Transportasi ikan merupakan salah satu penunjang kegiatan produksi dalam bidang perikanan. Faktor pembatas transportasi adalah adanya jarak waktu yang cukup jauh antara usaha pembenihan ikan dengan usaha kegiatan pendederan dan pembesaran sehingga menimbulkan peningkatan metabolisme tubuh ikan yang mengakibatkan tingginya mortalitas/kematian ikan selama transportasi. Minyak sereh memiliki zat aktif yang mampu menurunkan metabolisme di dalam tubuh ikan sehingga tubuh ikan menjadi lebih tenang. Tujuan penelitian transportasi ini adalah menganalisa pemberian minyak sereh dosis berbeda dengan penambahan garam, karbon aktif dan zeolit guna meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan patin. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan yaitu: Perlakuan K: Tanpa dosis minyak sereh, garam, karbon aktif dan zeolit; Perlakuan A: Minyak sereh dosis 0 mg/L, garam dosis 6 g/L, karbon aktif dosis 10 g, dan zeolit dosis 20 g; Perlakuan B: Minyak sereh dosis 3,5 mg/L, garam dosis 6 g/L, karbon aktif dosis 10 g, dan zeolit dosis 20 g; Perlakuan C: Minyak sereh dosis 7 mg/L, garam dosis 6 g/L, karbon aktif dosis 10 g, dan zeolit dosis 20 g; Perlakuan D: Minyak sereh dosis 10,5 mg/L, garam dosis 6 g/L, karbon aktif dosis 10 g, dan zeolit dosis 20 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan minyak sereh dosis 7 mg/L, garam dosis 6 g/L, karbon aktif dosis 10 g, dan zeolit dosis 20 g memperoleh tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin sebesar 86,67±1,33 %.Keywords: benih ikan patin, minyak sereh, tingkat kelangsungan hidup, transportasi tertutup