publik di wilayah peri-urban di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan location-based accessibility dengan memanfaatkan teknik analisis spasial untuk mengukur tingkat aksesibilitas transportasi publik di wilayah peri-urban. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketimpangan tingkat aksesibilitas transportasi publik, dimana wilayah yang berada di sisi utara Kota Yogyakarta yakni di Kabupaten Sleman memiliki tingkat aksesibilitas transportasi publik yang lebih tinggi dibandingkan di sisi selatan Kota Yogyakarta. Penelitian ini juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara aksesibilitas transportasi publik dengan konsentrasi populasi di wilayah peri-urban di Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana di Wilayah Lereng Gunung Merapi Studi Kasus Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Candra Ragil; A Yunastiawan Eka Pramana; Hatta Efendi
REKA RUANG Vol 3 No 1 (2020): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v3i1.1586

Abstract

Indonesia adalah negara yang rawan bencana geologis gempa bumi, tanah longsor, erupsi gunung api, dan tsunami. Sebagai konsekuensi kewajiban negara untuk melindungi rakyatnya maka pemerintah diharapkan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko dan mempunyai rencana keadaan darurat untuk meminimalkan dampak bencana. Kesiapsiagaan dilakukan untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian bencana. Tujuan dalam penelitian ini adalah merumuskan model konseptual living in harmony with disaster (mitigasi berbasis kearifan lokal) masyarakat lereng Gunungapi Merapi Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasarannya adalah mengidentifikasi kondisi eksisting masyarakat dalam aspek tanggap bencana dan mengidentifikasi pola proses mitigasi berbasis kearifan lokal masyarakat lereng Gungungapi Merapi Kabupaten Sleman yang disebut living in harmony with disaster dalam lingkup tata ruang kawasan. Metode penelitian secara studi kasus yang bersifat induktif-kualitatif eksploratif. Pola konseptual inilah yang akan dikembangkan menjadi model di kawasan-kawasan lereng gunungapi lainnya.
STUDI KOMPARATIF PERFORMA ANGKUTAN BRT TRANSJOGJA DAN TRANSJAKARTA Mutiasari Kurnia Devi; Agustinus Yunastiawan Eka Pramana; Rinawanti Safitri
Jurnal Pengembangan Kota Vol 10, No 1: Juli 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.842 KB) | DOI: 10.14710/jpk.10.1.93-103

Abstract

Peningkatan pelayanan transportasi massal di perkotaan seperti Bus Rapid Transit (BRT) akhir-akhir ini menjadi isu utama di kalangan perencana transportasi. BRT telah menjadi salah satu moda transit terpopuler yang menyediakan akses cepat dan mudah untuk memenuhi kebutuhan transportasi di negara berkembang. Di Indonesia, sistem BRT telah diimplementasikan dengan berbagai level penyesuaian terhadap standar BRT. Dua kota besar yang sudah menerapkan sistem BRT adalah Kota Jakarta dengan TransJakarta dan Kota Yogyakarta dengan TransJogja. Meskipun kedua sistem angkutan umum tersebut sama-sama mengusung konsep BRT, namun terdapat perbedaan dalam teknis implementasi sistem yang diterapkan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi komparatif terhadap kedua sistem BRT pada TransJakarta dan TransJogja dengan menganalisis keterkaitan antara aspek BRT system level dan performa operasional layanan dengan jumlah penumpang BRT. Metode dengan pendekatan studi kualitatif dilakukan untuk mengetahui bagaimana aspek BRT system level dan performa BRT dapat berkontribusi terhadap tingkat ridership BRT. Perbandingan kondisi eksisting layanan kedua BRT berdasarkan beberapa parameter teknis dan operasional digunakan sebagai dasar analisis dalam studi ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya dukungan kebijakan pemerintah, keberadaan sistem angkutan umum massal lain, serta integrasi antar moda menjadi aspek yang dapat meningkatkan jumlah penumpang BRT.
PENGGUNAAN PLUM MODEL DALAM ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN TERHADAP ATTITUDE DAN PRAKTEK PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS 3R Ridayati; A. Yunastiawan
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3572

Abstract

Abstrak — Pengelolaan sampah rumah tangga merupakan isu penting dalam upaya menciptakan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. Pengelolaan sampah rumah tangga memerlukan pola penanganan yang tepat. Upaya penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam pengelolaan sampah rumah tangga juga merupakan salah satu pendekatan yang populer di Indonesia. Kabupaten Sleman sebagai salah satu bagian dari Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) merupakan salah satu daerah yang berusaha menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengukur hubungan antara pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan prinsip 3R dengan sikap dan praktik yang dilakukan oleh masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis 3R di Kabupaten Sleman. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 300 responden yang merupakan kepala keluarga yang tinggal di Desa Sinduadi dan Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman. Dataset dari hasil pengumpulan kuisioner diolah dengan menggunakan pendekatan Polytomous universal Model (PLUM) Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aspek pengetahuan dengan sikap dan praktik masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis 3D. Kata kunci: sampah rumah tangga, 3R, PLUM
Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Lahan di Kawasan Perkotaan Yogyakarta Studi Kasus Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta A. Yunastiawan Eka Pramana
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-12 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman mengenai nilai lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya memiliki peran yang penting di dalam penyusunan kebijakan terkait penataan ruang. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai lahan perlu diidentifikasi sehingga arah perkembangan fisik perkotaan beserta kebijakan untuk mengendalikan perkembangan fisik perkotaan tersebut dapat dirumuskan secara efektif dan efisien. Penelitian ini mempergunakan metode Hedonic Price Model (HPM) sebagai alat analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai lahan di lokasi Studi Kasus di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Dari analisis yang dilakukan terlihat bahwa atribut karakteristik fisik suatu lahan beserta atribut aksesibilitas merupakan faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai lahan di lokasi studi kasus.  Kata Kunci: nilai lahan, aksesibilitas, Hedonic Price Model, kebijakan penataan ruang
Identifikasi Distribusi Spasial Hunian di Kabupaten Sleman Menggunakan Analisis Big Data A Yunastiawan Eka Pramana; Fahril Fanani
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hunian menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia yang apabila terpenuhi dengan baik akan menentukan kualitas hidup manusia. Penyediaan hunian lebih banyak dilakukan melalui mekanisme pasar properti yang bersifat kompetitif. Dalam beberapa hal, pemerintah perlu melakukan intervensi untuk memastikan agar mekanisme pasar properti dapat menjamin ketercukupan pemenuhan kebutuhan hunian. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam terkait karakteristik pasar properti tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait karakteristik pasar properti di Kabupaten Sleman dengan mengidentifikasi distribusi spasial dari hunian yang ditawarkan pada pasar properti di Kabupaten Sleman. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan analisis spasial yang bersifat eksploratif dengan data yang diambil dari maha data dari situs penyedia listing properti. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan asosiatif lokasi hunian dengan area tertentu, seperti Jalan Kaliurang dan kelurahan di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Permintaan terhadap lokasi hunian sebagian besar berada pada wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Tingginya permintaan hunian pada kawasan ini ditunjukkan melalui analisis hot-spot, yang menunjukkan adanya pengelompokan hunian dengan rentang harga tertinggi di wilayah yang termasuk ke dalam Kawasan Perkotaan Yogyakarta.
Identifikasi Lahan Investasi Potensial Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Bintan Harianto, Sri; Pramana, A. Yunastiawan Eka; Yusliana, Yusliana
REKA RUANG Vol. 6 No. 2 (2023): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v6i2.4389

Abstract

Free Trade Zone (FTZ) is an area that is separate from the customs area so that it is free from the imposition of import duties, VAT, PPnBM and excise. One of the FTZ areas in Indonesia is the Bintan FTZ. Being on the side of the busiest international trade route in the world makes Bintan a gateway for the inflow of investment, goods and services to and from abroad. The availability of human resources and land as well as the commitment of the Regional Government really supports the growth of investment. So an instrument is needed for potential investors regarding the availability, distribution and condition of potential land for investment. With a descriptive-qualitative approach and using spatial analysis techniques and the accuracy of the satellite image data obtained, an academic and comprehensive instrument can be produced. Satellite image data is subjected to orthorectification and georeferencing correction to test its validity and then digitized, attribution, and attached to spatial planning regulations as well as analysis of land condition criteria that support investment to produce potential land for investment. The results of the analysis show that 1,679.53 Ha (4.23%) and 15,423.92 Ha (38.80%) of the total Bintan FTZ area falls into the very high and high potential land categories. These lands are dominated by bushes, moors and open land, have good road accessibility and high accessibility to transportation nodes for access to goods, services and labor.
Profil Desa untuk Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data di Padukuhan Kowen II, Timbulharjo, Bantul Yusliana, Yusliana; Pramana, A. Yunastiawan Eka; Ardi, Iwan Aminto; Setyawan, Kamal
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.7913

Abstract

Peremajaan data desa adalah langkah strategis untuk mendukung perencanaan pembangunan yang tepat, transparan, dan berkelanjutan. Pada pengabdian kali ini bekerja sama dengan mitra padukuhan yaitu Padukuhan Kowen II, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.  Permasalahan terkait keterbaruan data dan ketiadaan dokumen profil desa yang komprehensif sebagai dasar perencanaan pembangunan menjadi fokus utama pada pelaksanaan kegiatan pengabdian. Tujuan kegiatan untuk membantu mitra dalam menyusun Buku Profil Padukuhan sebagai instrumen perencanaan sekaligus mendukung inisiatif menuju desa digital. Metode pelaksanaan meliputi persiapan dan pelaksanaan yang dimulai dengan observasi lapangan, wawancara dengan perangkat padukuhan, serta pengumpulan data fisik, sosial, ekonomi, dan infrastruktur. Data yang diperoleh kemudian diolah, diverifikasi, dan disajikan dalam format Buku Profil Padukuhan Kowen II. Hasil kegiatan menunjukkan tersedianya dokumen profil desa yang memuat potensi, permasalahan, dan rekomendasi pembangunan. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan data terkini yang akurat, tetapi juga meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam pengelolaan informasi. Dengan demikian, penyusunan profil desa berkontribusi pada penguatan tata kelola dan menjadi landasan strategis pembangunan berbasis data menuju desa digital.